Chapter 22

504 40 6
                                    

"Yuta Oppa! Kapan kita akan sampai di rumahnya?" ucap seorang yeoja dengan nada girangnya. Ia nampak selalu menyunggingkan senyumnya tanpa ada bosan.

"Sebentar lagi." balas Yuta dengan sedikit malas, sembari matanya yang fokus menatap jalanan lenggang di depannya.

Tak di sangka seorang Yuta yang terkesan sedikit acuh pada setiap orang itu bisa peduli sekarang pada sosok setia yang ada di sampingnya. Membuatnya berfikir apa nanti ia akan baik baik saja ketika melihat Yoongi?

Namja yang berhasil membuat hatinya berbunga bunga saat ini dan akan di temui olehnya kembali setelah beberapa ratus tahun.

Memanglah waktu yang lama, tapi dia meminta ingin bertemu setelah perpisahan mereka dulu yang itu merupakan keputusannya sendiri, setelah mengetahui kabar jika Yoongi yang di takdirkan tidak dapat memiliki Mate itu, bisa mendapatkan Mate lagi karena jalan khusus yang di buat oleh Moon Goddes terhadapnya.

Penasaran, tentu saja. Yeoja itu ingin melihat bagaimana wajah si yeoja beruntung itu.

Diam diam, Yuta memperhatikan yeoja itu di sampingnya. Tatapannya penuh dengan kegembiraan dengan wajah yang cerah, bukannya senang melihat hal itu Yuta malah merasa bersalah.

Ia lantas menghela nafasnya ringan guna merilekskan pikirannya.

Sebenarnya, tujuannya datang ke sini hanya ingin memeriksa keadaan Sana, apa dia baik baik saja selama bersama Yoongi atau malah sebaliknya.

Pasalnya, dulu ia pergi meninggalkan Sana dengan keadaan yeoja itu yang jelas sudah terancam, dan sekarang ia tidak ingin sesuatu yang lebih parah terjadi padanya.

Ia pun juga berfikir apa yeoja itu sudah berbeda?

Dalam artian lain di mana Sana, akan menjadi seperti dirinya?

Entah mengapa karena hal itu, Yuta sedikit geram. Ia lantas melampiaskannya dengan meremas stir mobilnya serta menatap jalanan gelap di depannya dengan pandangan dingin.

Tak ayal itu semua lantas membuatnya menoleh ke arah samping lagi di mana yeoja bermarga son itu berada.

Dia adalah salah satu anggota Packnya, dia juga sempat mengenal Yoongi dan berteman dengannya sangat baik semenjak ia masih bermusuhan dengan Yoongi.

Aneh memang, tapi hal itu dapat membuatnya sedikit terbantu karena bisa memanfaatkannya untuk mengais informasi lebih banyak tentangnya.

Tapi tak di sangka, mereka terlalu berteman dekat. Dan Yuta merasa jika yeoja itu menyimpan rasa pada Yoongi dan Yuta sama sekali tidak berfikir sejauh itu.

"Wendy.." panggil Yuta kemudian.

"Hem?" yeoja itu menoleh menghadapnya, menatap Yuta yang masih menatap lurus pada jalan sepi di depannya.

"Apa kau, benar benar merindukannya?"

"Maksudmu, Yoongi Oppa?" ucapnya, dan di sambut anggukan oleh Yuta. Wendy, yeoja itu lantas tersenyum tipis "Tentu saja, aku sangat merindukannya.. Apa lagi Yuta Oppa sudah berbaikan dengannya kan, bukankah itu bagus?"

"Aku sedang tidak membahas itu sekarang! Jangan ungkit ungkit itu lagi!"

"Baiklah aku mengerti"

"Tapi, wendy apa kau tidak salah akan hal itu?"

"Hal apa?"

"Merindukannya, apa kau benar benar akan hal itu?"

Wendy lantas menghela nafasnya, ia tahu apa maksudnya berkata sepeti itu, pandangannya lantas di buang ke arah jendela di sampingnya. "Apa salahnya merindukan Mate orang lain? Lagi pula, aku merindukannya hanya sebagai teman tidak lebih."

You Are My Mate? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang