9

1.6K 187 12
                                    

Around You

Sekarang disini lah Jihoon dan Mingyu. Duduk bersebelahan dengan degupan jantung yang tak karuan ditatap intens oleh empat orang lainnya.

"Jadi gimana Ji, Gyu, kalian mau?"

Hah! persetan dengan perjodohan. Mereka memang saling suka tapi apa ini?! mengapa ibunya dan ibu Mingyu yang tiba-tiba datang dan langsung berdiskusi dadakan yang terkesan disetujui oleh satu pihak. Ditambah Wonwoo dan Soonyoung yang ada disini menatap sepasang kekasih yang baru saja resmi itu dengan tatapan menggoda mereka habis-habisan membuat Jihoon dan Mingyu hanya menunduk dalam tak berniat bicara sejak tadi.

Iya. Tadi ibunya Jihoon sibuk bercerita bagaimana setelah nenek Lee sembuh ia menghadiri reuni sekolah menengah atasnya dan bertemu teman lamanya-Nyonya Kim. Berakhir dengan mereka yang saling bercerita tentang anaknya dan eomma Lee lebih dulu sadar bahwa anak dari temannya ini teman dekat Jihoon, anaknya. Obrolan mereka berakhir ketika membahas 'mari nikahkah anak kita dengan segera' dan disetujui kedua belah pihak.

"Jadi mari mulai menentukan tanggal pernikahannya" ucapan itu keluar dari mulut eomma Kim, ngebuat Mingyu dan Jihoon keringat dingin dan mulai saling menyenggol lengan masing-masing panik.

Mingyu menghela nafas dan mengangkat kepalanya.

"Eomma"

"Ya?" kedua orang tua itu menjawab serempak membuat Mingyu tersentak kaget sedetik, tapi tak lama ia lupakan.

"Mingyu pikir ini belum waktunya" disampingnya, Jihoon hanya bisa mendukung Mingyu dengan mengangguk setuju.

Bukan apa. Mingyu dan Jihoon sih setuju aja. Tapi bukan sekarang. Mingyu dan Jihoon sama-sama sadar bakalan lebih banyak sisi negatifnya daripada positif kalau dipikir-pikir ulang.

"Aku dan Jihoon belum siap" Mingyu melirik Jihoon yang lagi-lagi mengangguk semangat.
"Seenggaknya biarin kami lulus dulu eomma" lanjutnya lagi kemudian Jihoon mengangguk, sedetik setelah sadar apa yang Mingyu katakan ia menggeleng lagi dengan imut.

Dan ucapan Mingyu itu membuat keempat orang yang antusias itu menyenderkan punggung mereka di kepala sofa malas.








Eomma Lee bangkit lagi menegakkan tubuhnya. Sebuah bola lampu ide seperti muncul di atas kepalanya.

"Gak papa kalau kalian belum siap" ibu Jihoon itu tersenyum penuh arti.

Mingyu dan Jihoon saling bertatapan, berkomunikasi batin, menyampaikan perasaan resah lewat mata masing-masing.

"Perasaan gue gak enak Ji"

"Gue juga Gyu"


"Gimana kalau kalian tinggal serumah aja dulu sampai waktu itu dateng" ide ibunya Jihoon dan eomma Kim langsung ikut terduduk tegak dengan antusias menyetujui.

"Gimana hm?"

Jihoon berpikir memutar otak, mencoba mengambil sisi positif dan negatifnya jika mereka serumah.

Dua minggu mereka tinggal bareng adalah waktu yang cukup buat Jihoon bisa tau apa aja kebiasaan Mingyu.

Dia ceroboh, suka ngerusakin barang tapi bisa benerinnya juga. Susah dibangunin tidur, semerautan, kamarnya berantakan gak pernah rapih. Sisi positifnya Mingyu bisa masak, nyeimbangin skill masak Jihoon yang terkesan pas-pasan. Juga, Mingyu yang mau kerja kalau itu harus gotong royong bersihin rumah kayak yang udah mereka lakuin tiap akhir pekan dua minggu terakhir ini.

Around You || +JigyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang