Setelah diarahkan oleh kepala sekolah dimana letak kelasnya, Vania bergegas mencari kelasnya itu. XI IPA 2, ia tidak tahu apakah kelasnya bisa menerimanya atau tidak. Semoga saja bisa.
Pintu diketuk sebanyak 3 kali dan saat itu juga seluruh warga kelas memalingkan pandangan mereka yang tadinya ke papan tulis sekarang jadi ke arah pintu.
Bu Ratih yang sedang asyik menjelaskan aritmatika pun berhenti menerangkan dan berjalan menuju pintu kelas guna melihat siapa orang di balik pintu itu.
"Permisi," Ucap suara lembut yang indah seperti wajahnya itu, Yap dia adalah Vania cewe cantik yang sedang menjadi trending topic di SMA Dharma Bangsa itu.
Bukannya menjawab perkataan Vania. Murid murid justru langsung asyik berbisik bisik membicarakan Vania. Bu Ratihpun tersenyum dan mengizinkan Vania untuk masuk.
"Apakah kamu murid baru disini?" Vania mengangguk sambil menyunggingkan senyum sebagai jawaban iya.
"Baik, silahkan perkenalkan dirimu"
"Hai" sapa Vania dengan ramah
Serempak semua murid menjawab sapaan Vania. Semuanya bersemangat menjawab sapaannya, apalagi dibagian kubu cowo. Ngeliat cewe bening aja langsung semangat.
"Nama saya Vania Brigitha Amanda, biasa dipanggil Vania. Saya murid baru di sekolah dan kelas ini. Saya pindahan dari kota Paris. Semoga kalian bisa menerima saya menjadi bagian dari kelas ini"
Wes pasti bisa banget lah
Widih paris coy
Pantes tinggi
Bisa dimasukin geng kita tuh
Cans parah
Mayan ada bidadari di kelas
Jadi rajin deh gue ke sekolahBanyak sekali komentar komentar dari murid murid di kelas. Vania hanya bisa menyunggingkan senyum khasnya itu.
Setelah perkenalan, Vania dipersilahkan untuk duduk di bangku yang kosong. Namun saat ia ingin menduduki bangku kosong yang ada di pojok kanan barisan ketiga semua orang langsung berbisik bisik dan ada juga yang memperingatinya untuk jangan duduk disitu.
Emang kenapa? Ada yang salah? Batin Vania dengan bingung. Ia pun mengacuhkan bahunya da mencoba untuk tidak memperpanjang masalah bangku. Selama bangku ini kosong dan tidak ada keanehan dari bangku ini, Vania akan tetap duduk disini.
•••
Semuanya berjalan layaknya sekolah biasa. Banyak sekali yang ingin berteman dengan Vania. Tidak sedikit murid laki laki yang berebut untuk mengajak Vania makan bersama di kantin, tapi Vania menolak semua tawaran dan lebih memilih untuk stay di kelas dan membaca novel kesukaannya yang dia sudah tau kalau ceritanya akan berakhir sedih atau sad ending.
Vania lebih menyukai cerita yang sad ending, karena menurutnya itu lebih realistis bukan? Tidak berakhir bahagia seperti di negeri dongeng atau disney. Buat apa berakhir bahagia kalau sudah tau itu berakhir? Kalau berakhir semua orang pasti akan sedih bukan bahagia right?
Tidak lupa untuk menyetel lagu kesukaannya itu yang selalu menemaninya disaat membaca. Lagu Stone Cold - Demi Lovato mulai terdengar di kuping Vania. Tidak ada seorang pun di kelas ini selain Vania, yang artinya ia bisa bebas bersenandung saat ini.
"Suara lo bagus"
Dengan cepat Vania mematikan lagunya dan mencari sumber suara yang tadi mengatakan suranya bagus itu. Setiap sudut dilihatnya, tapi tidak ada seorangpun disana. Apakah hantu kelas ini yang tadi mengajaknya berbicara?
###
Masih baca ceritaku ga??? Bagus ga?? Aneh ya?? Hehe maklum namanya juga beginner. Don't forget vommentnya ya! Thank you
🖤🖤🖤02.09.17
KAMU SEDANG MEMBACA
Imprévisible
Teen FictionTu es tellement imprévisible mais je t'aime. - Vania Brigitha Amanda Kesalahan terbesarku adalah pergi meninggalkan sesorang yang padahal tak pernah berpikir untuk beranjak seujung kukupun dariku - Alvaro Alqayid Bramantya Kisah percintaan remaj...