Sequel +3

4K 456 39
                                    

"Ibu" lirih Jisoo

Jisoo terlihat gelisah dalam tidurnya, entah apa yang membuatnya seperti itu.

Chanyeol meletak Hansoo yang sudah tertidur ke dalam boxnya kemudian mendekati Jisoo.

"Ibu"

"Jisoo" Chanyeol mengguncang sedikit tubuh Jisoo agar wanita itu terbangun.

"Ibu, Jisoo ingin bersama ibu" racau Jisoo. Dahinya penuh dengan peluh.

"Jisoo sadarlah"

Tak ada reaksi apapun dari Jisoo. Chanyeol khawatir, pasalnya sejak kemarin ia masuk ke kamar dan mendapati mereka tertidur sampai saat ini Jisoo belum membuka matanya. Bahkan Hansoo sudah berpuluh-puluh kali menangis, tetapi wanita itu tetap tidak membuka matanya.

Dan sekarang ia mendapati wanitanya mengigau memanggil-manggil ibunya.

"Sayang bangunlah"

Jisoo semakin terlihat gelisah dalam tidurnya. Chanyeol meletakkan telapak tangannya pada kening Jisoo.
"Astaga panas sekali"

Dengan cepat Chanyeol keluar dari kamar, melangkahkan kakinya dengan lebar menuju ruangan tabib.

Brak

"Tabib Shin"

"Oh tuan Park, ada apa?"

"Tolong periksa wanitaku sekarang juga, tubuhnya sangat panas."
"Cepat, aku tidak ingin menunggu lama"

"Baiklah"

Chanyeol berjalan sangat cepat kembali ke kamarnya sedangkan tabib yang bermarga Shin tersebut hanya mengikuti langkah lebar Chanyeol tanpa berkata apapun.

Tepat di depan kamar, Chanyeol langsung membuka pintu kamarnya dan menghampiri Jisoo.

"Cepat periksa dia"

Tabib Shin memeriksa nadi Jisoo, merasakan sesuatu pada tubuh Jisoo.

"Apa yang terjadi padanya? Kenapa tubuhnya panas seperti itu?"

Tabib Shin melepaskan tangannya dari tangan Jisoo,
"Tidak apa, nona Kim hanya kelelahan. Ini biasa terjadi pada manusia jika staminanya menurun drastis. Setelah ini ia harus banyak makan, aku akan membuatkan ramuan untuknya"

Chanyeol menghela nafasnya lega.
"Tidak akan terjadi sesuatu padanya kan?" Chanyeol memastikan kembali

"Tidak.. jika ia telah meminum ramuan dariku nanti, aku pastikan dia akan sembuh"

Chanyeol menganggukan kepalanya "baiklah, terimakasih. Kau boleh keluar"

Pria itu membungkuk sedikit lalu keluar dari kamar Chanyeol.

Chanyeol naik ke atas ranjang lalu memeluk Jisoo dengan erat.
"Kenapa jadi seperti ini hm? Apa ini karena aku memarahimu kemarin?"

"Maaf" gumam Chanyeol pelan.

Ini sebuah keajaiban. Seumur hidupnya, Chanyeol tidak pernah mengatakan kata 'maaf' pada siapapun karena ia selalu merasa dirinya tidak pernah salah. Tapi untuk kali ini Chanyeol mengatakan sebuah kata yang keramat baginya, namun sayang hanya dirinya seorang yang dapat mendengarnya.

.
.
.
.
.
.

Jisoo membuka matanya dan pandangannya langsung dihadapkan pada sebuah dada bidang.

"Akhirnya kau bangun juga"

Jisoo mendongakkan kepalanya, melihat wajah Chanyeol begitu dekat dengan wajahnya.

"Chanyeol?"

"Kenapa? Apa ada yang sakit?"

"Sejak kapan kau disini?" Bukannya menjawab, Jisoo malah bertanya kembali karena rasa penasarannya.

INCUBUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang