@ 2

1.3K 19 0
                                    

ku banting pintu loker ku dengan keras, ku tak perduli ada beberapa pasang mata yang mengawasiku. sudah beberapa hari ini mood ku benar benar jelek. semua itu karena tak lain dan tak bukan di akibat kan oleh satu nama, siap lagi kalau bukan zein.

hidupku yang biasanya tenang dan damai jadi porak poranda bagai di terjang badai tsunami. gimana aku bisa tenang coba, kalau zein selalu memonitor setiap kegiatan ku. 

" kenapa lo ek, masalah zein lagi ea ? 

tanya rini sahabat setia ku, rini memang tahu segala masalah ku. karena hanya dengan dia ku bebas bercerita apa saja masalah ku termasuk masalah zein. 

" udahlah , ek...mending lo terima aja ajakan zein . sekali kali kan gak papa , toh gak ada ruginya kan? coba lo pikir dech , zein itu cakep kaya lagi, kurang apa coba ?

ku tatap rini dengan pandangan membunuh, bisa bisanya dia ngasih saran gila itu ke aku. 

" rini sayang, aku tau zein itu ganteng, dan kaya juga, tapi masalah nya aku gak suka sama dia ! 

" yaelah, eka.....eka. nemenin dia makan kan gak harus lo cinta sama dia ek, rasanya bukan jadi rahasia lagi deh seorang secore girls melakukan kencan semalam dengan member nya. 

aku mendengus kesal, memang benar apa yang rini katakan . kencan semalam sehabis kerja bukan lagi masalah tabu bagi kami. bukan nya munafik ku dulu juga sering melakukan nya dengan bayaran yang menggiurkan tentunya. 

tapi sejak kenal dave ku sudah gak mau melakukan nya karena dave mampu mencukupi kebutuhan ku. yah, dave memang melimpahiku dengan banyak uang. score girl adalah pekerjaan sampingan buat ku. 

sebenarnya dave sudah menyuruhku berhenti bekerja, tapi aku gak mau. semua karena ku memang gak pernah bisa duduk manis tanpa kegiatan.  dave, kapan kah ku bisa move on darimu. kenapa rasanya sulit sekali melupakan sosok mu. 

" wew...... bengong aza, meja lo tuh main. suara rini menyeret ku kembali ke alam sadar ku. belum juga aku sadar sepenuh nya rini sudah menyeret ku ke depan. 

*************

aku benar benar gak bisa konsen kali ini, masalah ku datang lagi saat mataku menangkap sosok nya. entah sudah ke berapa kali mataku melirik ke arah nya, semua yang ada di dirinya mengingatkan ku akan dave. 

kenapa ku selalu mengingat dave... dave... dan dave lagi. aku benar benar frustasi kalau begini terus. waktu dan jarak yang ku harapkan bisa membuat ku melupakan sosok nya ternyata hanya bulshit semata. 

ya Tuhan...ku gak boleh begini, ku harus bisa move on dari nya. tapi kapan ku bisa move on itu yang menjadi pertanyaan , padahal segala cara sudah ku coba tapi hasil nya tetap aza nol. 

" kerja gak boleh ngelamun, "

aku segera tersadar saat suara itu menyadarkan ku tentang dave, suara yang lembut tapi tegas . 

" oh, maaf aku akan konsentrasi lagi. " kataku singkat . aku benar benar berharap kali ini , permainan ini akan segara berakhir. agar aku bisa menjauh dari sosok nya yang sudah mampu membuat jantungku berdebar. 

dia yang cuek tapi berwajah teduh. dia yang tak banyak bicara tapi membuat ku nyaman. beda dengan ke dua sahabat nya didik dan made yang sejak tadi menggodaku. 

" tolong , ambilin teh botol dong ! kalau kamu mau minum pesen aja masukin ke tagihan ku. 

ini yang ke dua kalinya dia bicara padaku, aku hanya mengangguk lalu berjalan mengambil pesanan nya. sabar... sabar ku gak boleh tergoda padanya. 

jam sudah menunjukan angka delapan tapi permainan ini belum juga berakhir. aku sudah cukup lelah. bahkan jam istirahatku pun terlewatkan. 

" kamu kost dimana ?

hatiku bergetar tiap kali dia bicara padaku. entah kenapa hasrat ingin memiliki nya mulai menggelitik hatiku. jiwa ingin menaklukan mulai menelusup ke dalam hatiku. oh...haruskah aku berpetualang lagi. 

" kok malah diam, ku perhatikan dari tadi kayak nya kamu gak konsen kerja dech. apa ada masalah ?

gimana aku bisa konsen kerja kalau berdekatan dengan nya saja sudah mampu membuat ku hilang kendali kayak gini. 

" aku kost di belakang tempat billyard ini, dekat tinggal jalan kaki aja. "

kataku pada akhir nya. 

" dirumah nya bu ninik ea, ?

" kok kamu tahu ?

" biasanya anak billyard sini kan emang kost nya di situ, lia kost di situ juga kan ?

lia , deg  oh shit mungkin dia pacar nya lia. pantas sejak tadi lia menatapku dengan pandangan yang sulit untuk di artikan. kini ku tahu jawaban nya, kecewa itu pasti tapi tidak untuk sakit hati. aku pun tersenyum lembut dan mengangguk. 

***********

jam sepuluh permainan pun berakhir aku tersenyum lega, setelah susah payah menahan hatiku untuk tidak terpesona pada mas bambang, yah itu memang namanya. aku gak mau di cap cewek perebut kekasih orang. 

ah tunggu bukan kah aku juga telah merebut dave dari istrinya , tapi siapa yang mesti di salah kan coba. bukankah cinta bisa tumbuh dimana saja dan di hati siapa saja. menyesal... tidak aku tidak pernah menyesal dan marah pada sang waktu yang telah mempertemukan diriku dengan dave. aku justru berterimakasih pada sang waktu yang telah mengajariku banyak hal bersama dave. 

mas bambang memberiku uang tip yang banyak , aku aja sampai mlongo tak percaya di buat nya. 

" aku pulang dulu ea, kapan kapan aku telpon ."

katanya sebelum berlalu dari hadapan ku, maksud nya apa coba dia ngomong gitu . mau menelpon ku , yang bener aja no HP ku pun dia gak tahu. dasar cowok PHP. 

SCORE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang