benci dan tau

91 23 27
                                    

*Typo berterbangan*

Icha berlari menuju kelasnya ke lantai 2. Ditangga Icha sempat bertabrakan dengan cowok yang cool. Buku paket dan buku tulis gita terjatuh ke lantai. Tetapi icha menghiraukan buku itu, dan menatap cowok yang berjaket putih itu. Sempat mereka berdua bertatapan, Icha hanya menginginkan bila cowok itu mengambil bukunya. Cowok itu benar-benar terlihat buru-buru.

"Maaf" dia hanya mengeluarkan suaranya dan berlari ke pintu belakang taman dekat pohon yang menjalar keluar.

Icha benar-benar kegirangan telah ditabrak dengan orang yang terkenal ganteng dan badung disekolah ini. Icha masih menatap kearah koridor menuju pintu belakang. Dan sudah gak terlihat punggungnya saat berbelok tetapi Icha tetap menatap kesana. Atan yang baru datang ingin ke kelas melihat bingung ke arah Icha dengan buku yang berserakan dilantai.

Mengambil buku itu "Cha.. kamu kenapa?" Menepuk-nepuk pundak icha. Icha yang baru sadar dari lamunannya itu membuat kaget dirinya.

"Eh Atan, gua gak apa-apa kok. ah itu bukunya Gita, tadi gue minjem" mengambil buku itu kembali dari genggamannya Atan

*Wawan Jatandra adalah teman sekelasnya gita dan Icha. Ia tergolong cowok cupu bagi orang lain terkecuali bagi Gita. Karena kecupuanya tetapi ia pintar dan ia tidak memiliki teman cowok dihidupnya. Atan sering mendapatkan rangking pertama di sekolahnya dan yang kedua Gita. Mereka tidak pernah terpisahkan untuk masalah pelajaran dari kelas 7 hingga kelas 8 sekarang. Badan Atan cukup tinggi dari Gita namun sedikit untuk Icha, ia memakai kacamata. Tingginya sekitar 160 cm. Tanpa kacamata itu.. dunia ini begitu buram untuk dilihatnya, hidungnya mancung, putih, tali tasnya selalu dipegangnya saat berjalan*

"Kamu mau ke kelas kan, bareng yu"

"Ah iya, duluan aja" Icha sedikit jiji dengan Atan yang berbicara aku kamu. Tanpa ragu-ragu Atan berjalan menuju kelasnya dengan menaiki anak tangga satu persatu.

Saat cowok itu masuk ketaman belakang lewat pintu belakang. Ia melihat cewek berambut panjang. Sebenarnya niatnya itu ingin kabur memanjat pohon menuju keluar. Tapi karena ada cewek itu. Alhasil dia harus mengancam cewek itu untuk tidak memberitahu ke guru. Cowok itu berlari mendekati cewe itu yang gak tau kalau cewek yang ia dekatkan sedang minum. Dia memutarkan tubuhnya sampai menghadapnya. Entah karena apa yang membuatnya aneh, wajah cowo itu sekarang sudah basah ulah cewek tadi.

"Haduu..gimana nih ta, ternyata orang yang lewat cepet banget kayak hantu tak kasat mata itu tadi dia. Lo nyembur dia juga lagi, ah gue diem aja deh. Pura-pura gak denger" kata batin Gita

Mengelap wajahnya yang basah "Ehh berani banget lo nyembur gue. Emangnya lo siapa, ha? Masih mengelap wajahnya dengan tangan dan jaketnya. Gita tetap terdiam, Gita menunduk dan memainkan jari-jari tangannya.

"Malah diem lagi lo, gak liat ada manusia yang lagi biacara di depan lo, apa? Lo gatau gue siapa, ha?"

Gita menjawab dengan juteknya "Gak!"

"WHUAT? Lo gatau? Ehhh dengerin ya! Gue jagoan disini, orang yang paling ganteng disekolah ini. Udah berapa lama sih lo sekolah disini. Anak baru ya?" Menarik dagunya agar Gita melihat ke arah cowok itu. Sedikit pegal menurut Gita karena ia harus mendongak keatas hanya untuk melihat wajahnya. Gita tingginya sepundak cowok itu. Kira-kira tinggi gita 154 cm dan cowo itu tingginya 165an mungkin lebih. Ikhsan benar-benar keras orangnya, bagi Gita sihh.. apa bagi orang lain juga? Entahlah

STRANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang