BAB SATU

72 11 9
                                    

Dunia Bawah, 2006

"Jangan!" Suara berat itu menggema di tempat itu tempat yang diselimuti kegelapan dan hawa panas api.

"Jangan! Maafkan aku!" Suara itu kembali menggema dengan suara lirih yang sangat memprihatinkan.

"Sudah aku katakan! Hari ini adalah hari terakhirmu dibumi! Apakah kau lupa?" Ucap suara lain yg lebih feminim dengan ketegasan yang nyata.

"Aku tidak melupakannya. Ta- tapi aku tidak bisa meninggalkan gadis itu, Aku menyukainya yang mulia, tidak! tidak aku mencintainya amat mencintainya. Lebih baik yang mulia mengambil sayapku dan membuang ku ke bumi selamanya daripada kau mengambil nyawanya"

"Hei Hades, kau sudah bekerja di neraka ini selama ratusan tahun dan aku sangat memercayaimu tapi kenapa kau malah membuatku kecewa" terlihat raut yang amat kecewa pada wajah sang ratu, Hades adalah tangan kanannya selama ini yang dia percaya dan ia cintai. Cintai? Iya sang ratu sudah sangat lama mencintai Hades tetapi karena mereka adalah para iblis dan iblis tidak boleh memiliki kelemahan maka ia korbankan perasaannya dan mencintai Hades dengan diam.

"Maafkan aku ratu Empousa"

"Sudahlah lebih baik kau pergi dari sini, aku juga akan memotong sayapmu dan akan menghilangkan ingatan Adair tentang dirimu dan kebersamaan kalian"

"Tidak! Jangan hilangkan ingatan Adair tentangku dan kebersamaan kami, ku mohon" dengan bersujud di depan singgasana mewah kemerah-merahan api Hades memohon.

"Tidak Hades itu adalah sesuatu yang harus kau bayar karna kau berkhianat" Hades terdiam tak menjawab Empousa. Empousapun berdiri dari singgasananya dan berjalan mendekati Hades yang sedang bersujud dihadapannya.

"Ayolah Hades bukankah kau sangat mencintainya? Itu hanya ingatan yang tidak ada gunanya. Bahkan biasanya kau tidak peduli apakah orang itu akan sengasara. Aku sudah berbaik hati membiarkan dia untuk tetap hidup dan mengabulkan permintaanmu untuk hidup bersamanya." Empousa mengangkat wajah Hades yang tadinya melihat ke lantai api untuk menghadap wajah Empousa.

"Sebenarnya selain itu aku masih punya pilihan untukmu, mungkin pilihan ini lebih baik bagimu dan Adair" Empousa melepaskan genggaman tangannya pada wajah Hades

"Apa itu?" Tanya Hades dengan muka yang waspada, ia tau Empousa adalah wanita yang sangat licik dan ia tau Empousa tidak akan membiarkan ia dengan mudah untuk tinggal di bumi dan dari semua itu ia tau bahwa selama ini Empousa mencintainya.

"Kau dan Adair harus mati ditanganku" seketika wajah Hades memucat ia tidak ingin Empousa membunuh Adair dan juga ia tidak ingin ingatan Adair menghilang.

"Baiklah kau boleh menghapus ingatan Adair" Awalnya Empousa mengira Hades akan mengambil pilihan kedua karena Jika Adair dan Hades ia bunuh mereka bisa hidup bersama di surga tapi tidak Hades memilih ingatan Adair.

"Baiklah, persiapkan dirimu Hades aku akan memotong sayapmu" Empousa dengan berat hati mengambil pedang yang selalu berada didekatnya dan menghunuskan pedang tersebut di belakang Hades.

"Arghh" jerit Hades yang pastinya akan menggema di tempat itu.

Tuk. Sayap itu tergeletak dilantai api itu dengan darah yang berceceran. Hadespun yang merasa kesakitan akhirnya terduduk lemas di hadapan Empousa.

"Belphegor! Cepat buang Hades ke bumi aku tidak ingin dia ada disini lagi, sekarang dia hanya manusia lemah, cepat bawa dia" Empousa menyuruh salah satu iblis yang pemalas.

Setelah Hades dibawa Belphegor untuk dibuang Empousa jatuh terduduk didekat sayap Hades dengan air mata yang yang sedari tadi ia tahan.

-
Yunani, 2006

ADAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang