*4*

114 5 0
                                    


Seseorang tersebut membawa Alsha ke taman belakang sekolah.

"Kalian berdua? Ngapain sih bawa-bawa gue ke sini segala?" Tanya Alsha yang kesal sendiri, karena ia dikejutkan oleh Arga dan Aldo yang ternyata membawanya menuju kemari.

"Kita tahu, lo sebenarnya suka kan sama Alvan?" Tuduh Arga secara frontal namun santai. "Iya kan, hayo ngaku?!!"

"Lo ngobrol apaan sih, gue nggak ngerti. Udah gue mau pulang." Ujar Alsha yang malah perkataannya tidak menjalur dengan apa yang dikatakan Arga barusan.

"Lo nggak tahu kan, kenapa Alvan bisa pacaran sama Angel?" Tanya Arga sekali lagi yang membuat Alsha semakin bingung.

"Denger ya, kalian berdua. Gue nggak pengin dan nggak mau tahu. Gak peduli gue!" Gertak Alsha berontak.

Merasa malas dengan pembahasan Arga dan Aldo kali ini, buru-buru Alsha melangkah pergi dari tempat tersebut.

"Tunggu dulu, Sha. Asal lo tau aja, kalo sebenarnya Alvan juga suka sama lo." Ucap Aldo yang seketika menghentikan langkah Alsha.

Alsha memutar badannya lagi sebelum ia meninggalkan tempat tersebut.

"Dia pacaran sama Angel itu terpaksa." Arga menjeda kata-katanya. "Dia mau pacaran sama Angel, asal Angel nggak nyakitin lo lagi." Jelas Arga lagi.

"M-maksud lo?" Alsha masih belum bisa mencerna kata-kata yang terucap dari bibir Arga.

"Iya. Jadi mereka berdua buat perjanjian kayak gitu, karena Alvan tahu kalo lo suka sama dia tapi lo nggak berani deketin Alvan karena lo takut sama Angel, ya kan? Angel juga tahu kalo lo suka sama Alvan, makanya dia pengen jauhin lo sama Alvan dengan cara dia nyakitin lo. Dan Alvan nggak mau itu terjadi sama lo." Timpal Aldo kemudian.

"Kenapa gue? Emang gue salah apa?" Mata Alsha berkaca-kaca, ia merasa tak terima dengan semua ucapan Aldo.

"Soalnya Angel kan sukanya sama Alvan, dan otomatis dia nggak mungkin nyakitin orang yang dia suka." Lanjut Aldo.

"Alvan juga sayang kok sama lo. Dia mulai suka sama lo, sejak dia pernah lihat lo dijalan raya. Dan lo nolongin nenek-nenek yang ternyata itu neneknya Alvan. Dan Alvan juga tahu kalo lo itu anak SMA Angkasa I."

Alsha semakin gusar dengan situasi saat ini.

"Dia seneng banget pas tahu kalo ternyata lo juga suka sama dia. Tapi kenapa lo malah makin benci sama dia. Apa karena Angel? Dia tuh benar-benar nggak ada rasa suka sama Angel, kayak yang udah kita ceritain tadi."

Mata Alsha sudah berair sedari tadi. Ia masih berdiri merasakan betapa segitunya pengorbanan seseorang untuknya.

"Alsha." Teriak Alvan dari kejauhan.

Sontak Alsha memutar badannya ke arah sumber suara. Ia mendapati Alvan sedang terengah-engah setelah berlari mencari Alsha yang dikira Alsha sudah pulang.

"Alvan," lirih Alsha, bibirnya bergetar.

Alvan berlari tergopoh menghampiri Alsha. Kali ini, Alsha tidak lagi berlari, pergi atupun menghindar dari Alvan. Setelah ia mendengar sendiri penuturan dari kedua sahabat Alvan, Arga dan Aldo.

"Al, tolong dengerin gue sekali iniii aja. Please!" Ujar Alvan seraya memegang kedua bahu Alsha.

Alsha masih diam menatap Alvan sendu.

"Gue nggak pernah punya perasaan sama Angel, Al, jujur. Gue sayang banget sama lo, Alsha. Gue tahu lo nggak bakal percaya semua omongan gue ini. Tapi terserah, yang penting sekarang gue udah ngomong tulus ke lo." Mata Alvan memerah, ia merasa partikel-partikel tubuhnya memuai seketika saat melihat respon Alsha hanya diam, diam dan diam.

Ingin rasanya Alsha memeluk Alvan saat ini, namun egonya lebih diatas segalanya. Akhirnya ia memilih untuk bungkam tak bergerak.

Hening.

"Alsha, will you be mine? I'm seriously." Lirih Alvan seraya menurunkan kedua telapak tangan yang semula mendekap bahu Alsha, ia menggulum bibir bawahnya, gusar.

Alvan memegang kedua telapak tangan Alsha erat. Alsha menunduk sedetik, lalu mendongak menatap wajah Alvan. Alvan menampakkan ekspresi berharapnya kepada Alsha.

Dengan gerakan perlahan Alsha mengangguk yakin. Seketika itu juga Alvan tersenyum senang seraya memeluk Alsha. Untuk pertama kali ini, Alsha dipeluk dan membalas pelukan Alvan.

"I love you." Bisik Alvan tepat ditelinga Alsha membuat Alsha langsung tersenyum simpul.

Alsha hanya menganggukan kepadanya dalam pelukan Alvan. Alsha merasa perasaanya selama ini telah terbalas.

Dari kejauhan Angel yang mengetahui hal tersebut hanya bisa menggeram kesal, pasalnya ia sudah mengingkari perjanjiannya dengan seseorang yang sangat ia sukai.

Arga dan Aldo sendiri hanya bisa berpelukan terbawa perasaan.

-SELESAI-

A "I Love You"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang