SCORE GIRL

2.9K 30 0
                                    

sudah seminggu aku kerja di tempat billyard ini. gak ada yang istimewa sama kayak tempat ku bekerja sebelum nya. biasanya dave selalu mengunjungiku di jam jam begini, tapi sekarang jangankan sosok nya yang hadir, kabar nyapun tak ku dengar lagi.

dave benar, aku yang terlalu munafik dengan perasaan ku. aku mulai menyadari arti kehilangan dan kesepian. tapi mau gimana lagi , sekuat apapun cinta kami tak kan pernah berakhir di pelaminan. akan ada banyak pihak yang menentang , ada tembok yang tinggi dan kokoh yang tak mungkin ku terjang. 

ku coba menepis ingatan ku tentang dave, saat mataku menangkap sosok laki laki yang baru saja memasuki arena billyar. mataku menyipit saat melihat wajah nya yang penuh luka. kurasa luka itu masih baru, mungkin dia habis kecelakaan. sejenak mata kami bertemu. tidak ada yang menarik. akupun kembali lagi fokus pada pekerjaan ku. takut kena semprot si boss. 

tangan ku asyik memainkan HP ku, saat sebuah suara menghentikan keasyikan ku. 

" hai.... score baru ea? tanya nya. ternya cowok tadi yang menyapaku. 

" ea". jawab ku singkat . ku lihat dia mengulurkan tangan nya.

" aku zein, lo kamu siapa nama mu? 

" panggil aja aku eka, itu namaku."

kataku singkat, sungguh ku tak ingin melanjutkan pembicaraan ini. aku merasa dia akan membuat hidup ku gak tenang . aku dapat melihat sifat arogan di matanya. sorot mata itu adalah sorot mata yang tak mau di bantah. 

" senang bisa berkenalan dengan mu, aku pergi dulu ea. 

aku tak menjawab, hanya memandang sekilas punggung nya yang semakin menjauh. ku dapat melihat tatapan para score girls kepadaku saat aku ngobrol dengan zein. aku tak perduli bagiku aku hanya ingin bekerja, dan menenangkan diriku. 

ku lanjutkan lagi kesibukan ku main game, sambil sesekali bercanda dengan pemain billyard. atau sesekali ikut main , walau tak sehebat dave tapi sedikit banyak ku bisalah memegang stick . 

angan ku melayang merambah ke masa silam , masa dimana sang waktu mempertemukan ku pertama kali dengan dave.  saat itu aku juga baru bekerja di tempat billyard. setelah di traning akhirnya aku mendapat kepercayaan menjaga tiga meja. 

malam minggu sudah pasti tempat ini full, tak ada meja yang kosong. bahkan para pemain rela mengantri untuk mendapatkan meja. ku liat sosok nya berjalan dengan santai , dalam balutan kaos warna birunya, dia begitu tampan.  mungkin sang waktu memang sedang berbaik hati sehingga mempertemukan kami. diapun melangkah cepat ke arah mejaku.

" kosong kan ? tanya nya. aku hanya mengangguk 

" bola sembilan ea " aku hanya mematung gak ngerti apa maksud nya, maklum ku baru pertama kali kerja sebagai score girls. waktu traning pun ku hanya di suruh menghafal warna bola beserta no yang tertera di bola. trus di ajari menghitung poin. 

" kok diem, . aku gelagapan mendengar teguran nya. 

" maaf , ku baru bekerja di sini jadi gak tau aku maksud nya bola sembilan tuh gimana.?

ku liat dia tersenyum manis, diapun menjelaskan kepadaku dengan sabar. aku sudah jatuh cinta di awal kami bertemu.  akupun tersentak saat tutik salah satu score girls memanggil ku.

" eka... telpon. " teriak nya cukup keras. ku kernyitkan dahiku berfikir, siapa yang menelpon ku . dengan malas ku langkahkan kaki ku ke kantor juga. 

" hallo, ...akupun sudah terlibat pembicaraan yang serius dengan si penelepon. 

****************************

badan ku rasanya capek semua dan lengket, ku ingin segera sampai di tempat kost mandi trus tidur. ufff...rasanya akan sangat menyenangkan bisa memeluk guling di kamar ku. tapi seketika angan ku terbang saat mataku menangkap sosok laki laki yang menjulang tinggi di depan ku. 

" apa aku mengagetkan mu ?

" kenapa kau ada disini ? tanyaku setegar mungkin, mesti jujur harus ku akui ada rasa takut di hatiku.

" aku ingin mengajak mu makan , apa itu salah ? 

aku ingat pembicaraan ku tadi di telpon dengan nya , siapa lagi kalau bukan zein. dia memang mengajak ku makan sepulang kerja, tapi aku menolak nya. 

" aku kan dah bilang, aku gak mau. "

" kenapa kau tidak mau? apa aku begitu mengerikan dengan luka ini sehingga kau merasa malu?

ya Tuhan alasan apa yang harus ku berikan agar dia mengerti. sungguh ku gak mau ada gosip yang beredar esok tentang aku dan dia. ku hanya ingin menjalani hidupku dengan  damai .

" aku capek zein, mengertilah. lain kali ku janji dech mau menemanimu makan malam. "

hanya alasan ini yang bisa ku berikan padanya, toh ku gak sepenuh nya bohong. aku memang capek dan butuh istirahat. zein pun melangkah mendekat kepadaku, belum juga kesadaran ku pulih zein sudah memeluk ku. 

" suatu hari nanti aku akan menagih janjimu, menemaniku makan. asal kau tau kaulah wanita pertama yang menolak ku ajak makan. pulang dan istirahatlah. "

aku lega zein gak memaksaku, akupun melangkah pergi setelah membiarkan zein menciun keningku. 

SCORE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang