Kim Namjoon: My Lil Cute

4K 288 39
                                    

Menghabiskan musim panas di pantai itu bukan ide buruk. Malah bisa jadi pundi-pundi uang. Itu kalau yang berpikir adalah BigHit. Jadi kru sudah merencanakan bahwa setiap tahun grup bayi-bayi mereka akan merilis edisi musim panas yang manis bertajuk Summer Package. Tahun ini mereka memilih Filipina, yang katanya punya pantai indah dan cuaca yang mendukung.

"Aku hampir nyebut," kata Taehyung yang kembung meminum satu pitcher es limun. Berkali-kali sendawa sampai aroma masamnya menguar dari mulutnya. Jungkook memukul perutnya karena merasa jijik. Sebagai clean freak, tentu ia tak segan menegur kakak-kakaknya jika menurutnya mereka bertingkah jorok.

Hoseok setuju, "Bahasa Arabnya, astaghfirullah."

"Pakai putangina, kan kita sedang di Filipina!" Jimin menimpali.

"Itu artinya fuck, ya 'kan Namjoon?"

Yang ditanya asik main ponsel, hanya mengangguk singkat. Hoseok mengerutkan bibirnya untuk Jimin tanda tak setuju, "Katanya astaghfirullah itu ada unsur menyanjung Tuhan. Jadi pasti lebih baik pakai kata itu daripada kata umpatan,"

"Berisik. Pakai saja heol!" Yoongi yang mengusak rambut basahnya dengan handuk berdecak malas karena perdebatan tidak jelas adik-adiknya. Itu sangat mengganggu. Sudah cukup ia tersenyum sepanjang hari yang panas di depan kamera untuk sesi foto musim panas, ia capek. Yoongi tidak suka panas-panasan karena ia tak suka membakar kulitnya. Dan ia seharian badmood karena menemukan foto lengan pucatnya yang kontras dengan warna telapaknya yang sudah gelap. Dia benar-benar marah karena kesal warna tubuhnya jadi gradasi. "Dan Taehyung, buatkan aku es limun!"

"Kok aku, hyung?"

"Kau menghabiskan jatahku, sialan!"

.

.

Hari kedua, masih sama sialan panasnya. Yoongi sudah siap dengan satu botol sun block yang ia pakai banyak-banyak. Tadi pagi ia menyuruh Jimin membantunya, sekalian minta pijit. Kenapa harus Jimin? karena hanya dia yang tidak enak menolak. Walau sebenarnya Jimin memang tulus menolong, apalagi untuk hyung kesayangan.

Sebelum ke air, mereka main pasir dulu. Taehyung dengan sikap anak kecilnya muncul, dengan mulut lebar dan gigi rapi, tertawa girang dan melepas sandal. Mengeruk pasir dan memadatkannya, bersenandung seru seperti main di dunia sendiri. Hoseok ikut main, menambah beberapa detil gambar di bangunan Taehyung dengan goresan pakai ranting pohon. Tertawa konyol karena hasilnya jauh lebih konyol. Rombongan minimini datang, Jimin berseru lebih heboh dan Yoongi hanya berjalan santai kelewat malas. Mulailah trio berisik main pasir seperti bocah. Membangun istana megah sambil berkelakar seru.

"Aku jadi Raja," kata Taehyung.

"Aku mau jadi Pangeran." Hoseok menambahi.

Taehyung melirik Jimin yang nyengir, "Dan Jimin jadi Ratuku."

"Iiiih, kok aku jadi Ratu! Pangeran, dong!"

"Ya aku maunya sama Jimin, kok!" Taehyung merengut, pasang muka sedih. "Tidak suka ya punya Raja seperti aku? Katanya mau berjalan selamanya bersamaku, ya berarti kau harus duduk di sampingku selamanya seperti Raja dan Ratu."

Hoseok memutar bola mata, "Mau muntah nih."

"Aneh kamu." Jimin hanya mendengus, tapi wajahnya merah.

Setelah berdamai dengan panas matahari, Yoongi berjongkok dan ikut main pasir dengan adik-adiknya. Dia ikut tertawa dengan ucapan konyol trio berisik di grupnya. Meski orang sering mengatainya berhati dingin, sebenarnya dia punya hati yang lembut. Dia bisa tertawa, bisa bertingkah konyol, bahkan suka bertingkah manis secara sukarela. Asalkan adik-adiknya tertawa, dia suka melakukannya. "Bam!" kemudian dia tertawa karena menhancurkan istana pasir adik-adiknya dengan sadis. Gelaknya meledak karena Taehyung dan Hoseok ngambek, tapi Jimin hanya terkikik pelan seolah ini tidak mengganggunya.

My Dearest, JiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang