prolog

92 20 7
                                    

-Typo berterbangan-

"Kak bantuin bikinin cerita dong, pengen gue publisin nih tapi gakada ide" Lien menggoyang-goyangkan badan gita dikamar Gita yang sangat tertata rapi, dengan warna krem putih membuatnya terasa nyaman ditambah ac dan jendela yang dapat melihat langit-langit di luar yang indah. Dikamarnya adalah tempat favoritnya pertama karena selain sunyi, kamarnya ada yang menghiaskan kesunyiannya yaitu buku-buku, novel, komik serta diary dia dan album ada disitu.

Lien sangat kesal dengan kakaknya itu yang tidak bangun-bangun, Lien memegang erat laptopnya di tangan kirinya.

"Hmm apaan sih delin (nama panggilan adiknya di keluarganya) ngantuk ni gue pengen bubu" membalikan badannya kekanan yang tadinya terlentang

Lien menggoyangkan badan Gita kembali. Sontak Gita sedikit kesal, ia langsung duduk di kasurnya yang empuk itu

"Nahh gitu dong bangun, nih laptopnya.. Delin udah gada inspirasi lagi" memberikan laptopnya. Gita membalikan tubuhnya dan mengambil laptop Delin

"Manaa ceritanya? Masih kosong tuh"membuka filenya dan memainkan kursornya ke bawah, kanan, kiri, dan depan

"Bikinin ceritanya dari awal.. hehe"

"Dasar panjul, gue juga ada laptopnya kalo gitu.. gue minjem modem lu aja dah, ada paketannya kan?"sambil menyodorkan laptopnya lalu menadahkan tangannya sembari meminta

"Oh ya ni Delin untung bawa, sama flashdisknya yaa.. kalo udah, simpen di flashdisk aja  dulu okehh" mengambil modem dan flashdisknya yang lucu bergambarkan love dan bertuliskan friendship me lalu memberikannya kepada kakanya itu.

"Yaudah sono keluar! Ganggu gue aja lu cumi"

"Idiala ngusir, yaudah Delin pegi dulu.. bye kak Ros" meninggalkan kakak tercintanya itu dan memeletkan lidahnya sebelum menutup pintu.

"Ya!!Paboo!" (hei bodoh) Gita berteriak langsung menggerutu "untung lu adik gue, kalo engga beuhh gue jadiin samsak lo de" sambil mengambil laptopnya di meja belajar samping tempat tidur dekat lampu

Gita menancapkan modemnya ke laptopnya.. awal membuka laptopnya ia malah melihat instagram untuk mencari orang yang disukainya itu sejak TK. Gita hanya tau nama panggilannya saja "Hamdan" tetapi nama itu terlalu banyak hingga gita pusing melihat layar laptop.

*Hamdan adalah teman waktu gue TK. Dia yang mengajari gue caranya menari hingga sampai sekarang gue sangat menyukai tarian. Walaupun gue suka menari tetapi hidup gue tidak terlalu aktif. Hamdan dulunya sangat baik pada gue, dia ganteng, hidungnya mancung, putih, matanya tidak sipit, terus dulu dia lebih tinggi dari gue.. kenapa gue inget? Karena gue bener-bener suka+kagum sama kegantengannya dan perhatiannya.. tapi entahlah itu rasa CINTA apa bukan. Sampai sekarang gue inget kejadian gue dengan dia.

Lanjut ke laptop**

Gue melihat-lihat foto orang korea/Hamdan tadi? Gimana kabarnya ya sekarang? Hmm.. gue ingin jadikan dia suami gue nanti, kalo dia mau muala dan mau sama gue hehe.. Tetapi akhirnya gue memutuskan untuk bubu cantik, bermimpi dengan dia orang korea yang gue kagumi dan Hamdan juga. "mengetik cerita untuk delin besok aja deh, saat pulang sekolah. Toh dia pasti juga gak pengen ceritanya cepet diselesein" pikir gue

*Riyana anggita adalah sosok anak perempuan baru di SMP Margaguna. Dia adalah perempuan yang suka membaca novelnya di taman belakang, di bawah pohong yang jarang daunnya. Dia cantik, terkenal pintar di sekolahnya itu, tapi dia pendiam, membuat para pria menjauh karena dia sedikit ada rahasia misterius menurut orang lain.. entah kenapa tapi dia belum pernah merasakan yang namanya CINTA. Sebuah perasaan yang tidak ingin dirasakannya. Hanya saja gita pernah merasakan kekaguman dengan pria yang tipenya benar-benar jarang untuk didunia ini*

Pada pagi hari yang menyejukan untuk gita membaca novel DARKA karangan @khairanihasan dan sekolah masih sepi karena sekarang waktu menunjukan jam 06.15.
Gita asik membaca novelnya dengan penutup yang ada ditelingannya.

"Dorrr.. ternyata lo disini ta, gue samper kerumah lo, lonya gaada.. katanya mau bareng, huftt" Icha datang dari pintu belakang lalu duduk disebelah Gita dan melihat Gita dengan bingung dan Gita masih terdiam tidak merespon kedatangan temannya itu.

"Taa.. helluuuuu" Icha mengibaskan rambut Gita yang terurai nan lebat dan lurusnya. Lalu Icha melepaskan headshet sebelah kanannya.

Gita yang baru merasakan kehadiran sosok temannya itu, lalu menengok kearah Icha dengan tatapan dinginnya
"Pansi lo cha"

*Vicha gurnia adalah teman lama Gita dari SDnya.. dia sekomplek dengan Gita tapi rumahnya berada di blok E sedangkan Gita berada di blok B. Dia cantik, tingginya lebih dari Gita namun dia aktif dan dia sedikit pintar sekitar 10%. Rambutnya yang keriting gantung membuatnya lebih menarik para pria, banyak yang suka padanya namun selalu ditolaknya. Karena dia sedang mengincar orang yang disukanya. Tetapi ia tidak pernah memberitahukan tentang orang yang disukanya kepada Gita.. itu yang membuat Gita selalu bertanda tanya kepadanya tentang orang yang disukanya itu*

"Kok jadi lo yang galak si, niat gue kan mau marahin lo"

"Langsung ke intinya!" Menghadap ke arah Icha

"Eh iyaiya.. kenapa tadi gue samper lo, lonya udah duluan? Katanya mau berangkat bareng!..huftt" melipatkan tangannya.

Gita mengalihkan pandangannya lalu ia melihat bayangan putih yang lewat di pintu depan taman tapi ia langsung menghiraukannya dan menjawab pertanyaan temannya sejak dari SD itu yang sudah dianggap Gita sebagai sahabat karibnya "Kan gue udah bilang kalo lo lama samper gue, gue tinggal.. tapi bukannya lo yang ngajak bareng yak, bukan gue?"

"Hehe iyaa sii. Hmm yaudah iya maaf.. ta udah ngerjain PR Ipa hal 49, belum?"

Gita membuka tasnya yang ada disampingnya dan mengambilkan buku tulis Ipanya "Lo mau nyalin kan? dikelas aja, jangan ganggu gue disini!"

"Okehhh makasi ya ta, lo emang temen paling ngertiin gue, gue duluan yaa" meninggalkan Gita dengan senangnya.

Beberapa menit saat Icha pergi dan Gita menutup kembali tasnya itu. Gita yang masih heran dengan bayangan lewat tadi membuatnya ingin mengetahuinya dan ia langsung menghapirinya..
"Ah palingan juga anak lain"  batin gue

tetapi saat itu gita takut, ia berhenti dan untungnya ia membawa air putih untuk membuatnya sedikit rileks.

Tiba-tiba ada yang menarik pundaknya untuk memutar tubuhnya dan saat itu juga gita menyemburkan air minum yang sudah di mulutnya ke muka seorang laki-laki yang tidak dikenalnya

Kira-kira siapa ya seseorang lelaki ituu? Hmm sampai gita menyemburkan air minumnya? Hayoooo ada yang mau koment gaa?

Sampai disini dulu ya guys..
Maaf nih chapter pertama gak banyak...

Jangan lupa vote and komentnya ya guys..

See you♥

To SFadjriyana

STRANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang