The Other Human

320 23 1
                                    

Tiba-tiba muncul 5 Stray, rupanya mereka mengintip pertarungan kami tadi sambil bersembunyi, mereka tidak terima teman mereka dibunuh. Mereka mulai memanahiku, aku kewalahan menghindari serangan mereka. Tiba-tiba sebuah anak panah melesat dari arah timur dan menancap di kepala salah satu Stray, Stray itu pun mati. Keempat Stray yang tersisa menoleh ke timur, aku langsung menebas mereka saat mereka lengah, mereka pun mati.
  Aku menoleh ke timur dan aku melihat sosok berbaju hijau memegang busur sedang mendekatiku dari kejauhan. Sosok itu semakin dekat dan ternyata sosok itu adalah seorang gadis berambut oranye.

"Kau tidak apa-apa?" tanyanya.

"Ya," jawabku.

"Akhirnya aku bertemu sesama manusia," katanya.

"Eh, kamu juga? Aku juga baru pertama kali bertemu sesama manusia, aku terbangun disini tanpa mengingat apapun kecuali namaku," kataku.

"Aku juga terbangun disini tanpa mengingat apapun kecuali namaku," katanya.

"Perkenalkan, namaku Steve," kataku.

"Namaku Alex, senang berkenalan denganmu," katanya.

"A...Alex?! Namamu Alex?!" kataku terkejut.

"Ya, wajar kau terkejut, namaku terdengar seperti laki-laki, bukan? Tapi meski namaku Alex, aku ini murni perempuan," katanya.

"Rumahmu ada dimana?" tanyaku.

"Aku ini petualang, jadi aku menjelajah dari satu tempat ke tempat lain, aku tidak punya tempat tinggal tetap," jawabnya.

"Aku punya rumah di utara. Kalau kau mau, kau boleh tinggal bersamaku," kataku.

"Tentu saja aku mau," katanya.

Kami berjalan keluar dari biome es bersalju dan melewati hutan, lalu kami sampai di rumahku. Saat kami sampai di rumahku, matahari sudah terbit.

"Ini rumahku," kataku.

"Bagus juga," kata Alex.

"Apa itu yang ada didepan rumahmu?" tanyanya.

"Oh, itu portal menuju Nether," jawabku.

"Nether? Apa itu?" tanyanya.

"Akan kujelaskan tentang nether," kataku.

Lalu aku menjelaskan tentang Nether padanya.

"Sekarang kita harus membuat bed, tapi aku tidak punya domba. Kita harus cari domba dan membunuhnya untuk mendapatkan wol," kataku setelah selesai menjelaskan.

"Jangan dibunuh dombanya, kasihan, kita cukur aja," kata Alex.

"Yasudahlah," kataku.

Lalu aku masuk ke dalam untuk membuat gunting cukur.

Segitu dulu aja ya untuk part kali ini. Maaf udh sebulan lebih gk update story, dan maaf klo ceritanya terlalu ngikutin Minecraft Life Story.

Minecraft StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang