03

455 2 1
                                    

Happy Reading...

Kicauan burung telah terdengar di telinga,matahari telah kembali memancarkan cahayanya.

Delisa dan Niken kembali bersiap untuk menuntut ilmu.

"Ka Delisa" suara Niken memanggi kakanya yang sibuk membenarkan seragam.

"Apa ken?"jawab Delisa yang kini sedang memakai Dasi.

"Ibu mau ulang tahun ya"pertanyaan itu mampu membuat Delisa sedikit terkejut,masalahnya Delisa memang sedang mengingat sesuatu tetapi ia tidak tau apa itu.

"Oh iya kaka lupa de"tutur Delisa menepuk jidatnya.

"Kita kasih kejutan aja ka buat ibu udh lama kan kita ga pernah kasih kejutan ulang tahun ke ibu".

"Hem... kaka si maunya gitu de"

Delisa!!! Niken!!!
Udah siang ini kalian bisa terlambat nanti ayok!cepat kalian berangkat.

Teriak ibu dari luar gubuk

"Udah  de nanti kita bicarakan lagi kita sekarang berangkat sekolah aja ayo"ajak Delisa menarik pergelangan Adiknya.

"Kalian ngapain aja tumben lama banget"tanya ibu kepada 2 putrinya

"Enga bu"ucap Niken.

"Ywdh kalian berangkat nanti telat!ibu mau berangkat kerja juga ini"ibu langsung berdiri dari tempat duduknya bersiap kembali bekerja.
Iya bu.

Niken duduk di bangku kelas 6 sd dan Delisa duduk di bangku kelaa IX  ongkos uang saku yang selalu ibu beri sebesar 5 rbu,uang 5 rbu saja sudah termasuk besar bagi kedua kaka beradik itu.sebenarnya sekolah Delisa dan Niken jaraknya tidak terlalu jauh,itu alasanya kenapa mereka selalu berangkat bersama.

Sepanjang jalan Delisa dan Niken sedang bercakap merancangkan sesuatu untuk memberi kejutan kepada ibu mereka..

"Ka aku ada uang celengan,tapi... aku ga tau isi di dalam celengan itu ada berapa setidaknya cukup lah untuk membeli kado buat ibu.

"Hem iya de,kaka juga ada uang simpenan kalau jumlahnya si akak ga tau,tapu kita emg mau beli kado apa ke ibu?"tanya Delisa.
"Emmm"dehem Niken sedang berfikir.

"Eh kenapa kita ga beliin ibu mungkena baru aja,mungkena ibu kan udah kusut" ide Delisa,langsung di sambut dengan angikan sang Adik.

"Setuju!!!"

"Ywdh bsok kita belinya ya"ucap Delisa merangkul sang Adik.

Persimpangan jalan memisahkan perjalanan mereka menuju sekolah

Jangan lupa vote dan beri komentar tentang part ini:)
Salam

Wulandari.

Cita CitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang