SHE STILL WITH YOU

6 0 0
                                    

(lanjutan)

~ ~ ~

Dicuaca Seoul yang dingin..

Menghirup secangkir kopi gingseng hangat di Caffe Bene. Terlihat begitu ramai, namun pemilik Caffe tersebut sengaja menyisakan satu tempat khusus untuk Sunny, tepat menghadap ke sebrang jalan yang terlihat ramai. Saat Sunny sedang menikmati kopi yang begitu menghangatkan saat diteguk, seketika sebuah tubuh kekar begitu saja duduk di depan meja Sunny tanpa permisi, "San!" ternyata Kim yang baru saja tiba untuk menemui Sunny, karena mereka sudah janjian sebelumnya. "Owh, Kim, mau pesan apa? Biar aja nanti aku yang bayar", Kim hanya menggeleng pelan, ia terlihat cemas dan terburu-buru seperti ada seseorang yang mengincarnya. "Tidak, cepatlah katakan ada keperluan penting apa?".

"Aku mau nunjukin ini", seketika saja Sunny menujukan isi ponselnya yang memperlihatkan sebuah foto Kim dengan seorang gadis yang tengah menggandeng tangan Kim penuh mesra. Sunny melirik ekspresi Kim yang begitu terkejut dan pucat melihat foto yang begitu jelas itu. Gadis yang tengah menggandengnya terlihat cantik dengan wajah berseri-seri penuh kegirangan. "Kamu kok bisa punya foto itu? Dapat darimana?" suara Kim terdengar bergetar dan begitu berat "Ada apa sebenarnya dengan Kim?", Sunny nampak bertanya-tanya pada dirinya sendiri. "Aku iseng aja motret, waktu pas ada pengumuman dari Pak Kepsek tadi pagi. Awalnya aku lihat sehelai kain hitam yang mengapung di belakang tubuhmu, tapi setelah dilihat malah ada sosok gadis di foto ini", Kim langsung terperanjat dari kursi duduknya semula, selain terkejut mendengar hal itu sekaligus Kim mengkhawatirkan keselamatan Sunny, takut suatu saat nanti Yunna mencelakai Sunny sama seperti Mamanya, guru etika.

"Cepat pulanglah!! Dan jangan bertemu lagi denganku!", Kim berkata dengan lantang, sehingga mengegerkan setiap mata orang-orang yang sedang memandang ke arah mereka. Iapun membawa tubuhnya pergi, tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

~ ~ ~

"Apa itu yang sedang mengapung di belakangnya?", tiba-tiba saja suara lelaki itu mengejutkan Sunny yang tengah melamun sambil menyecap secangkir kopi yang sudah hampir habis. Sunny melihat kedua sorot mata berwarna biru yang sedang menatapnya, dialah pemilik kedai kopi ini-Baek Hyun. Karena Sunny sudah menjadi pelanggan setia Cafee Bene, sehingga sudah tak asing lagi jika harus sering kali bertemu dengan pemilik kedainya dan berbincang-bincang seperti teman akrab.

"Ouhh..Oppa~ Apa oppa juga melihatnya?", tanya Sunny penasaran. (Oppa = kakak dalam B.Korea).

"Ya, begitu jelas terlihat.. Apa hanya kita berdua saja yang bisa melihatnya?"

"Sepertinya begitu, karena saat aku menunjukan foto ini pada teman-temanku mereka bilang bahwa itu hanya terlihat pundak Kim saja", seketika Sunny menunjukan sebuah foto yang tadi sempat ia tunjukan pula pada Kim.

"Wanita itu sangat cantik, ia nampak bahagia berada disamping Kim, lalu apa rencanamu selanjutnya?"

"Entahlah, aku tak ingin melibatkan diri pada masalah misterius seperti ini, lagi pula Kim bilang untuk jangan pernah bertemu dengannya lagi. Tapi sebenarnya aku penasaran". Baek Hyun nampak terkekeh melihat ekspresi Sunny yang begitu lucu. "Hahaha, kalo begitu ayo kita coba cari tahu!".

~ ~ ~

Hari yang sudah menjelang sore itu, Sunny dan Baek Hyun memberanikan diri untuk pergi ke sekolah. Mungkin saja mereka bisa mendapatkan petunjuk tentang masalah Kim. Tentu saja Sunny merahasiakan hal ini dari Papanya yang sangat begitu parno mendengar Sunny menjadi 'detektif cilik' seperti dulu.

Semua penjuru ruangan di sekolah itu, sudah mereka datangi, namun tidak ada hal aneh yang mereka temukan. Kebetulan kamera CCTV disetiap penjuru sedang tidak merekam aktivitas mereka, dan lampu-lampu sudah dipadamkan karena tidak adanya orang yang datang ke sekolah itu.

Baek Hyun nampak kelelahan dan mengajak Sunny untuk mengakhiri pencarian mereka hari ini karena bisa mereka lanjutkan esok hari, "hhhh~lebih baik kita pulang saja, San. Lagi pula hari sudah mulai gelap, mari aku antarkan kau pulang!". Mereka mulai melangkah menjauhi gedung sekolah. Namun seketika Sunny mendengar, "Tuungguuu!!!! Apa oppa dengar suara itu?", "Ya, terdengar seperti di balik lorong itu" Baek Hyun menunjuk pada satu arah menuju ruangan dekat lapang basket sekolah.

"sssrrrrtttt", pintu itu tiba-tiba saja terbuka.

"Kim, apakah itu kau? Aku sudah menantimu di sini, kau tega sekali membakar tempat istirahatku ini!", terdengar suara pilu dari seorang wanita dibalik sisi gelap ruangan yang sudah hampir terbakar hangus dilahap api. "Oppa kau dengar itu kan?" bisik Sunny yang bergetar hebat saat kedantangan mereka mengendap-endap ke gudang yang sudah hancur itu. "Oppa??", tak ada sahutan dari Baek Hyun di belakangnya. Saat Sunny menoleh ke belakang, ia mendapatkan raga Baek Hyun yang tergeletak pingsan begitu saja di tempat itu. Karena panik, Sunny pun berteriak sekencang-kencangnya, sehingga membuat guncangan yang hebat. Semua barang-barang yang hangus itu terombang-ambing diterpa angin yang berhembus kencang mengarah ke luar jendela. Sehelai kertaspun seketika terjatuh begitu saja ke lantai. "Tolong selamatkan aku!", begitulah isi dari surat itu.

She Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang