EMPAT

20 2 0
                                    

ANDREW POV

      Aku terbangun ketika seorang pramugari membangunkan aku untuk yang kesekian kalinya

  " excuse me sir, we have landing in bali and all passanger must leave this plane " 

  " sorry , i fell sleepy " jawabku lalu bangkit dari kursi ku dan mengambil koper yang aku letakkan di dalam kabin pesawat.

     Aku melihat hanya ada beberapa orang yang masih di dalam pesawat dan sedang bersiap-siap mengambil bagasi dan turun dari pesawat. Aku langsung berlari tergesa-gesa memasuki bandara untuk mengejar wanita yang duduk di sebelah ku tadi, sampai di pintu keluar aku sama sekali tidak menemukannya. Hendri sudah berdiri di depan pintu kedatangan menunggu ku sambil memegang beberapa berkas yang aku yakin sudah ia siapkan sebelumnya. Kali ini kondisi ku benar-benar sudah lebih baik namun dalam hati aku merasa kehilangan sesuatu yang aku tidak tau sama sekali tentang apa. Aku sama sekali tidak pernah bisa tidur di setiap penerbangan tapi kali ini aku bisa tidur sangat nyenyak tanpa perlu obat-obatan apa pun. 

     Hendri langsung mengantar ku menuju mobil yang sudah menunggu di parkiran bandara. Ketika hendak meninggalkan bandara aku melihat wanita itu sedang menunggu taxi, aku langsung menyuruh supir untuk berhenti di hadapan wanita itu yang hanya berjarak beberapa meter dari mobil ku. Aku langsung keluar begitu mobil sudah berhenti tepat di depannya.

     " hi " sapa ku 

     " oh... anda, saya kira tadi siapa. bagaimana keadaan anda sir " tanya wanita itu sedikit mengkhawatirkan aku

     " Andrew, panggil aja andrew and stop calling me sir " jawabku sambil mengulurkan tangan

     " kamu bisa panggil aku Rania " jawabnya menyambut uluran tangan ku, nama yang sangat bagus seperti orangnya yang begitu mempesona ku kata ku dalam hati.

     " thanks karena kamu udah bantuin saya di pesawat, kalau gak ada kamu saya rasa hari ini kesialan saya menjadi komplit " terang ku sambil mengingat kesialan yg terjadi hari ini.

   " sama-sama,  saya cuman ngelakuin yang seharusnya orang lain juga bakal lakuin ketika melihat seseorang dalam kondisi yang kurang baik " jawabnya sambil tersenyum

Sumpah ini cewek baik banget dan rendah hati kali ini aku harus bisa mengenalnya lebih dekat, kata ku dalam hati.

  " kalau boleh kali ini aku ingin membalas kebaikan kamu, gimana kalau aku anter kamu ke hotel tempat kamu nginap " aku menatap raut wajahnya yang sedang berfikir tentang ajakan ku,  mungkin dia berfikir banyak hal tentang ku tapi aku sangat ingin mengenalnya dan lebih lama bersamanya.

  Entah apa yang membuat rania menyetujui ajakan ku untuk mengantarkannya ke hotel tempatnya menginap selama di bali. Selama perjalanan kami menghabiskan waktu bercerita sambil sesekali aku mengeluarkan jokes-jokes garing ku tapi selalu berhasil membuat dia tertawa. Aku berharap waktu berhenti berputar supaya aku bisa lebih lama bersamanya. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang