Really? ( 3)

297 28 3
                                    

~~~Happy Reading~~~

.

.

.

"Mianhae, Taekwoon-ah"

"Maaf..Tapi sebenarnya kami memang seperti apa yang dipikiramu, Taekwoon-ah"

.

.

.

"Jangan bercanda, Hakyeonie. Katakan yang sejujurnyaa" Ujar Taekwoon pelan namun tegas.

"Ta-tapi, itu benar, Taekwoon-ah. Mianhae" Hakyeon menundukkan kepalanya, ia tak sanggup melihat reaksi Taekwoon.

TES

"Hentikan kebohongan itu, Hakyeonie. Aku percaya padamu dan aku tahu jika kau tidak melakukannya" Lirih Taekwoon sembari memeluk erat tubuh Hakyeon lalu mengelus-elus rambutnya.

"Sepercaya itukah dirimu, Woonie, hiks"

"Ne..Aku sangat mempercayaimu, jadi jangan pernah mengatakan kebohongan lagi padaku, mengerti?"

Hakyeon hanya mengangguk-anggukan kepalanya sembari terus menangis, Taekwoon tersenyum lembut, lalu mengecup pucuk kepala namja manisnya itu.

"Maukah kau kita kembali seperti dulu?" Tanya Taekwoon lembut. Hakyeon melepaskan pelukan Taekwoon, lalu menatap dengan bingung.

"T-tapi..Penya-/Sshh.. Aku tidak peduli dengan apa yang terjadi nanti, yang terpenting adalah saat ini" Hakyeon tertegun mendengarnya, hatinya menjeritkan senang.

"Aku pasti akan mencari pendonor secepatnya, aku berjanji" Ujar Taekwoon mantap.

"Gomawo, Woonie-ah..Gomawoyeo" Hakyeon tersenyum senang melihat kesungguhan di dalam mata Taekwoon.

"Saranghaeyeo, Hakyeonie"

"N-nado saranghae, Woonie"

Taekwoon kembali merengkuh tubuh mungil namja yang sekarang kembali menjadi kekasihnya itu, ia sungguh mencintai Hakyeon. Jadi, ia akan terus mendukung Hakyeon tak peduli akhir apa yang akan terjadi nanti. Semua sudah ditakdirkan oleh Tuhan, tugasnya sekarang hanyalah bekerja keras dan berdoa.

.

.

.

"Selamat, Tuan Jung Taekwoon. Sumsum anda cocok dengan Tuan Hakyeon. Transpilasi sumsum tulang akan dilakukan lusa nanti, saya harap anda menjaga kesehatan anda" Ucap Kim uisa sembari menjabat tangan Taekwoon.

"Terimakasih, uisa"

Setelah berterimakasih, ia beranjak menuju ruang inap Hakyeon. Sudah tak sabar memberitahu kabar gembira ini, ia berjalan dengan sedikit berlari.

CKLEK

"HAKYEONIE!!..

.. Upss"

Taekwoon yang kelewatan semangat segera berteriak saat memasuki ruang inap Hakyeon, namun ternyata ruangan itu berisi Hakyeon dengan kedua orangtuannya dan kedua orangtua Taekwoon. Taekwoon meringis malu sembari menggaruk belakang kepalanya guna mengusir rasa malu. Lalu ia berjalan mendekat dengan kepala yang ia tundukkan.

'Malunya aku eish' Batin Taekwoon.

"Hahaha betapa semangatnya dia, Wookie-ah. Benar-benar seperti dirimu" Ucap Heechul, eomma Hakyeon sembari tertawa.

"Eihh...Aniya, aku merasa bahwa sifat Appanya lah yang sangat terlihat" Tutur Ryeowook, eomma Taekwoon sembari melirik nampyeonnya.

"Sudahlah, eomma" Jawab Taekwoon tak terima dirinya dibicarakan oleh eomma dan eomma mertuanya(calon).

"Hihihi jadi ada apa kau memanggilku dengan berteriak seperti itu, eum?" Tanya Hakyeon yang masih terkekeh.

"Anu..Sebenarnya aku mendapat kabar bagus untuk kalian, terutama kau, Hakyeonie" Perkataan Taekwoon membuat kelimanya terdiam dan memperhatikannya.

"Mwoga?" Tanya Kyuhyun, appa Taekwoon penasaran.

"Uisa tadi berkata jika sumsumku cocok, dan transpilasi akan dilaksanakan lusa nanti"

Deg

Deg

Deg

"Jinjja?" Tanya Hakyeon pelan, ia sangat ragu apa yang dikatakan kekasihnya itu kebohongan. Namun, apa iya Taekwoon berbohong dengan masalah seserius ini, dihapadan kedua orangtuanya dan orangtua Hakyeon lagi.

"Aku tidak bercanda, sungguh!"

"WOAAA DAEBAKKK!!! YaTuhann...Terimakasih, Taekwoonie"

GRAB

Heechul langsung berteriak senang dan memeluk Taekwoon. Mereka bertigapun tersenyum lega, benar-benar kabar yang sangat bagus, bukan? Namun, Hakyeon. Hakyeon kini masih tertegun dengan ucapan kekasihnya itu, ia masih diam tak bergerak karena sangat terkejut.

"Hei, apa kau tidak senang dengan hal itu?"Tanya Taekwoon lembut membuat Hakyeon sadar dan mengangkat kepalanya.

"Aku sangat senang sampai tak tahu harus berbuat apa, Woonie. Apa ini mimpi? Ini mimpi kan?"

GREB

"Tapi..Kenapa pelukanmu sangat terasa nyata, Woonie?"

"Aniya..Ini bukan mimpi, ini nyata, sayang. Percayalah.." Tutur Taekwoon sembari mengeratkan pelukannya.

"Aku..Aku sangat berterimakasih padamu, Woonie. Apa? Apa yang dapat kulakukan untuk membalasmu? Hiks, aku sangat senang" Ujar Hakyeon sembari membalas pelukan Taekwoon.

"Yang perlu kau lakukan hanya satu. Tetaplah bahagia karena diriku dan tetaplah berada di sisiku"

"Eihh, hiks. Itu dua, Wonnie, hiks. Bukan satu" Protes Hakyeon membuat semua yang mendengar tertawa.

"Hahahaha disaat seperti ini kau masih saja bisa membagi kebahagiaan dengan yang lain, sayang"

Taekwoon ikut tertawa setelahnya. Ia kembali mengeratkan pelukannya, membuat sang empu mencubit perutnya karena kesusahan bernapas. Dan lagi-lagi itu menambah gelak tawa bagi yang lain.

"Woonie, sesak tauu~~"

T H E  E N D

Habis sudah cerita ga jelas ini wkwkwk

Pendapatnya dong gimana, aneh yak chap akhirnya malah pendek dan singkat sekaleh:v 

Hope u like it^^

Komennya yakkk


#hhanie

REALLY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang