Cerita 2

85 3 0
                                    

Cinta PertamaCerita Antara Arjuna dan Ayana

Suasana stasiun semakin ramai. Kezia, teman seperjalananku kali ini menarik tanganku. 'Yuk! Keretanya udah datang.' Kita langsung naik ke gerbong paling ujung. Hari ini, Senin, artinya banyak bangku kosong. Dua tempat kosong di dekat pintu langsung kita booking dengan mendaratkan tas ransel. Kereta mulai berjalan pelan, meninggalkan hiruk pikuk stasiun, menjauh dari jantung Kota Surakarta menuju ke barat. Berlibur dari pekerjaan dengan alasan mengurus pernak-pernik untuk wisuda minggu depan.

"Zia... kamu tau A4 ku?" Aku mencari selembar kertas yang menjadi syarat pengambilan toga dan undangan di Gelanggang Mahasiswa.

"A4? ini...." Zia memberiku selembar kertas A4 kosong.

"Bukan itu..bukan selembar kertas kosong. Tapi, formulir A4. Itu lo..yang kita print dari website wisuda." Aku mulai panik, dan mengeluarkan satu persatu barang dari tasku. Dompet, bukan. Mukena, bukan. Map. Mungkin di dalamnya. Tapi, itu juga nihil. Panik! Tidak! Bagaimana kalau aku tidak jadi wisuda hanya karena lupa dimana formulir itu. Dasar! Pelupa!. Zia masih asyik dengan ponselnya. Seperti biasa, teman satu keretaku ini tidak berfungsi maksimal jika terjadi hal seperti ini. Cuek!

"Ziaaa... kamu tau gak?" Aku mulai kembali memasukkan barang-barangku dan aku keluarkan lagi. Kali ini dengan tingkat panik lebih. Apakah masih bisa wisuda?

"Formulir A4?" Zia hanya melempar tanya kembali.

"Iya. menurutmu?" Aku tambah panik. Mungkinkah, wisudaku diundur November?

"Nih!" Zia memberikanku selembar kertas A4. Ya. Itu formulir. "Kan, tadi kamu takut lupa, terus nitip di aku." Jawab Zia polos.

"Ngomong dong! udah panik nih." pikiranku kembali tenang. "Tau, temen lagi bingung malah tetep aja tuh baca webtoon. Gak bosen ya? "

" gak kok, nih lagi buka website wisuda. Mau cek, nama kita udah kecantum apa belum?? Gilaaa.. Teknik banyak banget! "Kezia menyodorkan ponselnya dan menunjukkan deretan nama-nama yang memenuhi satu layar penuh.

" lihat dong.. " kita berdua memandang layar ponsel baru Kezia. Mengeja satu persatu nama calon wisudawan periode Agustus ini.

Pandanganku berhenti pada satu nama. Dan kembali mengeja nama itu... sampai Kezia bersuara asal "eh..Rin..temen SMA mu juga nih, Arjuna Juni Perwira kan?? Yang ganteng, tinggi, putih, anak robot juga kan! " Deg. Nama yang sedang ku eja dalam hati terdengar nyata oleh suara Kezia.

" iya.. iya.. Bener! Si Ajun atau Juned". Berhenti. Detak jantungku mulai panik kembali.

drrrrrt...drrrrt.. satu pesan di terima. Satu pesan dari seorang yang membuatku bertambah panik. 'Kris... dia mengirimkan sebuah pesan'.

"Rind... leh ntip ambilin toga?" Ayana Wandasari. Sosok perempuan anggun, tinggi, putih, dengan badan proposional, dan kepribadian yang sempurna terbayang jelas saat aku membaca pesan line yang masuk.  Ayana Wandasari, Ayananya Krisna.



  Ayana Wandasari, Ayananya Krisna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai.... menurut kalian, foto di atas mirip sama siapa?? Rindang, Ayana, atau Fika?? eh... atau malah Keziaa?? Jangan lupa vote dan comment yakkk ^ ^.



Terbanglah, Kata-KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang