Author Pov"Gimana semuanya? Udah beres bang?" Tanya Austin kepada Charlie.
"Udah Au. kita tinggal pancing aja Asanya cepet-cepet pulang ke rumah. Kalian udah siap Zayn? Harry? Louis?" jawab Charlie yang di akhiri dengan sebuah pertanyaan untuk Zayn, Harry, dan Louis.
"Siap dong bang," Jawab Louis mewakili Harry dan Zayn.
"Ok good. Kalo gitu go, jalankan tugas kalian sekarang," Perintah Charlie.
"Siap grakk," Ucap Mereka bertiga kompak. Lalu pergi dari hadapan Charlie dan yang lain.
Zayn, Harry, dan Louis segera berangkat ke kampus untuk menjemput Asa, bukan menjemput sih, tapi mereka ingin melakukan sesuatu kepada Asa.
Sesampainya di kampus mereka segera berlari menuju kelas Asa.
Tok tok tok
Zayn mengetuk pintu kelas Asa.
"Permisi Mr. Gibson, maaf saya mengganggu pelajaran anda. Saya kesini hanya untuk menjemput adik saya," Ucap Zayn dengan nada yang sopan sambil tersenyum manis. Asa yang mendengar Zayn berbicara itu hanya bisa bergumam.
"Ada apa bang Zayn kesini? Bukannya seharusnya bang Austin yang menjemputku," Gumam Asa.
"Adik Zayn? Siapa?" Tanya Mr. Gibson.
"Asa Mr, bolehkah saya membawanya pulang sekarang? Karena ada hal darurat yang terjadi di rumah," Jelas Zayn.
"Oh begitu ya. Ya sudah Asa, kamu boleh pulang bersama Zayn sekarang," Untung Mr. Gibson adalah salah satu dosen yang baik.
Dengan perasaan yang tidak enak Asapun memasukkan buku-bukunya kedalam tasnya. Lalu berpamitan dengan Mr. Gibson.
"Thanks Mr," Ucap Zayn sambil merangkul Asa.
"Bang Louis sama bang Harry juga ikut?" Tanya Asa setelah melihat Harry dan Louis. Mereka hanya mengangguk.
"Sebenarnya ada apa ini bang? Apanya yang darurat? Dan kenapa bukan bang Austin yang menjemputku?" Tanya Asa bertubi-tubi.
"Satu-satu kek Sa nanya nya. Inget ini bukan cerdas cermat jadi sans aja," Protes Louis.
"Bagaimana aku bisa santai bang, sedangkan tadi aku mendengar bang Z bilang ada keadaan darurat. Dan aku bertanya apanya yang darurat?" Tanya Asa. Tidak bisa di pungkuri, jika Asa saat ini benar-benar sedang di landa panik.
"Oke kita akan menjawabnya, tapi aku ingin kamu tetap tenang dan tidak panik," Pinta Harry.
Asa manarik nafasnya dalam-dalam. "Huhh..Baik aku akan tetap tenang," Jawab Asa.
"Rumah kamu di bantai sama perampok tadi sore sa, Austin, mom, dan dad kamu terluka karena serangan yang di berikan oleh perampok itu. Nah itu sebabnya kita yang menjemputmu, bukan Austin," Jelas Zayn.
"Ya tuhan. Lalu bagaimana keadaan mereka? Mereka gak terluka parah kan?" Asa mulai panik lagi.
"Ya begitulah Sa. Kita tidak bisa menjelaskannya, lebih baik kamu liat saja sendiri." Jawab Louis santai.
"Kalo begitu ayo kita pulang sekarang. Aku ingin melihat keadaan mereka," Asa menarik-narik tangan Zayn.
"Aduh Asa maaf yah. Bukannya kita gak mau nganterin kamu pulang, tapi ban mobilku bocor saat akan menjemputmu kesini, jadi aku menyimpan mobilku di bengkel sekarang," Jelas Zayn yang membuat Asa sedikit merasa kecewa.
"Yahhh terus sekarang aku pulangnya gimana bang?"
"Naik angkot atau taxi aja Sa, dibawa sans aja jan di bawa ribet," Louis memberi saran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery OF The Empty House [COMPLETED]
FanfictionThe goodboys sebuah grup detektif yang terdiri dari 10 laki-laki tampan, berusaha untuk memecahkan kasus tentang misteri rumah kosong yang selalu mengambil korban di setiap minggunya. Yang dimana rata-rata korban yang diambil adalah remaja berusia a...