Hari demi hari aku memberanikan diri untuk mendekatinya. Mendekati dia, sang Penakluk Hati. Ku ingin lebih dekat lagi dengan kehidupannya. Kehidupannya yang penuh dengan teka-teki. Aku ingin mengetahui nama seseorang yang terukir dikehidupannya.Seiring berjalannya waktu, dia mulai memanggil namaku. Memanggil dengan nada biasa namun cukup membuat tubuh ini bergetar. Aku masih merasa bingung. Apakah ini hanya perasaan kagumku atau memang benar-benar cinta pada pandangan pertama?
Pernah di suatu malam, dia mengirimkan sebuah pesan untukku. Bukan pesan Cinta. Namun hanya sebatas pesan biasa. Dia mengucapkan salam kenal kepadaku. Sepertinya hanya sebuah formalitas saja. Sebuah basa-basi untuk menjadikanku teman ngobrol di media sosial. Aku heran, kenapa dia mengucapkan salam kenal kepadaku. Padahal kita sudah kenalan di awal masuk kelas baru.
Berawal dari sebuah formalitas dan kini menjadi rutinitasku dengan dirinya setiap malam. Berbincang-bincang lewat media sosial memang berbeda dengan kehidupan nyata. Seperti yang terjadi pada diriku dengan dirinya. Di media sosial kita seperti dua orang yang sudah bersahabatan lama. Namun, dikehidupan nyata. Kita hanya bisa melirikkan mata saja. Saling menatap namun dengan raut wajah malu-malu. Berbincang langsung dengannya itu cukup satu atau dua kalimat saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Mysterious Boy
Teen FictionBukan orangnya yang misterius, tapi perasaannya yang misterius. Perasaanya untuk gadis yang menaruh harapan pada sosok lelaki. Sebut saja lelaki itu Sang Penakluk Hati.