Dan ketika harapan itu terbentang luas di depan mata
Masihkah engkau mencoba untuk menunggu?
Menopang dagu mengharap sesuatu yang entah masih dimana?
Atau sekedar duduk menatap tanpa melangkah menghampirinya?
Tatapanmu jauh kedepan, namun hatimu tertinggal di masa lalu
Langkahmu tegap maju, namun pikirmu mundur tak teratur
Entah dimana kau gantungkan semua
Apa pada Harap palsu yang masih kau tunggu?
Lupakan luka yang tersayat dalam diri
balut luka yang menganga dengan segenap cinta
Tuhan merangkul kita, bahkan saat hujan turun dan matahari menyengat
menunggu bukan pilihan hidup
lupakan, tinggalkan dan langkahkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi Patah Hati
Poetrybukan bermaksud untuk mengajak kembali mengingat masa lalu, justru dengan membaca puisi ini ingin mengajak perlahan melupakan masa lalu