PROLOG

51 8 6
                                    

"iyah, ini gue udah mau nyamperin lo. Lo tunggu ajah disitu" ucap perempuan yang sedang berjalan dengan earphone yang  menyumpat kedua telinganya dan tangan kanan yang menggenggam ponsel sedangkan tangan kirinya menggeret koper yang cukup besar.

Avilla danendra perempuan dengan wajah blasteran (prancis - indonesia) sedang berjalan menuju pintu keluar bandara. Tiba tiba saja ada yg menabraknya dari depan.

Brukh...

"Aw... Shit... " avilla meringis kesakitan karena keningnya membentur dada bidang orang tersebut hingga dapat dipastikan orang itu cowo.

"Lo bisa gak sih jalan yg bener! Kalo Jalan tuh pake mata" bentak cowo tersebut.

"ya elah. Dimana mana tuh ya, jalan pake kaki. Kalo ngeliat baru pake mata. Orang idiot juga tau kali" avilla memutar bola matanya malas. Baru saja ia hendak pergi tiba tiba saja ada yg mencekal pergelangan tangannya.

"lo mau kabur? Lo harus tanggung jawab dulu" avilla menghentakan tangannya hingga cekalan tangan cowo itu terlepas.

"gue harus tanggung jawab gimana? Bawa lo kerumah sakit, kuburan? Apa nikahin lo?"

"ogah banget gue nikah sama lo. Maksud gue itu lo harus ngeganti minuman gue yang tumpah gara gara lo" cowo itu menunjuk avilla dengan telunjuknya namun langsung ditepis oleh avilla.

"yaelah gitu doank berapa sih? Nih gue ganti. Dan gak usah nuntut gue lagi" avilla menyodorkan dua lembar seratus ribuan dan berlalu meninggalkan cowo itu.

"GUE HARAP GUE GAK AKAN PERNAH KETEMU SAMA LO LAGI!! " teriak cowo tersebut namun tak didengar oleh avilla karna suasana bandara yg ramai.

Cowo itu menghela nafas, ia tak habis fikir dengan gadis itu yg menurutnya sangat aneh.
Heran gua, ada juga cewek kaya dia. Dasar cewe aneh, nyebelin. Batin cowo itu.

"lah ngapain gue mikirin tuh orang" cowo itu menggeleng gelengkan kepalanya dan terkekeh pelan. Kemudian ia berjalan menuju kafe bandara untuk membeli minumannya yang tadi tumpah karna bertabrakan dengan Avilla

Avilla melihat empat orang sahabatnya dan dua orang yg sangat ia rindukan. "Mamah... Papah... " pekik avilla dan langsung memeluk kedua orang tuanya secara bersamaan.

"sayang papah sama mamah kangen banget sama kamu" ucap milana ibu avilla

"ekhm... Yg disini dilupain" sindir rachel.

Avillapun melepaskan pelukannya dan tertawa melihat tingkah keempat sahabatnya yg bertingkah seolah olah mereka sedang marah.

"yaampun mukanya biasa ajah mba. Muka kalian ituh udah aneh gak usah ditambahin aneh deh" ucap avilla.

"yaampun avilla danendra anaknya om bintang danendra dan  tante milana danendra. Lo kalo ngomong suka bener banget, mereka memang begitu mukanya aneh tapi malah suka dianeh anehin" ucap milea.

Rachel, lisa, dan athala saling bertukar pandang satu sama lain kemudian dengan serempak mereka menjawab.

"KITA KITA? LO AJA KALI" bintang, milana, rachel, lisa, athala dan avilla pun tertawa karna melihat wajah milea yg kelewat cemberut.

Mereka kemudian memasuki mobil masing masing. Rachel, milea, lisa, dan athala bersama. Sedangkan avilla bersama papah dan mamahnya. Mobil mereka berjalan menuju rumah avilla.

****

Hai? Ini cerita keduaku semoga kalian suka.
Jangan lupa tinggalkan jejak😊

Ig: puspitaayu_lestari

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang