Tetap di titik yang sama.
Di titik di mana dia menjadi tujuanku.
Tujuan yang aku harapkan selama ini.Aku masih di sini.
Dengan pertanyaan yang sama.
Apakah namaku sudah terukir di hidupnya? Atau masih ada ukiran nama yang belum hilang dari hatinya? Apakah dia masih menyimpan masa lalunya?
Aku benar-benar bingung.
Sikapnya yang semakin manis itu semakin membuat diriku semakin mengaguminya. Rasa kagum yang semakin kesini berujung menjadi rasa sayang. Rasa sayang yang muncul dengan alasan yang sulit untuk dijabarkan.
Semakin dia bersikap manis terhadapku, semakin lebar pula senyum yang selalu aku tunjukkan ketika aku berbicara dengan dirinya, Sang Penakluk Hati. Sikapnya itu yang menjadikanku layaknya seorang Putri. Perhatiannya yang ia berikan itu yang membuatku semakin terpana.
Menjadi prioritas dikehidupan seseorang memang suatu hal yang membuat kita merasa disukai. Apalagi diprioritaskan oleh sang pujaan hati. Semakin kesini dia semakin membuat hati ku berbunga.
Aku harap, dia mulai mengukir namaku di hatinya. Namun, aku masih ragu. Iya kalau dia bersikap manis hanya kepadaku. Bagaimana jika dia juga bersikap manis kepada yang lainnya juga.
~•~•~•~•~•~
KAMU SEDANG MEMBACA
A Mysterious Boy
Teen FictionBukan orangnya yang misterius, tapi perasaannya yang misterius. Perasaanya untuk gadis yang menaruh harapan pada sosok lelaki. Sebut saja lelaki itu Sang Penakluk Hati.