Minecraft Story

Meet Notch in Dream

Terpaksa aku tidur di atas kayu yang keras.

"Steve! Bangunlah!" seru suara yang entah datang dari mana.

Saat aku membuka mataku, semuanya putih, dan aku melihat seseorang yang berkumis dan berjenggot berdiri di hadapanku, dia memakai pakaian berwarna coklat.

"Halo, Steve, namaku Notch," katanya.

"Ka...kau tahu namaku?!" kataku terkejut.

"Tentu saja aku tahu, aku yang menciptakan dunia ini, aku Tuhan dunia ini," katanya.

"Aku ingin kau menghentikan Entity 303, dia iblis dunia ini, dia ingin menghancurkan dunia ini. Dua orang kesatria sudah kukirim untuk menghentikannya, nama mereka Black dan White, tapi mereka gagal dan dibunuh oleh Entity 303. Kau harapan terakhirku, hentikanlah Entity 303. Dia ada di End City, yaitu kota yang ada di The End, The End adalah dimensi. Cara pergi ke The End adalah memasuki end portal di stronghold, stronghold adalah terowongan bawah tanah yang di salah satu ruangannya terdapat end portal. Cara menemukannya lempar eye of ender, eye of ender bisa kau dapatkan dengan mencampurkan ender pearl dan blaze powder. Jika kau lempar eye of ender lalu dia jatuh di suatu tempat, pungutlah dan lempar lagi. Jika dia jatuh di tempat lain, artinya kau belum sampai di stronghold. Tapi jika kau lempar eye of ender itu dan dia jatuh di tempat yang sama, galilah lurus kebawah sampai kau jatuh di suatu ruangan yang di tengahnya ada portal. End portal di stronghold belum aktif, kau harus menaruh 9 eye of ender lagi di atas end portal, semuanya harus menghadap ke dalam, barulah end portal akan aktif, " lanjutnya.

"Tapi kau Tuhan dunia ini, kau pasti bisa menghentikannya!" kataku.

"Sebelum aku mengirim Black dan White untuk menghentikan Entity, aku sudah berusaha menghentikannya, dia berhasil kubunuh, meski aku juga mati. Tapi dia punya 2 nyawa, dia hidup lagi, namun kekuatannya belum pulih betul, saat ini dia sedang memulihkan diri di End City dengan meminjam end crystal milik Ender Dragon," katanya.

"Kau sudah mati?!" kataku terkejut.

"Aku ,'kan, Tuhan dunia ini, menghidupkan kembali diriku sendiri tentu bukan hal yang mustahil bagiku," katanya.

"Sekarang waktunya kita berpisah," katanya lagi.

Lalu semua kembali menghitam dan saat aku membuka mataku, aku berada di rumah Cleric, apa tadi itu mimpi?

Pagi itu aku berkenalan dengan teman-teman Cleric, rupa mereka sama seperti Cleric, hanya saja bajunya ada yang berbeda, Cleric dan teman-temannya dijuluki villager karena mereka tinggal di desa. Mereka memberitahu kalau warna baju villager menandakan pekerjaan mereka. Ungu berarti pendeta, putih berarti pustakawan, dsb.

Aku menebang pohon untuk memasak daging dan membuat rumahku sendiri, aku memiliki tangan yang sangat kuat, aku bisa menebang pohon dengan tangan kosong. Saat aku memiliki 4 blok kayu, didepanku muncul gambar papan, otakku menyuruhku menyentuh gambar itu, jadi aku menyentuhnya. Lalu 4 blok kayuku tiba-tiba berubah jadi 4 buah papan, dan gambar papan itu berubah menjadi gambar meja kerajinan, aku mencoba menyentuh gambar itu dan 4 buah papan milikku tiba-tiba berubah jadi sebuah meja kerajinan. Aku melihat 3 ekor domba putih, aku langsung membunuh mereka karena aku membutuhkan wol untuk membuat kasur. Aku menebang pohon lagi dan aku mendapatkan 3 blok kayu, aku membuat 3 papan dari 3 blok kayu itu, lalu aku membuat kasur dari 3 buah papan dan 3 buah wol menggunakan meja kerajinan. Aku melanjutkan menebang pohon dan kayu-kayunya kubuat menjadi papan-papan, aku membuat beberapa tongkat dari papan-papan itu dan tongkat-tongkat itu kubuat menjadi pedang, kapak, dan beliung. Lalu aku menambang dan dan batu-batunya kubuat menjadi furnace, sisanya kubuat menjadi pedang, kapak, dan beliung, sesekali aku menemukan coal, aku membuat coal-coal itu menjadi torch untuk menerangi rumahku nanti. Matahari sudah mau terbenam, aku memasak daging-daging domba di tungku untuk makan malam, bahan bakarnya adalah sisa-sisa kayu hasil penebanganku tadi, aku memakan daging- daging domba yang sudah masak itu dan tidur.