chapter 1 : The Biggest Mission

411 38 40
                                    


Suasana kampus sangat ramai hari ini. Maklum ini adalah hari pertama mahasiswa kuliah lagi setelah 1 bulan libur musim panas.

Di kantin terlihat 10 pemuda tampan yang sedang bercengkrama satu sama lain. Nampaknya mereka sedang membicarakan hal yang serius.

"Senangnya bisa masuk kampus lagi," seru Niall membuka pembicaraan setelah menyeruput es jeruknya.

"Haha! Senang masuk kampus atau kau senang bisa ditraktir sama Bang Charlie lagi?" Liam menanggapi pernyataan Niall dengan candaan.

"Dua-duanya sih, hehe!" Niall cengengesan.

"Ah, ngga-ngga. Kali ini kalian bayarnya pake uang kalian sendiri, ya! soalnya uangku mulai menipis," Charlie menyauti perbincangan yang terjadi di antara Niall dan Liam.

"Haha! Tenang aja Bang, kali ini kita bawa uang lebih." Louis yang duduk disebelah Charlie menenangkannya. Mendengar itu Charlie hanya tersenyum.

"Oh, iya, by the way bagaimana liburan musim panas kalian? Apakah menyenangkan?" Zayn membuka pembicaraan yang sesungguhnya.

"Kamu tahu sendiri kan, Zayn, hobiku apa. Jadi, selama liburan aku tidak ke mana-mana just stay at home sambil bereksperimen. Well, liburanku kali ini biasa aja," jawab Shawn yang sedang sibuk dengan buku tebalnya.

"Aku juga tidak berbeda jauh dengan Shawn. Just stay at home, makan, tidur, nonton tv dan seperti itu setiap hari," lanjut Harry.

"Asa? Austin? Bagaimana dengan kalian?" tanya Zayn lagi.

"Mom sama Dad ngajak kita berdua buat liburan ke Paris. Tapi, karena kita lagi males buat pergi ke luar negeri jadi kita menolaknya. Lagipula, kita lebih senang menghabiskan waktu liburan di rumah sambil main PS, Iya, kan, Sa?" Austin menepuk bahu Adiknya, Asa.

"Yup! Bener banget, Bang." Asa meng-iyakan pernyataan Austin.

"Oke. Justin? Bang Charlie?" Zayn terus saja bertanya.

"Aku sih liburan musim panasnya hanya jalan-jalan ke Jepang sama Mom, Dady, dan Adik-adik," jawab Justin yang sedang sibuk dengan ponselnya. Sepertinya dia sedang bermain game.

"Kalo aku, ngabisin liburan musim panas dengan membuat sebuah lagu. Ya, lumayan kan kalo lagunya bagus terus dibeli sama orang. Aku bisa dapet uang buat jajanin kalian," Charlie terkekeh di akhir ucapannya tersebut.

"Haha! Bang Charlie mah tahu saja hal yang bisa membuat kita senang." Niall tertawa terbahak padahal tidak ada yang lucu.

"Nah, kamu sendiri ngapain aja pas liburan?" gantian, sekarang Shawn yang bertanya kepada Niall.

"I'm go nowhere. Diem aja di rumah jagain kucing sambil ngemil."

"Dasar tukang makan." Louis mengacak asal mahkota pirang Niall.

"Kalian mah masih mending bisa nyantai-nyantai di rumah, nonton tv, buat lagu, bahkan jalan-jalan keluar negeri. Lha, aku sama Louis liburan tetap saja capek," keluh Liam.

"Lha, memangnya Bang Liam sama Bang Louis ngapain?" tanya Asa penasaran.

"Kita tuh selama liburan, ditugasin sama Pak RT buat mecahin kasus hilangnya sandal jepit sebelah di mesjid. Ya demi kesejahteraan bersama mau gak mau kita harus terima, dan kita berhasil nangkap pelakunya," Jawab Louis.

"Hahah! Yang sabar aja, Guys, mungkin itu adalah takdir kalian dari Tuhan untuk menolong  Pak RT. Ngomong-ngomong siapa pelakunya?" Zayn mulai kepo.

"Pelakunya tuh tidak lain dan tidak bukan adalah anjing Pak RT sendiri masa? Dan di sana kita merasa jadi Detektif yang bodoh. Hampir 1 bulan kita nyari-nyari klu buat nangkap pelakunya, eh tahu-tahunya pelakunya anjing Pak RT, padahal aku udah capek banget bikin tuh jebakan. Aku kira pelakunya pemulung," Mendengar penjelasan Liam itu, mereka semua tertawa, bahkan Niall dan Austin hampir terjungkal dari kursi karena terbahak-bahak.

Mystery OF The Empty House [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang