Really? (2)

318 34 12
                                    

~~~Happy Reading~~~

.

.

.

.

"Ini tentang Hakyeon!"

"Ada apa denganya?"

.

.

.

Taekwoon langsung menolehkan kepalanya saat mendengar nama mantan namjachingunya itu. Ia tatap tajam mata Minhyuk meminta penjelasan.

"Ada apa dengannya, Lee Minhyuk? Cepat katakan padaku!" Gertak Taekwoon penasaran.

"Hak-Hakyeon..Sekarang ia sedang kritis sekarang, dan aku rasa ia sangat butuh dirimu" Lirih Minhyuk.

DEG

"Mwo?Apa maksudmu? Hakyeon? Sejak kapan ia sakit heoh?" Tanya Taekwoon pelan dengan perasaannya yang masih terkejut.

"Itu bisa dijelaskan nanti, sekarang kau ikut aku"

TAP

TAP

Taekwoon mengikuti langkahan Minhyuk, Minhyuk memasuki mobilnya begitupula Taekwoon. Taekwoon mengikutin arah mobil Minhyuk berjalan, hingga tampaklah sebuah rumah sakit.

'Rumah sakit ini?' Batin Taekwoon.

Ya.. Rumah sakit dimana ia melihat Hakyeon bertemu Minhyuk.

'Apa yang sebenarnya terjadi? Akh!' Batinnya lagi sembari mengacak-acakan rambutnya.

Setelah memarkirkan mobil mereka, mereka berjalan menuju lift. Dengan diliputi keheningan, Taekwoon tetap mengikutin arah berjalan Minhyuk. Hingga ia tiba di sebuah ruangan yang di depannya terdapat kedua orangtua Hakyeon yang terlihat duduk lesu.

"Taekwoon-ssi?" Sebut Appa Hakyeon lalu menatap Minhyuk meminta penjelasan.

"Ia tahu semuanya Ajjushi, aku yang memberitahunya. Maafkan aku Ahjussi, Ahjumma...Aku tak sanggup melihat Hakyeon seperti itu" Ujar Minhyuk sembari berlutut di depan kedua orangtua Hakyeon.

"Aniya, Minhyuk-ah. Kami tau kau melakukannya untuk kebaikan Hakyeon" Ujar Cha Ahjumma.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Taekwoon pelan.

Mendengar pertanyaan Taekwoon, Minhyuk berjalan dan menarik Taekwoon mendekat dengan kedua orangtua Hakyeon. Mereka duduk berdekatan dengan orangtua Hakyeon dan Minhyuk mulai menarik napas.

Hah~

"Jadi...Sebenarnya, Hakyeon mengidap kanker darah dan membutuhkan sumsum tulang. Hakyeon menyembunyikannya padamu karna Hakyeon tau jika milik eommanya cocok, dan pasti keadaannya akan kembali normal tanpa kau harus tau jika ia sakit namun, keputusan dokter seminggu yang lalu membuatnya jatuh. Cha Ahjumma tidak dapat mendonorkannya karena akan ber-efek terhadap kesehatan Cha Ahjumma yang memang lemah. Ia tak tau harus bagaimana, hingga akhirnya ia mengambil keputusan untuk memutuskanmu, dan membiarkanmu tak tahu tentang ini. Tapi, aku tak sanggup melihatnya kesakitan seperti ini. Aku tahu jika ia membutuhkan dirimu, aku tahu ia telah mengalami hal sulit ini sendirian. Sekarang ia butuh dirimu, maafkan kami karena memberitahumu pada waktu yang sedikit telat. Maafkan aku, Taekwoon-ah. Dan satu lagi, sebenarnya aku dan Hakyeon tidak ada hubungan yang lebih dari sekedar sahabat. Ia hanya berbohong untuk menutupi keadaannya sekarang, maafkan aku membuatmu salah paham".

TES

Penuturan Minhyuk yang panjang itu akhirnya menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang ada di benapnya selama ini. Ia sangat bersyukur Hakyeonnya hanya mencintainya. Taekwoon tak ragu meneteskan air matanya yang selama ini ia bendung, ia senang sekaligus terpukul mengetahui segalanya.

"Lantas bagaimana Hakyeon dapat sembuh?"Lirih Taekwoon.

"Ia membutuhkan pendonor sumsum tulang, Taekwoon-ah" Ucap Cha Ahjussi.

"Biarkan aku mendonorkannya, Ahjussi! Ambil saja sumsumku!" Ujar Taekwoon semangat, untuk Hakyeonnya apapun ia lakukan.

"Aniya..Belum tentu milikmu cocok, sayang" Ucap Cha Ahjumma sembari duduk di samping Taekwoon.

"Tapi...Tapi..Bagaimana dengan Hakyeon, Ahjumma?? Aku tak ingin apapun terjadi padanya, hiks"

Cha Ahjumma memeluk Taekwoon lalu mengelus kepalanya menenangkan, ia tahu perasaan Taekwoon karena ia juga pernah merasakannya. Saat dimana ia tahu bahwa anak kesayangannya terfonis mengidap penyakit. Minhyuk dan Cha Ahjussi juga hanya dapat menundukan kepala memohon kepada tuhan untuk kesehatan Hakyeon.

"Ahjumma! Bukankah Taekwoon dapat dites dahulu kan? Siapa tahu cocok?"

Perkataan Minhyuk membuat ketiganya mengangkat kepala mereka, Cha Ahjumma dan Ahjussi saling menatap dan mengangguk.

"Benar juga, Taekwoon-ah. Benarkah kau ingin mendonorkan sumsum-mu?" Tanya Cha Ahjumma dan dibalas anggukan mantap oleh Taekwoon.

.

.

.

"Hakyeon-ah...Aku sangat merindukanmu. Hahh...Kenapa kau tak memberitahukan keadaanmu padaku heoh? Dasar Hakyeon bodoh! Bodoh! Kenapa kau menyembunyikannya dariku heoh? Tak tahukah kau hariku tanpamu itu bagai bumi tanpa matahari, aku terus saja berpikir. Apakah selama ini kau tidak mencintaiku, aku..Aku sangat takut kehilanganmu, Yeonie"

TES

Taekwoon meneteskan air matanya kembali melihat keadaan mantan namjachingu yang masih ia sangat sayangi di depannya. Hakyeon sedang tertidur dengan wajah pucatnya.

DEG

"Hak-Hakyeonie.."

Saat Taekwoon sedang memejamkan matanya untuk meredakan tangisan lirihnya, sebuah tangan mengusap lembut pipinya.

"Uljima, Woonie-ah" Ujar Hakyeon lemah sembari tersenyum.

"Aniya..Lihat aku tersenyum hehe" Taekwoon tersenyum disela tangisannya lalu menggenggam tangan Hakyeon dan mengecupnya pelan.

"Dasar Taekwoonie... Apa Minhyuk yang membawamu?"

"Huum..Hei! Dasar Hakyeon pabbo! Kenapa kau menyembunyikan semuanya dariku heoh? Aku sangat terpuruk saat kau memutuskanku"

"Ei?! Bukankah kau yang memutuskanku duluan?" Sergah Hakyeon.

"Ya..Tapi, bukan maksudku untuk benar-benar memutuskanmu"

Taekwoon menunduk mengingat kejadian beberapa hari lalu, saat ia memutuskan Hakyeon.

"Ahaha aniya..Gwenchanaa, seulpeojima~ Aku hanya bercanda" Hibur Hakyeon sembari tersenyum.

"Cha Hakyeon!" Hakyeon menoleh dengan alis yang bertaut, ia menatap dalam mata Taekwoon menunggu kelanjutan ucapan namja di hadapannya.

"Kau mau kan kembali menjadi miliku? Sungguh...Aku sungguh mencintaimu, Hakyeonie. Maafkan aku akibat kejadian yang lalu, aku pikir...Aku pikir kau dengan Minhyuk memiliki hubungan yang lebih karena kalian semakin dekat. Tapi, tadi Minhyuk bilang jika kau tidak seperti yang aku pikirkan Maafkan aku...Jebal kembalilah menjadi miliku" Ucap Taekwoon mantap sembari menatap Hakyeon memberikan keseriusan.

"Mianhae, Taekwoon-ah"

DEG

'Apa? Apa yang akan Hakyeon katakan? Aku tak ingin dia meninggalkan aku' Batin Taekwoon.

"Maaf..Tapi sebenarnya kami memang seperti apa yang dipikiramu, Taekwoon-ah"

TES

.

.

.

TBC

Huwaaaa maaf banget ga nge-feel:v aneh bat sumpah. Maafin ya baru update lagi:"

Lanjut? Komen dong buat kelanjutannya mau gimanaXD lagi buntu otaknya:v

REALLY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang