5

16 1 0
                                    

Rachel

Pagi ini rachel berencana untuk kerumah fannie. Karena sudah beberapa hari ini ia tidak bertemu dengan sahabat nya itu.

Kangen, ya mungkin dia kangen. Tapi apa iya dia benar-benar kangen dengan fannie. Yahh semoga saja begitu.

"Ulalaaa. Perfect.. Aku selalu perfect. Dunia juga tau itu kok" ucap rachel dengan angkuh nya.

Ia berdiri didepan kaca yang besar. Menatap setiap lekuk bagian tubuhnya. Cantik, dan sexy.

"Aku punya segalanya. Tapi kenapa aku ngerasa hidup ini kosong. Tapi tenang ajja kekosongan hidup ini bakalan gue isi dengan Kevin"

Rachel menuruni setiap anak tangga.ia menuju ke meja makan karena mama dan papa nya telah menunggunya sedari tadi.

"Hay honey,where are you going?? "

"Aku mau kerumah fannie mama"

"Kamu serius honey. Ini masih pagi loh. Dan kamu mau berkunjung kerumah orang?? "

"Gak papa dong ma. Lagipula aku kangen sama fannie. Mama tau kan fannie itu satu satunya sahabat baik aku "

"Okeyyyy. Tapi inget jangan bikin masalah! "

"Okey mama. Ohya aku berangkat yaa takutnya fannie gak ada dirumah lagi. Bye ma pa" pamit rachel.

"Rachel" panggil papa.

"Iya pa kenapa?? "

"Jangan pernah cari masalah dengan keluarga alexa hel"

"Maksud papa apa?? "

"Kamu tau maksud papa rachel.Jangan pernah berurusan dengan keluarga alexa. Kalau sampai itu terjadi kehidupan kita akan hancur. Kamu gak mau kan itu terjadi"

"Iya pa. Tapi aku gk suka sama alexa. Aku tau kita berhutang Budi sama mereka tapi bukan berarti aku rela harga diri aku diinjak injak sama dia pa"

"Rachel"

"Udahlah pa rachel malas bahas keluarga mereka. Lagipula kenapa kita harus terlibat dengan keluarga mereka"

"Rachel..?? " panggil papa.

"Apalagi sih pa. Aku Buru Buru pa.. "

" ingat yang papa bilang jangan cari masalah "

"Okeeeyyyy. Aku gak akan bikin masalah. Tapi aku gak janji" ucap Rachel kemudian langsung pergi.

Papa hanya bisa menggelengkan kepala nya saja.

"Liat anak mu itu ma. Susah sekali dibilangin" ucap papa Rachel.

"Anak ku juga anak mu. Jadi Jangan hanya menyalahkan aku mas"

"Kamu harusnya bicara dengaannya"

"Mas udah yaa. Urusan Rachel biar aku saja yang bicara. Kamu tenang aja. Mending kamu habisin sarapan kamu itu kan kamu harus kekantor" ucap mama.

Fannie

Pagi ini aku berencana untuk kerumah sakit karena dokter alice menelfon ku.

Ya lagi lagi aku lupa dengan nia. Sudah 2 minggu aku tak melihatnya. Aku tak tau apalagi yang akan dikatakan dokter alice padaku. Tapi Sepertinya dia akan marah lagi padaku.

Ketika aku keluar dari rumah, sebuah mobil berwarna silver menghampiri ku.

Aku tau siapa dia. Gadis cantik, kaya, sexy dan sedikit angkuh. Tapi entah kenapa aku yakin kalau Rachel tak sejahat itu.

"Hay fannie" ucapnya sambil memeluk ku. Aku tak bisa berkata apa apa selain membalas pelukannya.

"Kamu kaget ya kenapa aku kesini?? "

"Iyyaa"

"Aku kesini mau liat kamu doang. Aku kesepian tau gak. Ohyaa kamu mau kemana?? "

"Rumah sakit"

"Rumah sakit?? Ngapain??" tanya Rachel.

"Jenguk nia hel"

"Nia. Siapa nia?? "

"Dia adikku. Kembaran ku. Tapi gak identik" balas fannie.

"Oohhh. Kalau gitu aku ikut kamu. Boleh kan??? "

"Hmm. Yaudah deh. Kamu boleh ikut.mau ngelarang juga gk akan bisa"

"Haahaha. Thank you my honey" ucap rachel sambil memeluk fannie.

Skip rumah sakit

"Hy fan. Apa kabar?? "

"Hallo dokter alice. Kabar aku baik dok. Dokter sendiri gimana?? "

"Kamu tau saya seorang dokter fann. Jadi buat saya kesehatan adalah yang paling penting" balas dokter alice.

"Ohya dokter kenalin ini Rachel dia teman fannie"

"Hy Rachel"

" hy juga dok" balas Rachel.

"Dokter nelfon saya ada apa??  Apa ada masalah dengan nia?? "

"Iyyaaa.lebih baik kita keruang rawat nia" ajak dokter alice.

Ketiga wanita cantik itu berjalan menuju keruang rawat nia.

Fannie yang sangat merindukan adik nya itu langsung mencium kening nya.

Dia mengelus lembut Puncak kepala adik nya dengan penuh Kasih sayang.

"Hey Putri tidur. Kenapa belum bangun??  Sampai kapan kamu tidur seperti ini sayang?? "

"Dia adik kamu fan?? " tanya Rachel yang memulai pembicaraan diantara mereka.

"Iya hel.. Dia adik ku."

"Kenapa aku tak pernah tau kalau kamu punya adik. Kamu merahasiakan nya dari ku fan?? "

"Sorry hel, aku tak bermaksud seperti itu."

"Kondisi nya masih sama. Dia tidak merespon" ucap dokter alice dengan tegas.

Dari nada bicaranya sepertinya dokter alice terlihat kesal kepada fannie.

"Fannie gak tau apa yang harus fannie lakukan. Apa tidak ada cara yang bisa membuat nia bangun dok?? "

"Tidak fannie. Dia koma dan kita hanya bisa menunggu kapan masa koma nya akan berakhir" jelas dokter alice.

Fannie yang mendengar jawaban dari dokter alice langsung menghembuskan nafas berat.

"Sabar ya fan. Adik kamu pasti bangun kok. aku yakin" ucap Rachel.

"Ohya dok. Apapun perkembangan nya tolong Kasih tau fannie yaa"

"Iyaa tentu saja saya akan memberitahukan kamu" balas dokter alice.

"Makasih dok. Kalau gitu fannie permisi pulang"

"Iyaa silahkan"

Fannie pamit pulang dan meninggalkan dokter alice yang masih berada diruang rawat nia.

"Nia.. Sampai kapan kamu tertidur sayang. Kamu harus bangun hidup kamu masih panjang.. Temui jalan kamu untuk kembali lagi kesini. Semua keluarga kamu sangat merindukan kamu?? " ucap dokter alice.

Ia pun keluar dan meninggalkan gadis yang sedang asyik dalam tidur panjang nya.

Ketika itu terlihat air mata yang mengalir dari kedua mata gadis yang masih saja terpejam itu.

__________________________

Semua akan Indah pada waktunya. Kamu hanya perlu menunggu kapan waktu Indah itu tiba.
         🍃🍃🍃

Vote and coment. Jangan lupa yaaa. Aku sayang kalian para readers.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aira & KevinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang