"Copter" belum selesai aku mengantar satu pesanan, P'Phun udah manggil buat nganterin pesanan yang lain.
Beginilah kalau lagi malam minggu. Restoran Sushi tempatku bekerja ini, biasa ga pernah rame, makanya pelayan yang dipekerjakan juga cuma dikit.
Tapi kalo malam minggu, ooh pengunjungnya banyak banget. Tulang aku udah kayak mau patah semua rasanya untung tiap rame gini kita dapat bonus, jadi aku ga bisa protes.
"Ini pesanan meja 15" ucap P'Phun. Aku dengan sigap langsung segera mengantar pesanan itu.
"Permisi" ucapku ramah. Dengan berhati-hati aku meletakkan satu persatu sushi di atas meja.
"P' copter?" Aku menengok pada suara yang memanggilku.
"Bastian?" Bastian adalah adik kelasku di sekolah. Wajahnya yang imut dan sifatnya yang ramah itu membuat tidak ada yang tidak mengenalnya disekolah. Ya, intinya dia sangat populer.
"P' ,ini p'copter. Dia seniorku di sekolah" aku dengar dia berbicara pada seseorang yang bersamanya. Setelah meletakkan semua makanan, aku segera menoleh dan senyum kepada orang yang diajak bicara Bastian tadi.
Dia juga membalas senyumanku dengan ramah.
"Kimmon" ucap pria tampan yang duduk di samping Bastian. Tampan? Aku ngomong apa sih, pake mikir cowok lain tampan. Tapi mukanya emang ganteng sih, ya udalah.
"Copter" jawabku sambil membungkuk sopan.
"Copter" yup panggilan datang lagi dari p'phun.
"Permisi" kataku beranjak dari sana segera mengambil pesanan dari p'phun untuk di antarkan.
....
Akhirnya selesai juga hari yang melelahkan ini. Setelah selesai berberes aku secepatnya berjalan menuju halte. Takut nanti ketinggalan bis.Aku tinggal di rumah kost dekat sekolah. Setelah ibuku meninggal, ayahku menikah lagi. Dan istri baru ga terlalu suka sama aku. Makanya pas aku naik ke SMA ayah langsung mindahin aku ke kost katanya karena sekolah aku jauh nanti aku bisa-bisa telat kesekolah. Padahal aku tau ibu tiriku yang pengen biar aku pergi dari rumah.
Aku juga sih ga keberatan. Lagian sejak ibuku meninggal aku udah ga pernah nyaman lagi tinggal dirumah.
Kupercepat langkahku, menjadi berlari menuju halte. Ga nyangka tiba-tiba hujan. Kalo kayak gini aku tadi nerima tawaran p'prem buat nganter aku balik.
"Aman" legaku begitu sampai di halte bus. Walaupun agak basah dan kedinginan tapi setidaknya sekarang udah dapat tempat buat berteduh.
Udah 25 menit nih aku nunggu, biasanya jam 10 busnya udah ada. Sekarang usqh jam 10 lewat. Mana hujannya ga berhenti malah tambah deras. Untung besok hari minggu. Jadi sekolah libuf dan shift kerja aku juga mulainya sore.
Piiip... piiip.. piiip
Sebuah mobil hitam mewah berhenti tepat di depan halte. Shit. Jangan-jangan penculik. Apalagi sekarang lagi banyak kasus penjualan organ. Aku langsung ngambil handphoneku buat nelpon polisi.
"Kamu temennya Bas yang tadikan?" Mendengar suara itu aku langsung mengurungkan niatku nelpon polisi."I.. iya p'" jawabku.
"Haha" ga ada angin cuma ujan doang dia malah ketawa sendiri.
"Muka kamu itu lucu banget, kalo panik kayak tadi" ucapnya lagi masih sambil tertawa.
Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya. Buat dia lucu, dia ga tau aku udah gemetaran aja dari tadi.
"Kamu nungguin bus?"
Aku mengangguk "iya p'" jawabku. 'Kalo bisa p' mobilnya di pindahin nanti bisa-bisa aku ga liat busnya' maunya sih aku bilang itu juga.
"Udah kamu naik aja, p' anterin" tawarnya. Aku melihat jam udah jam 11. Malah tambah banyak orang aneh yang berteduh di halte.
"Makasih p' tapi ga usah. Ga lama lagi paling busnya udah datang" walaupun aku udah nunggu lebih sejam tapi aku ga mau nyusahin orang yang bahkan aku ga kenal.
"Udah kamu naik aja^0^" urggg p'kimmon terus aja maksa aku. Sampe beberapa orang ngelihatin kita.
Akhirnya setelah aku juga udah capek. Dan emang bus yang dari tadi aku tungguin ga datang aku memutuskan buat menerima tawaran p'Kim.
"Maaf merepotkan ya p'" ucapku begitu naik di mobilnya.
"Jadi kamu tinggal dimana?"
"Aku ngekost di daerah sekolah p'" jawabku. Sebenarnya aku ga enak karena jarak kostan lumayan jauh dari sini. Kira-kita 20 menitan.
Kulihat dia hanya mengangguk.
P'Kim menyalakan radio untuk mengisi suasana hening di antara kami.
"Kamu kok bisa kenal sama Bastian? Kamu seniornyakan?" Tanya p'Kim.
Aku sebenarnya ga kenal banget sama Bastian, tapi karena sahabat aku Phana lagi pdkt sama Bass jadi aku lumayan kenal. Tapi yang mungkin kan aku bilang itu ke p'Kim. Bisa-bisa dia bakan menentang hubungan Pha sama Bass. Eh tapi p'Kim ini siapanya Bass sih? Huffft...
"Eh, temen aku ketua osis yang dekat sama dia p'" jawabku. Aku emang ga bohong juga Pha kan ketua osis terus dia juga kenal Bas karena Bas jadi perwakilan osis kelas 1.
"Oh, kamu udah kelas berapa?"
"Udah kelas 3 p'"
"Udah hampir lulus ya. Jadi nanti kamu mau lanjut dimana?"
"Kalo bisa aku maunya lanjut di universitas Chulalongkorn p'" jawabku jujur.
"Kalo gitu kamu harus belajar giat tuh" aku mengangguk. Pasti lah, habis universitas itu memang yang terbaik di Thailand.
"Kalo p' kuliah dimana?" Ga enak dari tadi cuma p'Kim yang nanya jadi aku coba buat nanya balik.
"P' udah lulus. Tapi dulu p' kuliah di Chulalongkorn fakultas teknik"
"Seriusan p'? Padahal p' masih mudah banget" p'Kim langsung tertawa mendengar perkataanku.
"Aku itu udah 28" Whaaaaaat????????? aku kira p'Kim masih 19an.
"Mukanya ga usah kaget gitu" ucapnya lagi.
"Hehe ga kok p' cuma p' masih kelihatan muda BAAAAANGET"
Setelah itu aku makin banyak ngobrol sama p'Kim. Sama seperti Bastian p'Kim juga ramah banget. Dan ternyata p'Kim itu kakak tirinya Bastian.
Karena kecapean aku ga sadar jadi ketiduran pas lagi ngobrol sama p'Kim.
"Koper... koper.. koper" p'kim memanggilku lembut. Tapi eh.. Koper?
"Kamu udah bangun?" Aku mengangguk pelan.
"P'nama aku Copter. Bukan KOPER. C O P T E R" Jelasku pada p'Kim dari tadi kita udah ngobrol panjang lebar dia bahkan ga tau nama aku.
"Iya Copter" ucapnya sedikit seduktif di telingaku. Wajahku langsung memerah malu.
"Kostan kamu di dekat mana?" Tanya p'kim. Aku liat dulu di sekitar. Ternyata kita udah ada di daerah dekat sekolah. Lama juga yah aku ketidurannya.
"Depan belok kiri p'" jawabku.
Setelah kami sampai di semua lorong aku meminta p' memberhentikan mobilnya.
"Makasih ya p'" ucapku.
"Mau aku anter masuk?" Tawarnya. P' Kim ini baik banget sih. Aku jadi ga enak.
"Ga usah p' kosan aku yang itu kok" kutunjukkan rumah kostku. Terletak tidak jauh dari ujung gang. Rumah kedua dengan pagar putih.
P'kimmon tiba-tiba menahan tanganki waktu aku mau turun.
"Copter, p' boleh minta id line kamu?"
"Boleh p'. Id aku KITKAT17" kuberikan id lineku pada P' Kim.
Sejak saat itu p'Kim sering menghubungiku. Kadang bahkan mengajakku jalan. Dan mengantarku pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life with You
FanfictionPada suatu hari Copter bertemu dengan Kimmon. Pria yang menjadi Cinta Pertamanya dan Pria yang mengubah hidupnya. KimCop♡ ada pairing lain tapi cuma jadi background aja