Mingyu's POV
Gue udah berdiri diatas altar dengan pakaian jas yang rapih. Jujur, saat ini gue merasa lebih ganteng walaupun gua tau gua emang ganteng.
Berkali-kali nafas kasar gue buang ngerasa gugup banget. Gak habis pikir juga bentar lagi Jihoon jadi pendamping hidup sah gue.
Jadi, dalam tiga hari yang kilat semua persiapan yang keluarga gue sama keluarga Jihoon lakuin udah mateng. Undangan cuma untuk keluarga sama kerabat terdekat aja. Anak sekolah pun cuma Wonwoo sama Soonyoung yang dateng. Acara ini tertutup. Tentu. Sekolah melarang keras muridnya yang sudah menikah sah tetap bersekolah. Tapi, selama gak ketauan gakpapa kan? lagian gue sama Jihoon bentar lagi lulus tanggung banget kalau mau dikeluarin dari sekolah. Juga, siapa yang berani ngeluarin gue dari sekolah? piala yang udah gue sumbangin ke sekolah udah satu etalase gede. Bahkan, kepala sekolah buatin etalase khusus buat piala-piala gue hehe. Sombong dikit disini gakpapa ya.
"Hadirin dipersilahkan berdiri"
MC mulai mempersilahkan para tamu untuk berdiri yang buat gue nambah gugup. Keringet dingin udah ngalir aja dari pelipis gue. Masih gak nyangka gue nikah di kala semuda ini. 19 tahun coy! demi apa pun.
Gue berbalik sesuai arahan, menatap dekor gedung serba warna putih. Terlihat sederhana namun elegan. Jalan buatan yang dilapisi karpet merah dihadapan gue keliatan nyemangatin gue. Juga, appa sama eomma yang ada dibarisan paling depan nyemangatin gue dengan ngangkat tangannya rendah dan dikepal. Mulutnya bergerak mengatan 'fighting' tanpa suara.
Gue senyum dan mengangguk sekali sebagai respon.
Musik yang mengalun dari banyak violin yang digesek bertambah intens, menandakan sebentar lagi gue ngeliat Jihoon.
Dan disana dia. Diujung dekat pintu keluar. Dengan jas biru dan dasi kupu-kupunya Jihoon keliatan manis.
Perlahan, dia jalan mendekat diatas karpet merah dengan tangannya yang menggandeng Yoongi hyung sebagai orang pengganti appanya.
Semakin mendekat Jihoon yang tadinya masih menunduk sekarang dia mengangkat kepalanya. Matanya ketemu sama mata gue yang makin buat gue kagum sama kesempurnaan wajah manisnya.
Mata Jihoom diberi eyeliner tipis dan pipinya diberi sedikit blush on pink tipis. Gue sebenernya gak yakin itu blush on, soalnya kalau Jihoon malu mukanya juga bisa semerah itu.
Cantik.
Sekarang dia udah ada dihadapan gue. Yoongi hyung udah nyodorin tangan Jihoon ke gue. Gue senyum ke Jihoon dan dibales juga dengan senyuman yang sama sebelum gue ngambil tangannya.
Yoongi hyung ngangguk sekali ke gue memberi kode, setelahnya dia duduk di sebelah eomma Jihoon, dibangku terdepan.
"Lo cantik Ji hari ini" bisik gue ke Jihoon.
"Gue cowo Gyu" kan, ya maunya itu ya terima aja loh Jihoon dibilang cantik, merusak suasana banget. Secara dia uke gitu kan masa gak cantik sih. Malahan gue rasa dia lebih cantik daripada cewe-cewe sok populer Pledis yang jatohnya malah kayak jalang.
Gue senyum aja nanggepin Jihoon. Kita mulai hadap-hadapan dan megang tangan satu sama lain. Diberi waktu beberapa detik untuk mempersiapkan diri.
Gue narik nafas dalem-dalem, nutup mata sesaat dan menenangkan diri.
Bentar lagi. Bentar lagi Jihoon udah jadi tanggung jawab gue, gue bakalan jadi pemimpim rumah tangga.
Dan tentu aja impian terbesar kita itu punya anak. Gue gak peduli itu mau anak dari perut Jihoon atau hasil adopsi gue tetep bahagia punya keluarga dirumah yang bakalan selalu gua kangenin sewaktu kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Around You || +Jigyu
FanfictionJihoon suka menggambar tapi ia jauh lebih suka dengan musik berbeda dengan Wonwoo--sahabatnya, komikus pemula yang memiliki imajinasi tinggi, bahkan ia sering menggambar karakter yang ada di dunia nyata dalam kesehariannya dan ditaruh di komiknya ya...