R 003

16.5K 1.2K 110
                                    

06.05
Kang Jeani
Yang jemput apa enggak?

06.15
Park Jimin
Nggak. Ikut Daniel aja.
Aku mager

06.21
Kang Jeani
Daniel kosong, aku brangkat pake grab aja deh

06.23
Park Jimin
Yaudah tungguin. Aku yg nganter

06.24
Kang Jeani
Yeayyy... Dianter. Hati-hati
(Read)

Aku menunggu Jimin sekitar 15 menit, akhirnya Jimin sampai didepan rumah.

Tin! Tin!

Aku langsung membuka pintu mobilnya dan masuk, masang seat belt. Kupandang Jimin, matanya masih sembab ala orang baru bangun tidur, masih dengan muka bantal, rambutnya awut-awutan, tidak twrtata rapi seperti biasanya. Kutebak pasti belum mandi. Untung tidak bau, malah harum, mungkin dia banyak nyemprot pafrume.

Hoammm...

Jimin menguap. Haha lucu sekali. Jadi pengen mencubit pipinya.

"Tadi malam tidur jam berapa?"

"Jam setengah satu," jawab Jimin santai seraya ngusap air matanya yang keluar akibat menguap.

Apa saja yang dilakukannya, sampai jam setengah satu? Dia begadang terus.

"Ngapain jam segitu baru tidur?"

"Latihan," jawabnya sambil fokus menyetir.

"Dance lagi?"

"Hm."

"Jangan ngalong mulu ih. Ntar kamu sakit. Ngereporin orang tau nggak"

"Iya ah. Berisik." Wajahnya terlihat kesal.

Baiklah ini saatnya aku tutup mulut. Aku tidak tahu kenapa Jimin bisa mempunyai sisi yang seperti ini. Apa dia sering jalan bersama Yoongi ya?

Yoongi itu teman sayu geng Jimin, dia itu kulkas dua pintu, orangnya cuek, mulutnya pedas seperti cabe rawit.

Dia sukanya diam aja, kalau sudah bersuara ya gitu pedas. Aku sedikit merasa aneh, kenapa Yoongi bisa gabung di gengnya Jimin yang isinya gesrek begitu ya? Ah mungkin untuk menyeimbangkan ekosistem yang ada di geng mereka kali ya.

Jimin mengantar sampai depan gerbang kampus dan langsung pulang, mungkin melanjutkan tidurnya.

Aku berjalan menuju kelas, sebentar lagi masuk. Tiba-tiba ada Taehyung menghampiriku.

"Jean. Liat Jimin nggak?" tanya Taehyung.

"Baru pulang tadi. Kenapa?"

Wajah Taehyung terlihat panik. "Eheh gak papa," sahut Taehyung.

***

"Jean. Lu ada denger gak kalau mantannya Jimin balik ke Indonesia?" tanya Nana.

Mantan Jimin? Ya mana aku tau. Satu pun aku tidak tahu dengan mantannya. Kenapa aku tidak kepikiran buat mencari tahu kehidupan Jimin? Aku tidak pernah bertanya perihal mantan-mantannya, aku sedikit takut dia marah. Jimin juga tidak pernah mau tahu masa laluku.

Jujur aku tidak punya mantan, Jimin itu cinta pertamaku. Jimin berhasil membuatku menyukai seseorang untuk pertama kalinya dan tidak mau kehilangan dia. Iya juga ya, mana mungkin seseorang seperti Jimin tidak punya mantan.

"Mantannya yang mana?" tanyaku sebiasa dan sesantai mungkin.

"Anjir mantannya yang mana lagi, ya mantannya yang pacaran sama dia 3 tahun itu loh. Kan Jimin punya 1 mantan," jelas Nana.

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang