@6

588 10 0
                                    

aku sudah menceritakan semua tentang diriku pada vian, termasuk juga tentang dave dan zein. aku tak tahu dekat dengan vian seakan bisa membuat ku nyaman untuk menceritakan semua nya. aku tak perduli kalau vian menganggap ku wanita murahan. tapi nyatanya vian justru senang karena aku mau berbagi beban ku dengan nya. 

dan seperti yang sudah ku duga zein datang dengan ekpresi yang sulit di artikan. aku tahu ada kemarahan yang ku tangkap di sorot matanya. pasti dia sudah mendengar kabar aku pergi dengan vian sore tadi. sebisa mungkin aku berusaha bersikap normal, meski jujur ada sedikit rasa takut di hatiku. apalagi mendengar cerita rini yang super mengerikan tentang zein yang marah. zein bisa menghancurkan segalanya. bahkan kekasih nya yang dulu hampir saja mati di hajar zein. 

kalau zein akan melakukan nya padaku , aku sudah siap. tubuh ini adalah raga tanpa jiwa, toh bukan sekali ini aku ingin mengahiri hidup ku. yah.... sejak ku meninggalkan dave hidup ku memang kacau. ku lihat zein justru asyik ngobrol dengan amy. tak seperti biasanya dia mengacuhkan diriku. tapi sudahlah mungkin belum waktunya dia memutilasi diriku. membayangkan semua itu membuatku tersenyum kecut. 

ku rasakan waktu seakan cepat berjalan tak terasa sudah waktunya pulang, andai vian ada disini . tapi vian memang tak ada dia langsung pergi ke jember karena ada urusan setelah mengantarku pulang. ku lihat zein duduk di sepeda motor nya sambil mengobrol dengan amy. aku tahu dari dulu amy memang mencintai zein, tak sekali ku melihat amy memandang zein dengan tatapan memuja. aku berusaha menyapa zein saat lewat di depan nya, seolah aku in i tak ada zein tak menghiraukan sapaan ku. 

aku menjerit saat ku rasakan seseorang menarik ku, jangan bilang dia adalah penculik. maklum gang menuju ke tempat kos ku memang rada gelap plus sepi apalagi di malam hari menjelang dini seperti sekarang. di hempaskan nya tubuh ku di tembok, ku rasakan sakit di punggung ku. tapi rasa sakit itu segera hilang saat ku tahu siapa yang melakukan semua ini, zein. 

ku tatap mata yang sarat akan kemarahan di sana, tidak aku tidak ingin melawan atau berteriak. jika menyakitiku bisa membuat zein bahagia, aku akan menerima nya dengan ikhlas. setidak nya ini sebagai ucapan trimakasih dariku padanya, yang sudah menemaniku saat terapuh dalam hidup ku. zein hanya menatap ku dalam diam , tidak dia tak melakukan apapun padaku . tapi aku tahu kemarahan yang dia miliki. kalau boleh aku memilih , aku lebih memilih zein memukul ku atau memakiku , tidak dengan diam tanpa kata seperti ini. itu hanya akan membuat diriku semakin merasa bersalah di depan nya. 

"kenapa kau melakukan ini padaku ? kau tahu pasti aku mencintai mu.

akhirnya ku dengar juga suara dari mulut zein, kenapa ? aku sendiri tak tahu kenapa aku melakukan semua ini pada nya, mungkin banyak alasan ysang bisa ku ungkap . tapi aku memilih untuk diam. meski ku tahu diam bukan jaminan menjamin situasi untuk lebih baik. tapi entah mengapa aku memilih untuk diam, aku tak ingin lebih menyakitinya lagi. 

ku lihat zein mengepalkan tangan nya, tangan itu melayang dengan sempurna menghantam dinding di belakang ku, aku menjerit kecil. ku lihat tetesan darah mulai mengalir dari tangan nya. ku raih tangan itu mencoba menghilangkan sakit nya dengan sentuhan ku. tapi zein menepiskan tangan ku. 

"biar ku obati lukamu, seharusnya kau memukul diriku , bukan tembok itu. " kataku lirih.

"tidak perlu, pulanglah ! aku tidak akan mengganggu dirimu lagi. " zeinpun berlalu dari hadapan ku setelah mengucapkan kata itu , aku berusaha mengejarnya tapi zein malah mendorong diriku . sungguh aku tak suka dengan semua ini. 

"tidak bisakah kita berteman zein.? aku tahu zein tak bisa mendengarkan diriku . karena ku lihat dia telah berlalu dengan sepeda motornya. air mataku pun jatuh, aku sedih , kenapa aku selalu membuat luka di hati mereka yang mencintaku. kenapa aku tak pernah ingin mencoba membalas cinta mereka, kenapa.....?

SCORE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang