Halo semuaa..
Kangenn gak sama gita dan ikhsan? Pasti kangen dong.
Kalo sama aku? Ehh apaansi sansan:v baca terus yaaa cerita aku, maaf updatenya lama banget. Gatau kenapa hari-hari ini aku sibuk banget guys.
Banyak pengalaman-pengalaman aku disini sama khayalan aku. Semuanya butuh proses yaa, jadi maaf kalo lama di publisnya. SELAMAT MEMBACA..*Typo berterbangan*
"Vita..tungguin dong.. ish buru-buru banget sih lo" mengejar Vita yang keluar dari kelasnya
Vita berhenti, membalikan badannya dan menghadap ke sahabat karibnya itu. "Diem lo Sel.. gua mau ke kantin. Berusaha cari tau, apa bener yang dibilang Bimo kalo Ikhsan narik-narik tangan cewe?"
"Kalo sampe bener gimana vit?" Gisel mengkerutkan dahinya
"Gua pasti yakinin kalo sekolah ini bakalan gak AMAN" meninggalkan Gisel yang diam mematung. Berusaha mengambil kesimpulan maksud dari sahabatnya itu.
"Maksudnya dia mau ngancurin sekolahanya sendiri gitu? Tapi kan yang deket sama Ikhsan si cewek itu, ngapa jadi sekolahan dah" berbicara sendiri dan menggaruk-garukan kepalanya. Mengejar kembali sahabatnya. "Eh Vit tungguin!"berteriak sambil berlari
Dikantin***
Menghempaskan tubuhnya gita dengan keras ke bangku khusus buat para osis.
Brak
"Haduu gila bokong guee. Berapa kali nih anak ngebuat babak belur badan gue.. hiksss" batin gita. Memegang pinggangnya dan melihat pergelangannya yang memerah padam. Sontak membuat gita mengelus-ngelus pergelangannya dan gak segan-segan mau memarahi ikhsan.
"Ya!!! Pabooo!! Neo Mechyeoss- eo (kau lelaki gila)? Gue cewe, bukan cowo yang gak apa-apa sama kelakuan lo. Lo mau ngebunuh gue? iya? Lo ma-mal" dengan berkacak pinggang dan menunjuk-nunjuk jari telunjuk kanannya ke dada ikhsan dan dirinya sendiri.
"Suttt.." menempelkan jari telunjuk Ikhsan ke bibirnya Gita. "Gue tau lo mau ngomong apa. Jangan sampe lo malu-maluin diri sendiri lo juga. Lo ikutin kata-kata gue. Lo duduk, makan terus ikut gue ketaman belakang!" Berbisik-bisik ke Gita, memegang kedua lengannya untuk mengisyaratkan agar dia kembali duduk ke bangkunya.
Vita dan Gisel baru saja datang menyaksikan layaknya pangeran memberikan duduk untuk seorang putri. Dengan kesalnya Gita, dia masih berfikir benar juga apa yang diucapkan ikhsan. Makanya dia nurut saat disuruh duduk disana agar semua baik-baik aja dikantin ini tetapi nyatanya gak! Semua mata tertuju kearah Vita yang sedang berteriak.
"HEH! Itu kursi osis!" menghampiri Ikhsan dan Gita. Gisel mengikutinya di belakang
"Ngapain lo duduk disitu?" Berbicara dengan Gita"Gua yang nyuruh" kata Ikhsan dengan nada santainya
"Lo tau kan, bangku ini khusus buat siapa? Bangku buat kalian tuh udah disediain disana!" melipatkan tangannya dan menunjukan dimana bangku untuk para siswa-siswi lainnya.
"Udah lo diri! Pergi dari bangku yang khusus buat osis dan ini tempat bangku gue" menarik pergelangannya Gita yang masih memerah padam. Yang membuat Gita meringis kesakitan tapi Gita berusaha untuk membuat semua keadaan biasa saja. Dan percuma Ikhsan tau semua hal itu, Ikhsan menarik pergelangannya Vita."Jangan sentuh bidadari cewek ini!" Ikhsan Memarahi Vita dengan matanya yang sinis.
"Maksud lo?" Vita kembali mempertanyakan hal itu agar buat dia yakin apa benar yang di ucapkan Ikhsan itu kalau dia menyebut kata BIDADARI.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRANGE
Teen FictionIkhsan tunggu, gu-gue sa-sayang sama lo.. please jangan tinggalin gue.. gue takut..!-gita Akan ada saatnya gue berubah, saat gue tau lo sayang gue.. dan gue harus ngejar orang yang gue sayang JUGA!-ikhsan Kenapa? Ke-napa gue harus liat lo kalau lo b...