9

626 169 25
                                    

"rinnn ini uang 17an udah pada bayar nih." kata natty sambil memberikan dompet kas kepada herin.

"oh udah? yaudah kapan beli hiasannya?" tanya herin.

"pulang sekolah aja gimana? naik grab?" tanya natty.

"hmm boleh boleh." jawab herin. "berdua aja?"

"kayaknya sih. yoonseo gak dikasih nyokapnya. ningning bimbel. anak cowo gausah ikutan dah rusuh." balas natty.

"ok nat. pulang sekolah ya." balas herin.

pintu kelas terbuka dan masuklah kak jihoon.

"herin, seonho, keluar bentar dong." kata jihoon.

herin dan seonho berdiri dari duduknya dan pergi ke luar kelas mengikuti jihoon.

"kenapa bang?" tanya seonho.

"besok lu berdua wajib dateng ya ke ekskul. wajib. ini penting. banget." jawab jihoon. "terutama lo seonho. jangan bolos. penting banget lah pokoknya."

"siap bang." balas seonho.

waktu pulang sekolah telah tiba.

"riinnn! maaf banget nih. tapi... nyokap gue tiba-tiba gak ngizinin gue pergi hari ini. karena ada acara keluarga." kata natty.

"yahhh jadi gimana nat?? udah mepet waktunya." balas herin.

"lo pergi sendiri bisa gak?" tanya natty.

"ya bisa aja sih..." jawab herin.

natty menggigit bagian bawah bibirnya dan kedua bola matanya tertuju pada seonho yang sedang mengenakan bomber jacket-nya.

"gue tau! lo pergi bareng seonho aja gimana??!" kata natty.

herin membulatkan matanya kaget. "dIH APAAN KOK JADI SEONHO?!"

"ho sini deh!" kata natty.

"apaan?" sahut seonho sambil berjalan mendekati herin dan natty.

"kan gini. harusnya gue sama herin hari ini beli hiasan buat ngias kelas. nah tapi gue gak bisa. jadi lo nemenin herin yaaa??? please..." mohon natty.

seonho diam sejenak.

"yaudah sih. itupun kalo herinah mau." balas seonho.

"mau itu! mau! yakan rin?!" kata natty. "yaudah ya guys gue duluan ya dadah!!"

herin dan seonho saling pandang. lalu herin menghela nafasnya. "yok. bawa motor kan lo?"

"yaiyalah masa bawa sampan." balas seonho.

mereka berjalan beriringan keluar kelas.

"lo jangan barengan sama gue dong ah!" kata herin.

"dih geer banget lo ngapain barengan dikira truk gandeng apa." balas seonho.

herin memilih untuk diam daripada harus ribut sama seonho. buat capek aja.

mereka sampe di parkiran motor.

"ho ini gue gimana duduknya??" tanya herin.

"ngangkang lah bego kayak kemaren." jawab seonho.

"eh bahlul gue kan pake rok pendek gimana sih??!" balas herin.

"oh iyaya." kata seonho. "yaudah nyamping aja. pegangan sama gue." kata seonho.

(((pegangan sama gue))))

(((pegangan sama gue))))

(((PENGANGAN SAMA GUE)))

herin menuruti kata seonho dengan duduk nyamping. lalu seonho membuka jaketnya dan memberikan pada herin yang duduk di belakangnya.

"nah." kata seonho.

"apaan???"

"tutupin paha lo pake ini. gue gak pengen dianggep macem-macem." kata seonho.

herin membeku. lalu ia menerima jaket seonho dan menutup pahanya dengan jaket milik seonho.

"thanks."


"ternyata... seonho..."

setelah menempuh perjalanan mereka sampai di gramedia.

herin ke bagian hiasan-hiasan sedangkan seonho cuma buntutin dia di belakang.

seketika dia mikir,

kenapa dia mau nemenin herin?

"ho bagusan yang mana?" tanya herin.

seonho gak ngejawab. dia malah bengong.

"WOI BOLOT." kata herin.

"hah apaan?"

"bagusan yang mana?" tanya herin lagi.

"yang kiri." jawab seonho sekenanya.

herin misuh-misuh lalu ia kembali memilih lagi barang yang akan ia beli.

seonho memperhatikan sekitaran gramedia dan matanya bertemu dengan seseorang.

lucy. mantan kekasihnya.

seonho langsung bersembunyi.

"IH HO LO NGAPAIN!! MAU NGINTIPIN GUE?" tanya herin sambil menjauh dari seonho.

"bukan goblok! itu ada lucy!" kata seonho.

"mana???"

"ITUUUU."

herin melihat lucy sedang bersama seorang pria yang ia yakini adalah kakak kelasnya.

"eh iya. sama siapa tuh ho?" balas herin.

"bang jaemin." kata seonho.

herin cuma ber-oh-ria.

setelah lucy pergi, seonho keluar dari persembunyiannya. dan herin dapat melihat ekspresi sedih dari wajah seonho.

"ho. yuk." ajak herin.




herin turun dari motor seonho setelah sampai di rumahnya.

selama di jalan tadi, seonho cuma diam. dan herin dapat menebak kalau ia sedih karena lucy.

"makasih ya, ho." kata herin.

seonho hanya menaikkan kedua alisnya.

"kalo tante nanya kenapa gue gak mampir, bilang aja karena udah keburu sore." balas seonho

herin mengangguk.

motor seonho mulai melaju pergi. herin memperhatikan motor seonho yang semakin menjauh.


"kasian sih......"

thursday afternoon ㅡ herin,seonho ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang