Happy Birthday

4K 375 74
                                    

Yoona memegangi kue ulang tahun berukuran mini untuk kekasihnya yang baru saja berulang tahun ke-25. Tahun ini begitu membahagiakan karena bulan depan mereka akan sah menjadi sepasang suami-istri.

Pria bertubuh tegap itu mendekatinya dan meniup lilinnya. “Terima kasih Sayang.”

Sehun mengecup bibir Yoona berulang kali hingga secara tidak sengaja baju Yoona terkena kue. “Dasar menyebalkan. Lihat kau menyenggol kue hingga mengenai bajuku.”

Yoona yang melihat itu segera meletakan kue diatas meja dan mengambil air untuk menghilangkan noda kue dibajunya. Sehun bergegas mengambil tisu dan membantu menghilangkan nodanya.

“Maaf Sayang. Aku tidak sengaja.”

“Aku tahu kau tidak sengaja Hun.” Yoona mengambil tisu dari tangan Sehun.

“Apa acara makan malam kita batal?” Sehun mengerucutkan bibirnya. Matanya melihat seluruh dekorasi buatan calon istrinya. Ia tidak ingin acara makan malam batal karena tidak sengaja menyenggol kue.

Yoona mendongak melihat Sehun. Pria itu terlihat murung. “Tidak. Lagipula ini hanya noda kecil. Kita bisa melanjutkan makan malam lagi.”

Mata Sehun berbinar. “Aku senang. Malam ini kita bisa makan berdua. Aku tidak suka ketika semua teman-temanmu mengikuti kita kemana saja.”

Yoona mengerti maksud dari perkataan Sehun. Memang benar jika sahabatnya—Jessica, Sooyoung dan Yuri—selalu mengikuti mereka kemana saja. Yoona sudah tidak memiliki orang tua saat berumur enam belas. Itu sebabnya mengapa mereka posesif sekali kepada Yoona.

“Maafkan sahabat-sahabatku Sehun. Mereka tidak berniat seperti itu.” Yoona memotong daging dan memberikannya kepada Sehun.

Sehun tersenyum menerima potongan daging. “Tidak masalah. Lagipula kita akan menikah. Aku akan memberikan kalian waktu untuk bersama. Sebelum akhirnya kau bersama diriku selamanya.”

Yoona terkekeh mendengar ucapan Sehun.

“Nanti setelah makan malam. Kau menginap di apartemenku ya?”

.
.
.

Makan malam dipantai memang sangat luar biasa. Sehun tidak menyangka jika Yoona bisa menyusun rencana itu sendirian. Tanpa bantuan teman-temannya. Karena jika teman-teman Yoona membantu, mereka semua pasti akan ikut makan malam.

Sehun tidak ingat berapa banyak gelas yang Yoona minum. Wanita itu terlihat sangat mabuk. Sedangkan dirinya setengah mabuk. Sehun memapah Yoona menuju ruang tamu dan mendudukannya disana. Wanita itu terlihat tertawa sendiri.

“Sehun!” Yoona tiba-tiba cegukan. “Kau sangat tampan. Aku mencintaimu.”

Sehun memang tidak suka Yoona mabuk. Tapi kali ini Sehun suka bagaimana Yoona mengatakannya disaat mabuk. Wanita itu terkekeh melihat Sehun mulai membuka mantelnya.

“Astaga Sayang. Diamlah sebentar. Disini sangat gelap. Aku akan menghidupkan lampunya.” Sehun tidak bisa bergerak ketika Yoona memeluknya. “Lepaskan aku Sayang. Aku akan menghidupkan lampunya.”

Yoona menerucutkan bibirnya. “Tapi bajuku kotor Sehun. Kau tidak ingin bertanggung jawab?”

Dahi Sehun mengerut. Pria itu menyentuh pipi kekasihnya. “Apa maksudmu?”

Perlahan Yoona membawa tangan Sehun kedadanya. “Ganti bajuku.”

Cahaya bulan dari jendela mampu memperlihatkan wajah Yoona. Sehun sekilas melihat wajah Yoona yang memerah. Sehun tertegun. Tangannya menangkup payudara kiri Yoona.

“Kau menginginkanku?” suara Sehun berubah menjadi serak.

“Ya.”

Sehun meremas payudara Yoona hingga wanita itu mendesah. Pria itu mendorong Yoona hingga tubuhnya telentang disofanya. Lalu menciumi Yoona dengan kasar. Tangan Sehun mulai masuk kedalam rok Yoona dan menarik turun celana dalamnya.

Oneshot for YoonHunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang