*2*

110 4 0
                                    

Sudah hampir setengah jam Alsha menangis didalam kelas sendirian. Kelas sudah bubar sejak satu jam yang lalu. Seseorang berjalan pelan melewati kelas Alsha, XI Sains 1. Ia melihat Alsha yang meletakkan kepalanya diatas meja sambil sesenggukan, menangis. Seseorang itu tersenyum kemenangan melihat hasil kerjanya memuaskan.

Alvan berjalan sendirian menyusuri koridor daerah kelas XI Sains. Langkahnya terhenti, saat ia melihat seseorang yang beberapa minggu terakhir ini mengerecoki kehidupannya, berdiri didepan kelas Alsha.

"Angel." Panggil Alvan dengan tatapan mengintimidasi.

Merasa dipanggil, Angel menoleh ke sumber suara. Matanya berbinar seketika saat melihat bahwa Alvanlah yang memanggilnya barusan.

"Beb, beb...." Teriak Angel dengan gaya genitnya ia berlari ke arah Alvan.

Saat sampai dihadapan Alvan, tanpa rasa malu langsung Angel menggelayuti lengan tangan Alvan. Dengan perasaan risih Alvan mengibaskan lengan tangaannya secara paksa.

"Lo apa-apaan sih, ngapain lo tadi disitu?" Ujar Alvan setengah membentak.

"Ya ampun beb, kamu kok jahat banget sih sama aku. Aku kan tadi cuma berdiri, masa kamu nggak lihat."

Mendengar suara keributan diluar kelas, yang sebenarnya Alsha sendiri mengetahui siapa yang sedang ribut. Ia langsung berdiri dan keluar tanpa memperdulikan seseorang dari jauh yang sedang memperhatikannya.

"Alsha." Buru-buru Alvan memanggil Alsha dan meninggalkan Angel sendiri ditempat.

Alsha tetap berjalan angkuh tanpa menanggapi seseorang yang sedang mengejarnya sekarang. Dengan langkah jenjangnya, Alvan berhasil menjajari langkah Alsha. Alvan melirik wajah Alsha.

"Lo nangis?" Tanya Alvan, dan Alsha masih terdiam sambil berjalan. "Al," Alvan menahan pergelangan tangan Alsha yang membuat Alsha berhenti berjalan seketika.

Melihat adegan tersebut, dari kejauhan Angel langsung berlari menghampiri Alvan dan Alsha yang membuatnya panas hati.

"Lo ngapain sih, pegang-pegang tangan cowok gue." Bentak Angel seraya melepas paksa pegangan tangan Alvan dengan Alsha.

Membuat tangan Alsha terjun kasar ke udara.

"Ngel, gue kan udah pernah bilang ke lo tentang perjanjian kita dulu." Kata Alvan setengah berbisik namun dapat didengar oleh Alsha.

Angel pun mencebik kesal sambil mendumel kepada Alvan. Alvan pun menahan pergerakan Angel agar tidak melukai Alsha.

"Kalian berdua ngobrol apaan sih, nggak penting banget." Sela Alsha seraya menyeruak diantara Alvan dan Angel yang sedari tadi berdiri dihadapannya.

"E-eh," dengan segera Alvan menahan langkah Alsha sekali lagi. "Jawab pertanyaan gue tadi, lo nangis? Kenapa?" 

A "I Love You"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang