Bagian 4 : Misteri

12 1 0
                                    

"Darimana kalian mendapatkan buku ini?" Raymond mengernyitkan dahinya

"Keylen dan Boston menemukannya." Rezus menjawab pendek

"Kami menemukannya di sebuah bangunan. Tapi disana terdapat tiga huruf. Aku tidak tahu artinya tapi aku ingat bentuknya" Boston melanjutkan perkataan Rezus. Raymond tampak terkejut mendengar perkataan Boston. Tak berselang lama ia bangkit dari kursinya, dan mencari sesuatu di rak buku kecilnya. 

Buku itu lumayan kecil dan tipis berisikan gambar gedung-gedung tinggi. Terlihat kusam dan sobek disegala bagiannya. 

"Kau tahu buku ini?. Ini adalah buku yang kusukai. Ini bukan buku seperti milikku yang lainnya, buku ini adalah buku pariwisata kota ini dahulu. Kau lihat gedung-gedung ini? ini adalah kota kita dahulu. Yang hijau ini adalah pohon. Katanya, jika kau duduk dibawahnya rasanya sangat sejuk dan damai. Tabung ini bernama mobil, kau bisa mengambil air di sumur dengan mudah tanpa merasa kelelahan." Raymond menjelaskan setiap bagian dari buku itu.

Rezus dan teman-temannya terpana dengan buku itu, tak percaya jika Tetronia memiliki wajah seperti itu dahulu, tak percaya jika ternyata bangunan yang mereka tinggali saat ini dulunya sangat megah.

"Nah, sekarang kita cari gedung yang kau maksud itu. Tolong tuliskan huruf yang kau ingat dan gambar disini" Raymond memberikan selembar kertas kusam. Untungnya Boston dan teman-temannya masih tahu cara menggunakan pensil. 

Boston selesai menggambarnya, setelah Raymond membacanya dia kembali mengernyitkan dahinya. 

"Menakjubkan! kau berhasil menemukan bangunan itu!" Raymond girang.

"Bangunan apa?" Raymond dan teman-temannya penasaran

"itu adalah TGS kau tau? Itu adalah gedung pemerintahan di kota ini dulunya. Sudah hilang selama berpuluh-puluh tahun"

"TGS? Apa itu?" Mereka semakin penasaran

"Tetronia Goverment Square, itu merupakan bangunan yang sangat besar disini. Kalian harus segera bersiap kesana besok. Maukah kalian menemaniku?"

"Baiklah. Kami juga sangat penasaran, kita harus menjelajahnya"

"Baiklah kita berkumpul disini besok pagi buta, kalian jangan lupa membawa bahan makanan dan peralatan" Raymond bersemangat

Mereka semakin bersemangat memasuki bangunan misterius itu.  Pagi buta mereka telah bersiap, membawa peralatan penjagaan dan bahan makanan. Mereka semua beralasan akan pergi ke kota bagian terpencil di Utara, Retronia.

---

Bangunan itu tampak sedikit lebih tinggi dari kemarin, karena angin masih bertiup kencang. Untungnya jalan yang Rezus lewati bersama teman-temannya kemarin masih dapat dijangkau.

"Kalian berhati-hatilah, kita harus tetap bersama apapun yang terjadi. kita tak tahu apa yang ada di depan sana" Raymond tampak resah

"Baiklah" Rezus dan teman-temannya menjawab serentak

Pasir memenuhi setiap sudut ruangan, beberapa ruangan tampak kacau. Tapi tak ada satupun ruangan disana yang menarik perhatian mereka. Kecuali satu tempat. Ruangan ini tampak lebih lebar dari ruangan-ruangan lain. Meja dan kursi kacau dimana-mana, komputer-komputer besar tertempel di dinding. Mereka sungguh beruntung mengajak Raymond, satu-satunya orang disana yang mengetahui benda bernama "komputer". Di sisi kanan ruangan tepat disamping sebuah rak besar, sebuah kertas berukuran lumayan besar tertempel di dinding. Hanya berisikan kotak-kotak aneh. Sekali lagi, hanya Raymond yang tahu itu apa. Sebuah benda bernama "Denah".

Raymond segera menarik kertas itu, membolak-balik, memutar-mutar dengan kening mengkerut. Tampak jelas sekali Raymond tidak tahu maksud dari kotak-kotak itu sama seperti Rezus dan teman-temannya. Lantas iapun melipatnya, lalu menyimpannya di tas selempang yang setia dengan bahunya.

"Sementara ini kita simpan dulu denah ini. denah ini sangat penting bagi kita. Aku harus mencari acuannya" Raymond berkata santai"

"Acuan?" Rezus bertanya, mereka tak tahu apa maksud kata "acuan" itu

"Nampaknya kau terlalu pintar Raymond, kami tak mengerti maksudmu. Acuan?. Kata apa itu?" Tawa menggelegar memenuhi ruangan. menanggalkan kesan angker ruangan itu.

Mereka menyusuri kembali gedung itu. Hingga akhirnya mereka menemukan sebuah ruangan. Bercak darah dimana-mana. Sungguh sangat menakutkan dan berantakan disana. Mereka semua terperangah. Satu hal lain yang mencuri perhatian mereka. sesuatu yang akan memberikan jawaban terbesar dalam sejarah.

To be continued

"Hai Readers... Maaf yaaa baru muncul.. Authors kemarin sibuk..Enjoy ya bagian ke empat ini"


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang