Faktanya sampai sekarang aku belum bisa membencimu.
Andai mudah membencimu, pasti itu kulakukan sejak kau memilih berlalu. Tapi apa? Tak semudah itu membencimu, tak semudah membuang ludahku.
Jujur saja aku masih menyimpan luka dihatiku, bahkan sampai saat ini luka itu belum pulih seutuhnya. Entah mengapa kau semudah itu memberi luka pada hatiku. Apa kau lupa janji-janjimu dulu? Janji, janji yang kuharap membuat kita utuh selalu. Tapi apa? Kau hanya memilih berlalu denganku, dan kau pergi bersama kekasih barumu.
Kuharap lukaku bisa pulih seperti semula, seperti saat-saat aku bersamamu walau itu sudah lalu.
Terima kasih sudah memberi waktumu untukku, walau itu dimasa lalu.
AM (10 Sept 2017)
KAMU SEDANG MEMBACA
BAHASA KALBU
PoetryHighest Rank #10 in POETRY Penggalan kata perkata yang hadir melalui BAHASA KALBU ku. ©2017 by miebalap//AM