Keesokan harinya Ro dan Denki berangkat dengan menaikki mobil milik Denki. Setelah di sekolah Ro dan Denki terlihat mesra sekali, Aril berprasangka kalau Ro dan Denki pacaran yang aslinya memang pacaran. "Ki, Ro? Kok kalian mesra banget?" Tanya Aril. "Hah!" Kaget Ro. Tepat di saat itu ada Belva yang mendengar. "Ohh itu karena mereka kan ttm" Celetuk Belva. "Ohh kirain pacaran!!" Jawab Aril. "Ehh engga kok. Kita gak pacaran kan Ki?" Kode Ro. "Iya lah engga kok tenang aja" Ujar Denki. "Cabut yuk!!" Ajak Belva.
Aril mesara ada yang di sembunyiin dari Ro dan Denki. Akhirnya di sepulang sekolah Aril mengikuti mobil milik Denki.
"Ki, kayak ada yang ngikutin kita deh dari belakang?" Kata Ro yakin. "Mana?" Tanya Denki. "Itu tuh mobil yang itu, gerak-geriknya aneh banget deh?" Kata Ro menunjuk mobil Aril. "I..itu kan mobil Aril Ro! Trus gimana nih?" Tanya Denki. "Kayaknya kita harus berhenti deh. Kita berhenti di depan" Usul Ro.
Mobil Denki memberi sen ke arah kiri dan berhenti di dekat pepohonan. "Liat saja kalau mobil itu berhenti di depan kita atau belakang kita berarti dia emang ngikutin kita." Kata Ro cerdas. "Baiklah." Jawab Denki.
Dan ternyata mobil Aril berhenti di depan mobil Denki dan melabrak mereka berdua. "WOYY KELUAR LO!!" Teriak Aril sambil memukul kaca mobil Denki. Mereka berdua pun turun. "Ada apa?" Tanya Denki polos. "Benerkan kalian pacaran?" Tanya Aril sinis. "Kalau iya kenapa?" Kata Ro agak kesal. "Sudah ku duga kalian pacaran" Ujar Aril yakin seyakin-yakinnya.
Ro pun masuk ke mobil, karena Ro tidak suka situasi seperti ini. Denki pun masuk dan pergi meninggalkan Aril.
"Gila tu orang" Kata Denki kesal. "Haha sabarin aja deh" Tawa Ro. "Malah ketawa lagi." Jawab Denki. "Trus ngapain?" Tanya Ro bingung. "Telepon tuh si Susi suruh pacaran sama Aril biar gak ada yang ganggu kita." Kata Denki nyegir. "Iya tunggu deh" Jawab Ro mengambil hp dari saku bajunya.
"Halo apa ini nomor hp Susi?" Tanya Ro di dalam telepon. "Iya ini siapa ya?" Tanya Susi. "Ini Ro Sus. Oh ya tadi aku ketemu Aril, dan dia ganggu hubungan aku dan Denki. Tolong ya kamu urus dia, kalau bisa kamu jadi pacar dia deh." Kata Ro panjang lebar. "Benarkah? Baiklah aku akan jaga dia." Kata Susi tiba-tiba baik. "Ya sudah ya bye." Ucap Ro menutup hpnya.
"Udah? Katanya gimana?" Tanya Denki kepo. "Katanya sih iya. Dan aneh dia tiba-tiba baik banget sih?" Ro bingung. "Mungkin itu karena tentang Aril kali?" Kata Denki. "Bisa jadi" Jawab Ro.
Denki mengantar Ro pulang ke rumahnya. Ternyata Aril masih mengikuti mobil Denki. "Masuk gih." Suruh Denki kepada Ro. "Iya bye" Jawab Ro. Denki pun pulang akan tetapi di perjalanan Aril menyerempet mobil Denki, dan Aril keluar mobil dan melabrak Denki.
"Denki keluar lo!!" Amarah Aril. "Kenapa?" Tanya Denki. "Lo jangan so polos deh" Kata Aril marah. "Ya terus kenapa?" Tanya Denki. "Kenapa lo malah pacaran sama Ro. Harusnya gue yang pacaran sama dia bukan lo!!" Aril tambah marah. "Kenapa Aril ngomongnya jadi lo gue ya? Aku ikutin ahh wkwkwk biar dia kesel dan gimana gitu wkwkwk" Kata Denki dalam hati. "Kenapa lo diem?" Aril menarik baju Denki. "Apaan sih lo gak jelas banget deh" Kata Denki geli sedikit mendengar kata 'lo' yang iya ucapkan.
"Lo itu ya jangan so polos deh, gua gampar lu" Kata Aril. "Silahkan gampar gue. Tapi kalau lo buat gini ke gue apa Ro bakal suka ke lo? Gak dia gak akan suka kalau lo kayak gini." Kata Denki sambil melepaskan tangan Aril yang menempel di bajunya. "Lo gak udah halangin gue deh" Kata Aril.
Disitu terjadilah pertengkaran antara Aril dan Denki. Sampai-sampai mereka saling memukul.
Tak lama dari itu ada saudara Denki yang bernama Lani lewat jalan itu. Dika pun memberhentikan pertengkaran mereka berdua.
"Wowowowow kalian berhenti lah" Suruh Lani. "Diam kamu jangan ikut campur" Kata Denki.
"Mungkin aku harus memanggil Ro untuk menghentikan semuanya." Pikir Lani. Akhirnya Lani pun pergi ke rumah Ro.
Sesampainya di rumah Ro. "Ro Ro Ro keluarlah gawat..." Teriak Lani. "Kenapa Lan?" Tanya Ro. "Itu Aril dan Denki berantem udah aku pisahin tapi susah banget." Ujar Lani. "Antar aku kesana" Kata Ro.
Sesampai di tempat kejadian Ro sangat kaget dan juga kesal. "Kalian ngapain?" Tanya Ro kesal. Mereka berdua berhenti pukul-memukulnya. "Hah? Ngapain?" Teriak Ro. "Dia duluan tiba-tiba berhentiin mobil,nyerempet mobil,marah-marah,mukul." Cerita Denki. "Karena gue kesel ngeliat kalian mesra-mesraan!!" Ujar Aril sinis. "Ya ampun hanya itu? Hah hanya itu?" Kata Ro menahan tangis. "Udah lah gak usah di urusin lagi gak penting" Kata Denki. "Ril aku kira kamu bisa mendukung hubungan kita ini. Nyatanya gak. Kamu malah membuat masalah. Ril, liat di luar sana Susi suka sama kamu. Kamu harusnya nyadar itu, dia selalu ingin deket sama kamu tapi kamunya deket sama aku. Aku bisa ngerasaan apa yang di rasain oleh Susi di sana." Kaya Ro menangis. "Maafin aku Ro. Aku pikir ini semua gak akan terjadi." Kata Aril. "Kalian semua pulang!!" Perintah Ro teriak. "Baiklah" Jawab mereka bertiga. "Ki, antar aku pulang. Hehe" Kata Ro terkekeh. "Oke siap" Jawab Denki.Maaf kalau ada kesalahan kata-kata atau nama. Mohon maaf masih belajar,jangan lupa baca terus ya ceritaku ini.🎊