[4th]

141 18 1
                                    

Gadis dengan rambut ikat kudanya ini tengah sibuk membereskan pakaiannya dari lemari kedalam sebuah koper berwarna merah maroon yang tergeletak diatas lantai. Ia tengah berpacu dengan waktu, berharap aktivitasnya ini akan segera selesai sebelum penghuni apartemen yang sesungguhnya datang dan memergokinya yang terlihat seperti pencuri yang tengah panik.

Bagaimana tidak, pesawat yang akan membawanya ke London akan segera berangkat 30 menit lagi.

Bodoh, keputusannya untuk segera meninggalkan negara tempatnya lahir ini baru terbesit saat ia telah selesai menggerjakan tugasnya diperpustakaan 20 menit yang lalu.

Jae Mi segera pulang untuk membereskan barang-barangnya, ia baru sadar bahwa malam ini Sehun dan Hye Ra pergi keluar untuk menghadiri acara pernikahan Junmyeon, teman dekat Sehun. Dan ini menjadi kesempatan Jae Mi untuk segera pergi meninggalkan sepasang suami istri yang belakangan ini selalu ia susahkan akibat keberadaannya.

"Ayo cepat!!" ucap Jae Mi memperbudak dirinya sendiri.

Pakaian yang gadis ini masukan kedalam koper begitu tak karuan, terlalu banyak dan berantakan. Ia terlalu fokus pada pakaiannya, memakasa semua bajunya masuk kedalam koper yang tak terlalu besar. Sampai-sampai ia tak sadar bahwa bell pintu apartemen berbunyi menandakan seseorang masuk kedalam.

Setelah dirasa cukup untuk berkutat dengan koper dan pakaiannya, Jae Mi langsung menarik kopernya untuk segera pergi karna kini pesawatnya akan lepas landas 20 menit lagi.

Baru saja ia melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamar, tiba-tiba seluruh lampu dalam apartemen ini padam dengan begitu saja.

"Sial!!" umpat Jae Mi pelan.

Jae Mi terdiam, ia sadar bahwa ia sangat takut akan gelap. Tak ada sedikitpun titik terang yang dapat ia lihat. Dan jika sudah seperti ini, phobia Jae Mi terhadap gelap muncul dengan cepat. Ia hanya akan mematung, menggepal tangannya dengan kuat dan menutup matanya meskipun ia sadar bahwa itu adalah hal konyol yang hanya akan memperburuk keadaan.

Dengan tiba-tiba saja seseorang berhasil menabrak dirinya dari samping.

Brukk!!

Jae Mi membuka matanya meskipun ia tak dapat melihat apa yang ada dihadapannya. Dan kini dirasa seseorang tengah berdiri dihadapannya seraya memegang kedua bahunya karna tadi ia sempat hampir terjatuh.

"A, kau tak apa?" ucap seseorang yang benar-benar membuatnya kaget.

Sehun. Ia kenal suara suaminya.

Jae Mi hanya terdiam. Satu lagi yang harus kalian tau, gadis ini tak akan bisa bicara dalam gelap.

"Kurasa ini sudah terlalu malam. Kita istirahat.." ajak Sehun yang tanpa sadar langsung menarik tangan Jae Mi.

Gadis ini terdiam, karna memang ia tak bisa melakukan apapun. Berharap bahwa kali ini Sehun tengah baik padanya.

Langkah Jae Mi sibuk mengikuti kaki Sehun, ia tak tau kemana mereka akan pergi, sampai Jae Mi tak sadar bahwa salah satu sepatunya yang memang sedari tadi terasa longgar terlepas begitu saja.

-

Semua masih terlihat gelap dan Jae Mi pun masih tetap terdiam. Kini langkah Sehun mulai terhenti, Jae Mi tak dapat menebak dimana mereka berada, karna memang suasana begitu gelap.

"Lama tak menyentuhmu."

Jae Mi tersentak kaget saat dirasa kini Sehun tengah berbicara tepat disamping telinganya. Itu artinya wajah mereka juga saling berdekatan satu sama lain.

Jae Mi ingin berteriak. Namun rasanya mustahil, bicara dalam gelap saja ia payah, apa lagi jika berteriak.

Kini deru nafas Sehun dapat Jae Mi rasakan ditelinganya, membuat gadis ini malah ketakutan dan menutup matanya kembali.

The WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang