Part 6

413 73 2
                                    


"bisakah aku berharap? Berharap bahwa waktu akan berhenti saat ini.." bisikan pelan hatinya membuat senyuman sehun kembali menghanyutkan dirinya kedalam perasaannya.

"bisakah aku terus menatapnya lebih lama seperti ini.. " lirih hati kecilnya dengan mata yang lekat menatap wajah sooji dari samping.

"hari demi hari.. detik demi detik.. bisakah semuanya berhenti?" tambahnya dengan senyum miris di wajahnya. Senyuman yang seakan memiliki arti bahwa semua harapan itu mustahil untuk dapat ia raih meskipun hati kecilnya tetap mengharapkan semua hal mustahil itu menjadi nyata.

"sehun-ah" suara sooji berhasil menyadarkan sehun dari khayalan panjangnya, sehun bangkit untuk duduk dan menatap sooji yang seakan kesulitan bernapas hingga perlahan mata sooji yang sedang tertutup mengalirkan cairan bening.

"sooji-ya" panggil sehun yang khawatir akan kondisi sooji. sooji menggeleng dalam tidurnya, hingga tiba-tiba ia membuka matanya. Saat matanya menangkap sosok sehun, ia segera bangkit dan memeluk sehun erat. Sehun menerima pelukan itu dan mengelus punggung sooji untuk menenangkan gadis itu.

"gwenjhana.. " lirih sehun pelan.

"mimpi buruk itu datang lagi" rintih sooji dengan suara berat seakan sehabis manangis. Sehun tertegun, sehun mengeratkan pelukannya pada sooji.

"gwenjhana sooji-ya.. itu hanya mimpi buruk" ujar sehun.

"aku bersyukur ada kau dalam mimpiku" bisik sooji pelan. Sehun terkejut, sehun melepaskan pelukannya saat merasa sooji sudah mulai biasa.

"mwo?" sahut sehun.

"mimpi buruk itu.. sangat mengerikan.. tapi kenangan saat kau datang padaku hari itu.. menjadi penawar dalam mimpiku" jawab sooji pelan.

"aku datang dalam mimpimu?" Tanya sehun bingung.

"kurasa kenangan itu telah berubah menjadi mimpi di ingatanku.. aku sempat lupa dengan kenangan pertama kali aku bertemu denganmu tapi, sekarang aku ingat.. aku benar-benar ingat setelah mimpi itu" jelas sooji.

Sehun tersenyum dan menghapus air mata yang mengalir di pipi sooji dengan jari jempolnya.

"aku akan selalu ada di mimpimu jika itu bisa membuatmu merasa nyaman" ujar sehun lembut.

"itu berarti kau harus mensetting lebih banyak momen bersamaku agar aku bisa terus memimpikanmu oh sehun" ujar sooji dengan polosnya.

"cha.. sekarang tersenyumlah.. momen-mu telah tiba" ujar sehun melirik langit jingga yang memantulkan cahayanya di danau depan mereka.

"yepuddaa" ujar sooji mulai memperlihatkan senyum merekahnya menatap langit jingga didepan matanya.

"nae.. jongmal yeppuda" ujar sehun merespon tapi matanya kini tengah terarah pada sooji. sehun ingin sekali menggenggam tangan sooji dengan erat, bukan sebagai sahabat tapi sebagai kekasih, tapi ia belum memiliki keberanian untuk secara tiba-tiba menggenggam tangan sooji meskipun mereka sudah biasa melakukan skinship tanpa disengaja.

"sehun-ah!!" panggil sooji pelan. Saat sehun menoleh manatap sooji, sooji meletakan kepalanya diatas pundak sehun sembari tersenyum kecil.

"kau harus mengingat momen ini.." ujar sooji pelan.

"geromyeo.. aku akan sangat mengingatnya" sahut sehun lembut.

"jinjhaya.. aku ingin kau mengingat tempat ini sebagai tempat yang hanya ada kau dan aku.." ujar sooji tersenyum lembut.

"nae" jawab sehun patuh. Tiba-tiba sooji mengangkat kepalanya dan menatap sehun yang ikut menatapnya.

In My DreamWhere stories live. Discover now