Bab.5 Ardana satriya putra yudis

813 20 0
                                    

Mereka berjalan santai,tiba-tiba rama tersandung dan terjatuh.
kedebugggg
kedua temanya yaitu ahmad dan satriya yang terkejut hanya berdiri mematung tanpa ingin melakukan apa-apa.

Rama yang melihat ke dua temannya hanya berdiri mematung tanpa berniat membantunya merasa kesal.Rama pun berdiri sendiri sambil melihat temannya dengan tatapan kesal dan sulit untuk diartikan.

"Lo pada udah tau gue mau jatuh,lo pada cuma lihatin gue berdiri aja kayak patung
kagak ada niatan apa bantuin gue?" sewot rama dengan nada kesalnnya.

Ahmad dan Satriya mendengar itu langsung saling berpandangan satu sama lain dan
bwahahahaa...
tawa mereka berdua bersamaan

"Telat kali lo berdua ketawannya" sewot Rama.

Setelah mereka mendengar perkataan rama
mereka menghentikan tawa mereka.

"Habisnya lo kocak banget" jawab ahmad cepat

Setelah kejadian itu merekapun melanjutkan perjalanan ke arah kelas dengan berbagai candaan yang dilontarkan rama kepada teman-temannya.

Sesampainnya di depan kelas mereka berhenti sejenak melihat apakah ada guru di dalam kelas mereka.

Dengan segera mereka balik kanan dan berjalan cepat saat melihat guru kiler. Guru itu sedang berdiri di depan kelas dengan memegang pengaris yang diketukkan di tangannya.

"Hei bro, ayo cepet kita kabur keburu si guru kiler ngelihat kita!" Ucap Ahmad dengan keras kepada ke dua temannya.

"Loh mau kita ketahuan?suara loh keras banget, nyadar nggak si loh?" Ucap rama sambil menjitak kepala Ahmad tak kalah keras.

"Punya temen kok begog banget, bicara gitu aja keras banget," ucap satriya dalam hati sambil menepuk jidatnya.

Tak lama setelah itu terdengar suara mengelegar dari arah belakang.
"Hei kalian, mau kemana ha...?"

Setelah mendengar suara mengelegar dari arah belakang, tubuh mereka menegang dan secara reflek berbalik ke belakang.

"Oh, hai pak " ucap Ahmad dengan senyum palsunya sambil melambaikan tangan.

"Selamat siang pak,eh ralat selamat pagi pak" ucap Rama sambil tersenyum polos sambil membungkukkan sedikit badannya.

Satriya hanya memutar matannya  melihat kelakuan kedua temannya.

"Kalian ingin kabur setelah terlambat masuk ke sekolah? Bagus...bagus" ucap pak To guru kiler dengan bersendekap dada dan menatap nyalang ke tiga muridnya ini.

"Ya bagus dong pak, enggak usah ngikuti pelajarannya bapak" ucap Rama menjawab perkataan sang guru.

"Betul tu pak kata temen saya, setiap pelajaran bapak pasti bakalan kaya pelatihan tentara disiplin banget" ucap Ahmad membenarkan ucapan Rama.

Pak To yang mendengar ucapan ke dua muridnya langsung melotot tajam sambil mengangkat pengaris siap memukul.

Setelah lama diam menyaksikan perdebatan kedua temannya dan gurunya, akhirnya Satriya membuka suara.

"Betul tu pak ucapan kedua temen saya,Bapak itu kiler pelajaran ppkn aja kaya pelatihan militer. Bapak juga tahu kan kalau kekerasan terhadap siswa itu dilarang dan sudah di atur dalam UU negara Indonesia" ucap satriya menyela sekaligus menyindir.

Dengan cepat Pak To menoleh dan menatap tajam Satriya yang berdiri santai sambil bersendekap dada.

"Cabut!" Ucap Satriya santai dengan nada perintah.

Ke dua temannya mengikuti Satriya dengan santai tanpa memperdulikan Pak To tersulut emosi menatap mereka.

"Ardana Satriya Putra Yudis......!!!"
Teriak pak To mengelegar di koridor.

Tbc.

Strong GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang