Part 2

17.8K 948 138
                                    

Jisoo membuka matanya dan melihat sekeliling kamarnya yang gelap, gorden yang tertutup sehingga tak dapat ditembus sinar matahari. Jisoo akhirnya bangun, masih berpikir apa yang terjadi semalam.

"Akh.. mimpi itu lagi" keluh Jisoo
"Akhh.." saat Jisoo menggerakkan kakinya ia merasa sakit pada bagian intimnya.

Jisoo menyibak selimutnya, mendapati dirinya yang tak menggunakan sehelai benangpun.

"Astaga.. apa ini? Apa yang terjadi? Apa tadi malam itu sungguhan? Bukan mimpi?" Jisoo shock

"Itu bukan mimpi.. bahkan aku benar-benar menikmatinya" entah dari mana seorang pria berada di dalam kamar Jisoo

Jisoo langsung melihat kearah pria itu, Jisoo menajamkan matanya "siapa kau? Apa yang kau lakukan padaku brengsek?"

"Kau tidak ingat aku? Aku sudah mengenalkan diri tadi malam"

Jisoo memandang Chanyeol lama, dirinya merasa tidak asing dengan wajah Chanyeol hanya saja ia tidak dapat mengingat siapa pria itu.

"Apa yang kau lakukan padaku hah? Apa kau.....?"

"Ya, kita melakukannya. Bukankah kau menikmatinya juga?"

"Apa?"
Kali ini Jisoo benar-benar tidak bisa berpikir jernih.

Chanyeol berjalan mendekati Jisoo dan duduk disamping Jisoo.

"Mulai tadi malam kau adalah milikku dan akan seterusnya menjadi milikku. Kau tidak akan bisa lagi lari dariku sayang, sejauh apapun kau berlari aku akan menemuimu" bisik Chanyeol pada telinga Jisoo

Chanyeol mengelus rambut Jisoo pelan "aku telah memilih wanita yang tepat untuk melahirkan keturunanku, dan kau lah orangnya"

Jisoo langsung menatap Chanyeol tak percaya.

"Bajingan!! Brengsek!! Kenapa harus aku hah? Kenapa bukan wanita lain saja yang kau tiduri? Apa yang kau lihat dariku? Aku bahkan tidak punya apapun, hidupku sudah hancur dan kau menambah kehancuran dalam hidupku"

"Aku tidak peduli apa yang terjadi padamu. Yang jelas aku sudah memilihmu sebagai wanita yang akan melahirkan keturunanku"

"Aku tidak sudi mengandung anakmu brengsek. Lebih baik aku mati saja daripada melahirkan keturunan untukmu"

"Aargghh.. lepaskan.. sakitt" Jisoo memegang tangan Chanyeol yang menjambak rambutnya

"Kau akan menyesal karena telah berkata seperti tadi. Jangan coba macam-macam denganku Jisoo-ssi, aku bisa saja membunuhmu sekarang juga"

"Kalau begitu bunuh saja aku daripada aku harus mengandung anakmu, aku tidak sudi"

PLAK


"Baiklah, aku akan membunuhmu. Tapi setelah kau melahirkan keturunanku"

Setelah berkata seperti itu Chanyeol langsung menghilang dari hadapan Jisoo. Jisoo terperangah melihat pria yang baru saja berada di depannya menghilang tiba-tiba seperti hantu.

"Dia iblis"

.
.
.

Hari ini Jisoo tidak masuk kerja. Dirinya hanya duduk diam dikamar sambil melamun persis seperti orang depresi. Jisoo masih belum menerima kenyataan hidupnya sekarang. Ia akan mengandung anak iblis yang telah memperkosanya. Tidak, sampai mati pun Jisoo tidak akan bisa menerimanya, dia tak sudi.

Di sisi lain, Chanyeol berjalan memasuki sebuah gedung mewah terlihat seperti istana, pria itu menggunakan jubah berwarna merah tua. Chanyeol memasuki sebuah ruangan, yaitu ruangan khusus untuk para petinggi Incubus dan Succubus, Chanyeol duduk di salah satu kursi singgasananya.

INCUBUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang