First

1.4K 153 10
                                    

A Hundred years : War © Green middlesky
Naruto © Masashi Khisimoto
Main pair : SasuNaru & KyuuNaru
Rate : Sekarang T, gak tau nanti..khukhukhu..
Warning : BL, OOC, Typo(s), Alur balapan(?), Alternative Universe, And many more...

Kay ingatkan, disini Minato dan Kushina bukanlah sepasang suami istri.
Pemberitahuan umur.
Kyuubi : 28 tahun
Sasuke : 27 tahun
Naruto : 19 tahun
Menma : 4 tahun

Istana Namikaze. 07.30

Raja Minato mengambil langkah panjang, wajahnya lebih masam daripada ketika ia berdiskusi dengan tetua kerajaan yang konyol tentang kenaikan pajak. Dadanya sesak dengan emosi yang membludak tidak tertahankan. Dua orang pelayan yang membawa nampan anggur dan buah-buahan di belakangnya mendapati diri mereka nyaris mati karena aura membunuh yang dikuarkan sang raja. Sungguh, jika seperti ini terus-menerus lebih baik mereka berhenti jadi pelayan kerajaan dan memilih menjadi petani di ladang kecil pedesaan.

Pandangan Minato lurus kedepan, melintasi lorong dengan berderap cepat. Matanya menatap nyalang sebuah pintu kamar ketika ia sampai didepannya. Ia nyaris ingin mendobrak dan berteriak pada siapapun didalamnya jika saja ia lupa dengan kedudukannya sekarang. Ia adalah seorang raja dan sang raja harus menjaga wibawanya. Menarik nafas pelan untuk meredakan sedikit kemarahannya, Minato membuka pintu. Memberi tatapan yang tidak bisa diartikan pada seorang pemuda yang tengah terlelap di ranjang dengan perban melingkar di lengan kanan.

"Kyuubi.." desisnya penuh ancaman. Pandangan nanar ia berikan pada sosok pemuda dengan helaian orange yang sedang memunggunginya.

Tidak ada respon dari Kyuubi, diam-diam ia membuka matanya tanpa membalikkan badan pada sang raja. Sekarang Kyuubi hanya ingin istirahat bukan mendengarkan pidato panjang ayahnya. Tapi ia tidak yakin jika sang ayah akan pergi dari kamarnya walaupun ia berpura-pura tidur. Kyuubi sangat hafal watak ayahnya yang tidak akan angkat kaki sebelum mengeluarkan semua orasi yang bercongkol di kepalanya. Menyebalkan.

"Kau mendengar ku, Kyuubi...?" sekali lagi Minato mendesis. Ingin rasanya menguliti Kyuubi yang berpura-pura tidur. Tangannya hendak menyibak selimut yang menutupi pemuda berambut orange dari pinggang ke bawah itu tetapi seorang wanita berambut indigo yang berdiri diam sejak tadi mengentikannya dengan memegangi tangan Minato hingga sang raja menatap tidak percaya padanya.

Wanita itu berujar, "Ma-maafkan ke-kelancangan hamba yang mulia. Tetapi pangeran Kyuubi butuh istirahat demi kesembuhannya. Jika yang mulia membangunkannya, maka proses penyembuhan akan berjalan lambat. Tabib istana yang mengatakan itu." ia menunduk dalam. Kemudian melepas pegangannya. Tidak sanggup melihat wajah sang raja yang mengeras.

Sejenak Minato membuang nafas kasar, terlalu kasar hingga menyerupai dengusan. Tidak lama wajah bengisnya di gantikan dengan seulas senyum dibibir walau terkesan dipaksakan. Tidak apa, demi calon menantunya yang cantik molek dan baik hati ini, tentu saja. Wanita berambut indigo itu selalu bisa meredakan emosinya.

Dengan senyum bijaksana, Minato berkata, "Sudah kubilang Hinata, kau akan jadi bagian keluarga istana. Istri dari putraku. Jadi biasakanlah untuk memanggilku ayah," sembari mengelus kepala wanita yang dipanggil Hinata.

Istri apanya? Kyuubi membatin. Hinata itu bukan istrinya tapi lebih pantas disebut sebagai selir ayahnya. Kyuubi tidak pernah minta dicarikan calon istri, wanita itu datang kemari juga karena permintaan ayahnya. Kyuubi belum sanggup jika harus berkeluarga, terlebih sejak kematian ibunya beberapa bulan yang lalu. Tidak jelas sebabnya apa, Kyuubi hanya sempat melihat jasad ibunya di semayamkan ketika ia sampai di istana sepulang berburu rusa. Dan saat air matanya saja belum kering menangisi kepergian ibunya tiba-tiba ayahnya sudah membawa seorang wanita dan mengenalkannya sebagai calon menantunya. Cih! Ayah macam apa itu.

A Hundred years : Wars ❌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang