27

83 4 0
                                    

***

Dheaa Melangkahkan kakinya dengan lambat, pikirannya kacau di penuhi dengan adegan beberapa menit yang lalu, di tambah dengan kalimat yang di ucapkan oleh Kelvin tanpa ia tau apa maksud dari ucapannya itu. Bukankah Kelvin sendiri sudah mengetahui bagaimana hubungannya dengan allex, tetapi yang lebih membuatnya bingung bisa-bisanya jantung Dhea yang berdetak karuan kala berada di dekat Allex kembali bereaksi ketika ia berada di dekat si Kelvin, cowok yang paling songong baginya itu.

"Aaaarrggh! Apa yang terjadi pada diriku aku sangat bingung!" Dhea Mengumpat kesal kepada dirinya sendiri. Ia mempercepat langkahnya menuju rumah hellen yang tinggal beberapa langkah di depannya itu.

-
Dahinya semakin berkerut ketika mengakhiri kegiatannya membaca diary yang isinya baru di ketahui itu.
"Len???" Sahabatnya itu sedang pulas rupanya , Dhea mengambil sebuah bantal dan melemparkan bantal tersebut tepat ke wajahnya si hellen
"Aaauuw!!" hellen terjaga, ia membuka kedua matanya dan mendapati Dheaa yang tengah tertawa kecil ke arahnya.
"Elu Dhee , udah nyampe dari tadi?" tanya hellen. Dhea mengangguk "aku udah nyampe kira-kira 25 menit yang lalu, sampeh aku udah bosan nungguin kamu bangun sendiri, saking bosannya jadi aku baca saja diary milikmu di atas meja itu!" Dhea menunjuk ke arah sebuah buku diary kecil yang barusan di baca olehnya dan di letakan di samping vas bunga.

"Dheaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!" hellen berteriakk dan menarik Baju Dhea hingga mereka bergulingan di atas kasur tempat tidurnya Hellen. "Hahahahahaa , sudahlah Len! Kamu tak usah menyembunyikan apapun dari diriku lagi, aku akan mengetahuinya walaupun dengan jangka waktu cukup lama!!" Hellen hanya memanyunkan bibirnya sesenti ke depan untuk menanggapi perkataannya Dhea .

"Jadi selama ini lu suka sama kelvin?!" Tanya Dhea dengan sebuah senyuman godaan
"Dheaaaaaa!!!" hellen Menyikut tangan Dhea dan langsung berbalik membenamkan wajahnya ke dalam boneka Doraemon miliknya.

"Kak Giel gimana Len?!" tanya Dheaa "nah iitu masalahnya Dhee , gue gak bisa nge bohongin diri gue sendiri kalo gue suka sama kak Kelvin , tapi Gue udah terlanjur ngebuat kak gieL cinta sama guee!!" jawab Hellen. Dhea kembali mengerutkan dahinya

"Sebenarnya tujuanku ke sini sih , mau ceritain sesuatu sama kamu Len , tapi . . . Aku sudah berubah pikiran. Aku gak jadi cerita hari ini dech , lain kali saja!" kata Dhea dengan sebuah tawa kecil yang mengakhiri kalimatnya itu.

"Kok gitu ?" kini hellen yang mengerutkan dahinya tak mengerti dengan sikap sahabatnya ini. Dhea hanya membalas Kerutan di dahi hellen dengan sebuah tawa kecil.

"Oh yah Len , aku pinjam leptopmu boLeh?!" tanya Dhea berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.
"Biasanya Lu Langsung maiin, kenapa skrang lu pake minjam segala? Lama kelamaan lu makin aneh aja Dhe!" hellen berhaha-huhu tapi tak membawa efek kepada Dhea , dia hanya tersenyum membalas tawa kecilnya hellen dan beranjak menuju leptop yang sudah di aktifkan oleh pemiliknya tersebut.

"Len , Lu beneran suka sama Kelvin?" tanya Dhea yang matanya tak berpindah dari Layar leptop. Hellen menatap Dhea Heran , "lu suka juga Dhe , sama kak Kelvin?" tanya hellen balik. Dhea tertawa kecil menanggapi pertanyaan balik dari sahabatnya itu "Yahh enggalah , kan aku udah punya Allex!" Jawab Dhea yang langsung beranjak dari kursinya dan duduk di samping hellen.
"Haha , Dheaa! Gue udah kenal lu dari dulu Dhee. Mana bisa ku boongin gue! Lu suka juga kan sama kak kelvin?" Hellen berusaha Mendesak Dhea dengan cara yang di anggap benar agar mendapatkan jawaban atas pertanyaannya. "Nggak Hellen!!" jawab Dheaa Datar "aku balik sekarang yah, tadi papaku pesan jangan terlalu lama pulangnya!" lanjut Dhea yang langsung menyambar tasnya dan berjalan keluar dari kamarnya Hellen.

"Dhea  kenapa siih?" Hellen mengerutkan dahinya , dia sangat bingung dengan sikap Dhea hari ini.

-

"Jadii Hellen suka sama Kelvin?" Aku kembali mengingat setiap kata yang di tulis oleh hellen di dalam buku diary miliknya itu. Entah kenapa tapi hatiku terasa kacau ketika tahu akan hal ini.
"Bodohlah, terserah ! Mau Kelvin  di sukai sama siapa saja, gak ada hubungannya denganku juga! Aku harus cepat sampai di rumah!!" lanjutku lagi sembari mempercepat langkah kakiku keluar dari Halaman rumahnya si hellen.

"Dhee!" Aku kaget ketika kurasakan ada jemari tangan yang memegang pergelangan tanganku.

"Allex!!" aku langsung menghambur ke dalam pelukan sang empunya tangan yang tak lain adalah pacarku sendiri allex.
"Aku sangat rindu kamu lex!" kataku dengan nada yang mulai kemanjaan. Allex hanya tersenyum membalas Ucapakanku. Aku memanyunkan bibirku sesenti ke depan dan hal itu membuat allex tertawa, ia mengacak-ngacak rambut dengan penuh kasih sayang. Aku sangat menyukai hal itu.

"Aku kira kamu sudah lupa sama aku!" kataku lagi "melupakanMu ? Bagaimana bisa? Dengan cinta yang Masih membara di hatiku untukmu! tak mungkin aku lupa sama kamuu Dhe!!" Jawab allex. Aku hanya tertawa bahagia Mendengar jawabannya Allex.

"Ayo ikut aku . . . . . !!" Allex berbalik dan langsung menggendongku , sumpah!! Kali ini ia membuatku terkejut lagi -_- Aku Menatapnya dengan tatapan penuh sayang dan di balasnya dengan tatapan yang sama . . . Tatapan yang selalu membuat jantungku berdetak karuan.


#*_*

Cinta DHEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang