thursday afternoon ㅡ herin,seonho ✓

23 [END]

"lo kenapa ngejauhin gue?" tanya seonho.

"kata siapa? gue gak ngejauhin lo kok." jawab herin.

"rin jangan bodoh."

"iya gue ngejauhin lo! tapi harusnya lo tau alasannya." balas herin.

"gue minta maaf."

"dih kenapa minta maaf?" kata herin.

"gue minta maaf karena gue udah ngebohongin perasaan gue." balas seonho.

herin mengerutkan dahinya.

"rin. gue suka sama lo." kata seonho..

herin ternganga. ia mencoba untuk berfikir sejernih mungkin.

"lo cuma kasian sama gue." balas herin.

"nggak. gue jujur. gue suka sama lo. gue sayang sama lo. gue cuma gak sadar dan gue gengsi." kata seonho.

herin terdiam.

"rin, gue berharap lo bisa ngebuka hati lo buat gue. kasih gue kesempatan." kata seonho.

herin tersenyum. "gue bakal ngasih lo kesempatan."

ㅡ

"maaa aku berangkat sekolah dulu ya." pamit herin.

herin membuka pintu rumahnya dan melihat ada seonho di teras rumahnya.

".....ho? ngapain?"

"ngejemput lo lah." balas seonho sambil tersenyum. "btw gue bawa mobil."

herin tersenyum. ia mengikuti seonho memasuki mobilnya.

sesampainya di sekolah mereka berjalan beriringan. ketika di koridor mereka bertemu dengan lucy.

dengan tiba-tiba seonho menggenggam tangan herin. menyelipkan jari jemarinya di antara jari jemari milik herin.

herin berusaha keras untuk melepas genggaman tangan seonho tapi seonho tak membiarkannya begitu saja.

lucy memperhatikan tangan mereka. "kenapa nih?"

"oh jadi lo mainin gue?" tanya lucy.

"gak kebalik? bukannya lo yang mainin gue selama ini?" tanya seonho balik.

lucy menatap herin sebal.

"anggap aja itu karma buat lo." balas seonho.

lucy pergi begitu saja dengan sebal.

"hoㅡ"

"lo gausah takut. bilang aja sama gue kalo dia macem-macem." kata seonho.

herin tersenyum. "makasih ya ho."

ㅡ

"makasih ya ho udah dianterin pulang." kata herin.

seonho tersenyum. "kirim salam ya buat tante."

"siap!" balas herin.

"rin..." kata seonho.

"ya?"

"jadi.... jawaban lo apa?" tanya seonho.