1

127 7 0
                                    


Seruan deru peranti kendaraan saling bersahutan
Meninggalkan jejak jelaga pada jalan yang tak memberiku tempat untuk berkabung
Berkeluh kesah hingga peluh bercucuran menjadi samudra
Diiringi nyanyian intrik sang maestro jalanan
Dengan kabut putih yang menyesakan kerongkongan

Dibatasi tiga spektrum warna utama
Yang acap kali menimbulkan sumpah serapah insan yang terseok-seok menempa jalanan
Tak luput dentingan cawan perak kotor yang orang tua itu jatuhkan
Tak ada mutiara, hanya jelaga yang menjadi perhiasan utama sang kakek

Catatan di Penghujung HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang