SHE STILL WITH YOU

8 0 0
                                    

(lanjutan)

~ ~ ~

Susu kental manis yang dicampur dengan serbuk gingseng hangat yang kemudian dimix dan disajikan dengan sebuah biscuit gandum yang renyah. Sunny menikmati hidangan itu bersama teman-temannya yang sudah mulai memenuhi kantin sekolah yang ramai, di jam istirahat. Semuanya terasa mengasyikan sebelum datangnya seorang siswa yang disuruh memanggil Sunny ke ruang keamanan sekolah. "katanya ada siswa kelas 2B yang kerasukan~ ~" sedikit perbincangan orang-orang yang berjalan halulalang di sekitar Sunny.

"Mana wanita yang bernama Sunny ituuu!!! Tunjukan padakuuu!!", suara teriakan seorang siswi dibalik hendel pintu yang baru saja Sunny buka. Bercak luka diwajahnya begitu menyeramkan, ia nampak menganiaya dirinya sendiri dengan tidak sadar. "Siapa yang ada di dalam tubuh itu?", fikir Sunny yang merasa ngeri melihat sosok yang berada di depan matanya kini. Rupanya ada beberapa guru yang bertubuh besar mencoba memberi jarak untuk melindungi gadis yang sedang kerasukan itu. Gadis itu mengacung-acungkan sebuah pisau kecil yang menyerupai silet. Seketika pisau itu tergeletak di atas lantai bersama tetesan darah yang mengalir di pergelangan tangan wanita malang itu. Dengan sekejap, ia sudah membawa Sunny ke tempat gelap yang hening dan kurang pencahayaan. Masih ada bekas abu karena kebakaran kemarin, di ruang gudang itu.

"Keluarlah dari situ! Akan lebih baik jika kau menunjukan wujud aslimu", ucap Sunny dengan mata yang sedikit nanar karena terperanjat saat dirinya dibawa teleport oleh makhluk menyeramkan itu.

Yunna menunjukan wujud aslinya untuk pertama kali kepada seorang manusia. Meski itu menentang kodrat alam, rupanya Yunna sudah siap jika harus menerima hukuman itu.

"Kau sangatlah cantik, siapa namamu?", Sunny mulai berkomunikasi dengan arwah yang sedang berdiri tepat dihadapannya. "Yunna", begitulah ia menulis namanya pada sebuah dinding hitam di samping Sunny dengan menggunakan bercak darah warna merah terang. Rambutnya tergurai begitu indah, anak rambut itu sedikit melambai ke wajah pucatnya karena hembusan angin yang membawanya.

"Apa kaulah yang sudah melakukan kekacauan ini? Apa tujuanmu melakukan semua ini?", sebuah tangan terjulur menyentuh pipi Sunny, ia tertegun mematung saat arwah wanita itu mencoba mendekatkan dirinya pada tubuh yang melayang perlahan itu.

"Ini semua karena Kim", arwah Yunna mulai mengeluarkan suaranya dengan pelan. Ia menceritakan semua kejadian 12 tahun yang lalu. Saat cintanya pada Kim tak berbalaskan dan menyebabkan dirinya terenggut nyawa karena kebutaannya pada Kim. Sunny hanya bisa diam mematung mendengarkan cerita dari sorot wajah yang sangat terluka di depannya kini. Walau Sunny tahu bagaimana rasanya jadi Yunna yang teraniaya, namun bila dibenarkan perbuatan Yunna itu salah. "Aku tahu banyak korban yang ku libatkan dalam masalah ini, itu semua karena aku muak dengan mereka yang sangat mudah sekali terpancing tipu daya yang Kim berikan. Aku tak mau lagi ada korban seperti ku di waktu berikutnya!!! HENTIKAN lelaki biadab itu!", hembusan angin tiba-tiba saja memenuhi ruangan yang begitu penuh dengan udara yang kotor dan dingin, mereka terapung dan mengibaskan debu-debu itu ke seluruh penjuru ruangan. Membuat mata Sunny melihat samar ke arah Yunna yang semakin lama semakin hilang terhempaskan angin.

"bbrrraakkk", pintu itu di dobrak paksa oleh Kim saat mengetahui Yunna membawa gadis itu ke gudang kosong. Mendapati sosok Sunny yang sedang terduduk lemas di lantai kotor dan tak terawat. Di bopongnya tubuh mungil yang lemah, sebelum kelopak mata itu perlahan-lahan memilih tertutup karena sudah terlalu lelah.

~ ~ ~

"Sunny sayang bangunn, Nak. Papa ada di sini! Banguuuunn, Nak", suara di seberang itu membangunkan tubuh lemah Sunny dalam tidur yang terjaga. Dilihatnya beberapa wajah pucat dan cemas yang mengitari tempat tidur Sunny. Ada papa dan ibu tirinya, beserta dokter dan beberapa perawat yang didatangkan langsung ke rumah Sunny, saat mendengar anak semata wayangnya itu pingsan di dalam gendongan seorang lelaki muda yang membawa Sunny pulang malam itu.

She Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang