Vanilla pov
Kejadian hari kemarin sungguh membuatku gelisah dan tidak bisa tidur, bagaimana mungkin ada mahasiswa baru yang begitu berani menciumku, apalagi di lingkungan kampus dan aku penasaran siap sih anak itu. Tetapi hal itu tidak boleh mengacaukan fikiranku karena aku harus fokus terhadap tugas terakhirku.
~ kampus
Saat ini aku sedang mengumumkan kepada seluruh mahasiswa baru bahwa mulai besok mereka di wajibkan untuk menginap di kampus selama 2 hari agar proses pengenalan bisa berjalan dengan lancar.
"Baiklah cukup sekian informasi yang saya berikan, jadi besok kalian bawa perlengkapan dan keperluan selama 2 hari untuk menginap di sini begitu juga kalian harus selalu mendengarkan arahan dari setiap mentor. Mengerti?!" Perintahku pada setiap mahasiswa dan aku tugas kan andre untuk memulangkan mereka karena tentunya butuh waktu untuk mencari tugas-tugas yang harus di bawa hari esok.
Setelah itu aku putuskan untuk kembali ke ruang senat karena Sudah jam istirahat dan perutku ini bergejolak meminta asupan gizi, oke kantin aku datang.
"Hei van mau bareng ke kantin ga?" Ajak andre padaku.
"Eh gak deh ndre sorry gue meski beresin draff ini dulu, lo duluan aja ya." Bukan nya mau menghindar karena memang saat ini aku harus menunda istirahat dan menyeselaikan draff ini.
"Iya deh bu ketua klo gitu gue duluan yah." Tutur andre yang pergi meninggalkanku
Andre adalah salah satu sahabatku dan kebetulan kita satu angkatan makanya dia bersikap tidak seperti orang lain yang menganggapku bagai macan betina yang buas, padahal aku merasa biasa saja ya mungkin memang karena sikapku yang jutek dan tegas, bahkan aku mendapat julukan senior bengis ckk sudahlah.
Saat melewati koridor menuju ruang senat aku bertabrakan dengan seseorang yang entah sejak kapan berada di depanku dan menghalangi jalanku.
Aroma parfum nya wangi sekali, tapi tunggu sepertinya aku pernah mencium wangi ini.
" apa lo suka wangi tubuh gue hah atau lo ingin gue cium lagi? Rasanya bibir itu bikin gue candu."
Plakk
"heh anak baru lancang banget ya lo mesum kaya gitu, inget baik baik perkataan gue, ga sedikitpun rasa takut buat orang kaya lo. Itu balasan buat kelakuan mesum lo kemaren."
Hey kenapa dia malah mendekat padaku dan memojokan aku pada dinding koridor.
"Apa yang mau lo lakuin hah, lo mau gue hajar minggir!" Tapi badan nya yang tinggi itu membuat aku ga bisa bergerak
"Ini akibat lo nampar gue tadi hukuman kecil yang manis untuk lo kakak senatku." Dan bibirnya pun kembali menciumku bahkan aku tak bisa bergerak melawan seakan lemas tak berdaya, bahkan dia tidak memberikan aku untuk bernafas.
"Sekarang lo vanilla, lo cewe gue dan bibir ini milik gue." Dia pergi begitu saja melewatiku yang masih terpojok di dinding
Terasa berdenyut bibirku ini yang sudah di hisap oleh nya tapi denyutan jantungku tidak mau kalah seakan efek dari kegiatan kami barusan. Apa maksud perkataan nya itu? Pacar? Apa dia gila? Ah ya dia memang gila sampai bisa jadi lama-lama aku yang gila.
================================================================
Huaaaaaaa maafkan author yang payah ini yang udah hiatus parah karena sempet hilang semangat buat nulis, tapi akhir nya balik lagi dan lajutin nulis cerita ini demi kaliaaaan semuuua. .
Kependekan ya ceritanya? Atau kurang dapet feel nya? Maafkan akuuuuu tapi kalian harus selalu semangatin aku yaah karna itu adalah mood booster lohOh ya itu di mulmed ada foto nya vanilla loh gimana? Hehe
Kalo kalian mau lebih kenal aku boleh nih follow ig aku hee gpp kan eksis
Akun ig aku ( dea.ujun ) go follow n ill follback
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY BRONDONG
Romance"dasar bocah mesum!! bagaimana bisa dia menciumku di hari pertama ospek. aku ini ketua senat yang sangat berkuasa di kampus , tapi kenapa dia sama sekali tidak takut denganku. aku bisa gila sungguh gila di buat nya." vanilla adalah seorang ketua sen...