Prolog

2.3K 212 5
                                    

"Bu.. Lihatlah... Rumput kecil itu bisa tumbuh diretakan dinding teras. Bagaimana bisa ia tumbuh ditempat seperti itu?" ucap Naruto sambil menunjuk dinding teras rumahnya yang sedikit retak dan menyembulkan beberapa helai daun rumput kecil. Ia terlihat antusias.

"Rumput liar memang hebat. Mereka bisa tumbuh ditempat-tempat tak terduga. Bahkan kalau kau perhatikan kadang mereka juga bisa tumbuh dari sela-sela beton paving dijalan. Mereka bisa tetap tumbuh hanya dengan sedikit cahaya matahari, sedikit nutrisi tanah, dan sedikit air. Hebat bukan?" mata Kushina berbinar menjelaskan tentang rumput liar pada putrinya, hal bagi sebagian besar orang hanyalah hal tidak penting. Rumput liar justru terkesan mengganggu dan justru lebih sering dicabut untuk dibuang. Meski terkadang ia menjelaskannya hanya berdasar logikanya saja, ia tetap memasang wajah serius agar tetap mendapat perhatian penuh dari putrinya.

"Hemmm.. Kalau begitu Naru akan menjadi rumput liar kelak"

"Hnn?? Apa maksudnya, Naru-chan? Jangan bilang kalau kau ingin dikutuk menjadi rumput liar dan meninggalkan ibu seorang diri. Ibu akan sangat sedih berpisah dengan Naru-chan" ucap Kushina dengan nada sedih dan mata berkaca-kaca.

"Tentu saja tidak. Naru ingin menjadi kuat seperti rumput liar agar bisa selalu melindungi ibu. Naru akan terus tumbuh dan terus bangkit apapun yang terjadi. Jadi Naru selalu bisa melihat senyum ibu"

Kushina hanya menatap haru putri semata wayangnya ini. Matanya sudah penuh airmata yang akan jatuh kapan saja.

"Ibu? Ibu kenapa? Apa ada yang sakit?"

Kushina tak mampu menahan laju air matanya. Hatinya begitu tersentuh dengan ucapan polos putrinya. Ia menggeleng cepat untuk menenangkan putrinya yang kini ikut berkaca-kaca matanya.

"Ibu tak apa-apa Naru.. Ibu sangat bahagia"

"Lalu kenapa ibu menangis? Kalau ibu menangis Naru juga jadi ingin menangis" ucapnya sambil sekuat tenaga menahan air matanya tak terjatuh.

"Ini air mata bahagia, Naru-chan" ucap Kushina mencoba memberikan pengertian pada putrinya.

"Ibu sangat bahagia mendengar bahwa Naru-chan akan melindungi ibu"

"Pasti dong.. Naru kan sangat sayaaang sekali pada ibu"

"Kalau begitu berjanjilah pada ibu. Ketika Naru terjatuh, kau harus selalu bangkit. Ketika kau terjatuh sepuluh kali, kau akan bangkit sebelas kali. Jangan pernah menyerah ya"

"Bahkan jika Naru terjatuh seribu kali, Naru akan terus berdiri kembali, bu. Naru janji!" ucapnya sungguh-sungguh meski Ia masih tak begitu mengerti apa arti ucapan ibunya.

"Janji???" ucap kushina sambil mengacungkan jari kelingkingnya bersiap mengikat janji dengan putrinya.

"Janji! Janji Rumput Liar!"


.

.

.

.


Semua yang ada didunia ini mengambil perannya masing-masing. Bahkan lalat yang sedang terperangkap dijaring laba-laba itu sedang mengambil perannya sebagai hidangan sang penyulam liur.

Rumput Liar (One Shoot - Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang