Happy reading...
Delisa mutiara
Seorang gadis pandai berkehidupan sederhana mempunyai keinginan menggapai sebuah cita cita yang sangat mulia,namun keadaan ekonomi menunjang cita citanya menjadi seorang guru..***
Fajar telah tiba gelapnya langit perlahan lahan sirna memancarkan cahaya matahari.Setiap pagi Delisa menjalankan aktivitas seperti biasanya.
"sa,ibu ga bisa masakin kamu sarapan"ucap ibu delisa dengan raut wajah bersalah.
"Gapp bu delisa ngerti ko,lagi jga delisa ga lapar"tutur delisa mencoba mengerti keadaan keluarganya.
"Maaf ya nak,ibu belum bisa membuatmu bahagia"ucap ibu delisa memeluk anaknya.
"Setiap hal yang ibu perbuat ke Delisa adalah hal paling berharga buat kami,ibu mempunyai cara sederhana membuat delisa sama Niken tersenyum bahagia."ujar delisa menghapus air mata ibunya entah sejak kapan air mata itu menetes.
"Belajar yang rajin"ucap ibu delisa membelai rambut anaknya."Niken belum bangun ya?ibu bangunkan niken dulu"ucap ibu delisa bangkit dari duduknya.
"Eh,sasa izin pamit ke sekolah aja bu sekalian"ucap delisa menyalami telapak tangan ibunya.
"Iya ati ati sayang"ucap ibu delisa menepuk pelan kepala anaknya."Delisa berangkat dulu Assalamualaikum"
Walaikumsalam,hatihati delisa.
Berkat kepandaiannya Delisa berhasil masuk ke sekolah menengah pertama Negri Di bogor,kini Delisa duduk dibangku Kelas IX.
Waktu perjalanan yang di tempuh delisa kurang lebih1 jam dengan mengendarai sepedah yang di wariskan oleh Ayahandanya yang telah tiada.
***
Sesampainya di parkiran Delisa segera memposisikan sepedahnya di bagian pojok."DELISA!"teriak seorang gadis menghampirnya
"Ada apa KEN?"tnya Delisa berjalan bersama Keken.
KEKEN AYUNANDA
Sahabat Delisa sendari sd,mereka berdua termasuk murid murid di sayang oleh para guru berkat ke pandaian dan perestasi.namun bukan sahabat yang namanya tak ada persaingan,Delisa dan Keken selalu bersaing dalam mengapai sebuah kejuaraan."Delisa lo tar mau SMK atau SMA?"tanya Keken,kini mereka berdua sudah memasuki kelas.
"Ibu suruhnya SMK ken"ucap Delisa sedikit bersedih.
"Owh,Gue liat liat kayanya raut wajah lo ko sedih??"tanya keken kini mereka duduk di bangku.
"Gue pengen banget jadi guru,tapi keadaan ga mendukung gue"ucap Delisa menundukan kepala.
"Lo belajar aja teruss sa jangan pernah yerah kita bersaing ok siapa yang jadi juara satu di kelas IX skrng ini"Ucapan Keken mampu membuat semangat Delisa kembali.
"Kalau udah sukses nanti lo juga jangan lupain gue ya janji"ucap delisa mengangkat jari kelingkingnya memberi tanda sebuah perjanjian.
"Janji del"ucap Keken mempersatukan jari kelingking Delisa.
Bel masuk telah di bunyikan anak anak sudah memulai aktifitas belajar.
Jangan lupa vote dan berikomentar tentang part ini.
Semoga kalian suka😊Salam
Wulandari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cita Cita
AdventureDELISA MUTIARA Ikuti perjalanan kisah hidup seorang gadis dengan lika liku menggapai sebuah cita cita...