Di pagi harinya Ro berangkat sekolah seperti biasanya sangat semangat sekali. Kebetulan ada anak laki-laki yang sebaya dengannya namanya Aril. "Hai?" Sapa Aril. "Hai juga" Jawab Ro tersenyum. "Salam kenal ya?" Kata aril. "Hehe iya" Jawab Ro.
Setelah sampai di sekolah...
"Pagi temen-temen!!!" Sapaku teriak kencang. "Hai Ro, berisik tau gak?" Celetuk Susi. "Yeee, biarin aja sih" Kata Ro sinis. "Ehh Ro keliatannya kamu bahagia nih. Ada apa?" Tanya Belva. "Tadi aku berangkat bareng sama Aril cuma itu aja. Seneng punya temen baru Va" Jawab Ro gembira.
"Seriusannn???" Rani kaget. "Iya serius Ran." Jawab Ro bingung. "Hah apa lo berangkat bareng sama Aril? Anak paling populer di sekolah?" Celetuk Susi tak percaya. "Iya emang kenapa?" Tanya Ro. "Dia gak mungkin berangkat sama lo. Gue anak orang kaya aja gak di deketin, masa lo anak orang miskin di deketin sih!!!" Kata Susi tertawa. "Ehh jaga tuh mulut, Ro kan orang kaya lebih dari kamu!!" Teriak Rani.
"Hah?? Apa Ro orang kaya? Gak salah denger gue?" Kata Susi tak percaya. "Yaelah kamu gak percaya? Silahkan pulang sekolah liat rumah Ro yang begitu megah." Omel Rani. "Maaf gak level dehh" Ujar Susi. "Udah udah kalian gak usah berantem. Aku emang bukan orang kaya. Tapi aku masih punya teman yang banyak. Itu aja aku sudah cukup." Kata Ro sedih. Ro dan teman-teman pun belajar dengan semangat.
Bel istirahat berbunyi....
"Ro sini dehh" Panggil Aril. "Loh kok Aril bisa deket sama si Ro sih? Apa bener kalau dia tadi berangkat bareng sama Ro?" Pikir Susi. "Iya tunggu sebentar.." Kata Ro. "Aduhh yang mau pdkt?" Ejek Rani. "Ehh gak lah dia cuma temen" Jawab Ro.
"Ro ntar pulang bareng sama aku ya. Tapi ada temen aku juga si Denki gak apa-apa kan?" Tawar Aril. "Ya udah boleh kok, ehh ntar kita main yuk di rumah aku ajak aja tuh si Denki." Tawar balik Ro. "Boleh." Jawab Aril.
Bel masuk berbunyi... tapi pelajaran Bu Siti lagi jamkos. Akhirnya Ro,Belva dan Rani pergi ke lapangan basket mumpung ada yang main basket.
"Ehh guys dia siapa" Tanya Ro sambil menunjuk ke arah anak laki-laki yang tampan itu. "Dia Denki. Dia ketua basket, ganteng kan?" Kata Belva. "Iya ganteng banget dehh" Kata Ro "Wait wait wait bararti dia temennya Aril. Dan nanti Aril ngajakkin aku main di rumahku." Sambung Ro. "Hah? Masa sih??" Tanya Rani. "Iya beneran. Ya ampun gak kebayang bahagianya gimana" Kata Ro girang. "Kamu suka ke Denki?" Tanya Belva. "Gak tau deh." Jawab Ro.
"Ya udah main gih yang lama. Sampe puas." Ejek Belva. "Ro? Kok kamu disini?" Tanya Aril. "Itu kan lagi jamkos jadi kesini liat yang main basket deh." Jawabku tersenyum. "Ohh, Ro sini dehh" Panggil Aril. "Iya tunggu" Jawab Ro. "Aku ke sana dulu ya" Sambung Ro dan segera pergi.
"Kenapa?" Tanya Ro. "Ro aku boleh jujur gak?" Tanya Aril. "Iya, emang kenapa?" Ro bingung. "Ehh gak jadi deh. Nanti aja di rumah kamu" Jawab Aril ragu-ragu. "Oh ya udah, aku balik ke kelas dulu ya." Kata Ro. "Ya udah" Jawab Aril.
Bel pulang berbunyi. Mereka pun pulang bareng. Dan memutuskan untuk main du rumah Ro, mumpung besok libur.
"Ehh mau gak kalau ntar jam satu siang kita main? Di rumah aku?" Tawar Ro. "Boleh tuh" Kata Aril setuju. "Boleh deh" Jawab Denki. Mereka pulang ke rumahnya masing-masing untuk ganti baju.Maaf ya kalau ada salah penulisan dan kalau ada yang aneh gitu.(: